4

1.5K 253 8
                                    

Besok aku gak update ya! Minggu aja, kaya jadwal. LWL update setiap jum'at sekitar jam segini kalau lewat mungkin malem ya updatenya nanti, SEE YOU ON SUNDAY!


Myungsoo memasuki toilet perempuan itu dengan jantungnya yang berdetak kencang, dia merasa seperti beberapa tahun silam melaksanakan sidang skripsinya dihadapkan oleh dosen.

Myungsoo membuang nafas lega saat mengetahui bahwa tidak ada orang ditoilet itu, namun ada suara menyebalkan yang mengejeknya.

"Myungsoo dosen sinting!"

"Ya Tuhan, aku membenci dosen brengsek itu!"

"lihat saja, besok keluar tanah dari kupingmu!"

Myungsoo tersenyum miring, dia tahu suara itu. Siapa lagi kalau bukan Bae Suzy?

Myungsoo mendekati bilik toilet yang berada ditengah itu, dia bergerak mencari saklar lampu toilet.

Myungsoo mematikannya.

"Brengsek! Pasti ini karena menyebut nama sialan itu!" terdengar suara Suzy yang terkejut karena lampu mati.

Myungsoo menyalakannya.

"Apa alirannya rusak?"

Myungsoo mematikannya lagi.

"YAK!"

Myungsoo menyalakannya lagi.

"AWAS SAJA, SIAPAPUN YANG MENGERJAIKU."

Myungsoo mematikannya, lagi dan lagi.

"PARK JIYEON! AWAS KAU BOCAH TENGIK!"

Suzy membuka pintu toilet dengan bringas, perempuan itu menunduk kesal sambil mengeringkan tubuhnya dengan tisu karena basah akibat dirinya kesal.

Saat Suzy mendongkak, dia justru menemukan wajah pria yang tak diinginkannya hadir saat ini.

"Astaga! Apa salahku padamu sampai kau mengerjaiku ditoilet begini?" Cerca Suzy.

Myungsoo baru ingin menjawab,"Ak-"

Suzy menggeleng cepat,"Aku tak butuh alasanmu. Aku yakin kau kesini untuk mengerjaiku."Sergahnya.

Suzy mengacungkan jarinya,"Dan juga apa alasanmu sangat membenciku?"

Myungsoo menunjuk hidung Suzy,"Itu-"

Suzy mengibaskan tangannya,"Kau mengataiku tak punya hidung?"

Myungsoo menggeleng.

Suzy menatapnya sinis,"Dendam ya dendam saja. Tak perlu mengatai fisikku juga! Kau ini dosen kurang ajar! Tahu tidak?!"

"Bukan. Kau mimisan."

Suzy mengusap hidungnya, darah segar dapat dilihatnya dari tangannya.

Sialnya, dia takut pada darah.

Suzy merasa kesadarannya terenggut seketika.

Myungsoo panik tentu saja, dia segera menggendong perempuan yang menyebalkan ini.

"Berat sekali, kau makan apa. Bae Suzy?" Ucap Myungsoo saat dia berjalan tergesa menuju ruang kesehatan.

"Aku yakin ibumu akan mengamuk karena aku membuatmu pingsan." Myungsoo terus berbicara sendiri tentang opini opini buruknya karena Min Ju akan membuat telinganya memanas.

•••

Suzy membuka rentina matanya, hal yang pertama ia lihat adalah Kim Myungsoo tertidur disampingnya dengan memegang tangan Suzy.

Suzy melotot dan sontak menarik tangannya, membuat tidur Myungsoo terusik.

"Kau sudah bangun?"

"Anda sedang apa?!" Teriak Suzy seolah dirinya baru saja dilecehkan oleh Myungsoo.

Myungsoo menghela nafasnya,"Aku hanya menolongmu tadi. Kebetulan jam kerjaku sudah habis dan aku memutuskan menunggumu bangun."Jelasnya, karena jam Myungsoo bekerja habis. Jadi tak ada ikatan mahasiswa dan dosen diantara dia dan Suzy, maka dari itu Myungsoo menggunakan bahasa informal.

Suzy menangguk mengerti,"Tapi bukan berarti aku akan berterimakasih padamu Tuan Kim! Aku akan memusuhimu selalu!"

"Terserahmu, mungkin nanti kau sendiri yang jatuh cinta padaku."Ejek Myungsoo.

Suzy langsung menggeleng cepat,"Duniaku runtuh jika aku mencintaimu!"

Myungsoo justru menampilkan smirknya,"Benarkah?" Tanyanya memastikan.

Suzy mengangguk mantap,"Te-ntu saja!" Jawabnya terbata-bata karena tatapan Myungsoo.

"Ayo kita buktikan."

Karena pada detik berikutnya, bibir merah ranum Suzy sudah terbungkam oleh kecupan manis Kim Myungsoo yang membuat seluruh otot syaraf Suzy seakan berhenti karena kecupan yang bisa diartikan ciuman ini adalah pertama untuk Suzy.

•••

BUNDAAAA PLIS TOLONG MAZ MYUNGSOO BIKIN AKU MELELEH SEPERTI MARTABACKKKKKKKKK.

Jangan menaruh harapan sama ini ya, semoga bisa selesai sampai endinggg.

Love With Lecturer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang