22

1.4K 292 31
                                    

Taehyung sedang diperiksa oleh dokter, tubuh pria itu lemas karena bergerak random menahan rasa sakit diperut dan tenggorokannya. Sora dan Suzy menunggu di depan dengan wajah cemas, mengingat Taehyung adalah manusia culun yang takut pedas dan sekarang tubuh culunnya itu bertemu dengan bubuk cabai yang merangkap dalam segelas susu.

Sudah dipastikan itu sangat menyakitkan.

Suzy berjalan mondar mandir, dia khawatir dengan kesehatan manusia sinting yang menjadi temannya sejak kecil itu. Suzy sangat tahu jika Taehyung adalah manusia paling culun, pengecut, memalukan jika soal cabai bahkan satu buah cabai pun dia takut.

"Bagaimana ini bibi, Taehyung itu takut cabai."

Sora menggeleng lemah, "Dasar Kim Myungsoo, dia sangat dendam sepertinya kepada Taehyung."

Suzy teringat pria sialan yang merangkap menjadi dosennya itu, dia segera mengambil ponselnya dan mendial nomor Kim Myungsoo. Persetan dengan egonya!

"Temui aku di Rumah Sakit Hannam."

"Siapa kau menyuruhku?" Sahut Myungsoo dengan nada menjengkelkan.

"Temui aku atau ku bongkar rahasiamu?" Ucapnya jengkel.

"Rahasia apa memang? Aku menciummu? Percuma, Min Ju sangat mencintaiku dan dia tidak akan percaya padamu."

"Fuck, you're bastard!"

"Hahaha." Tawa Myungsoo menggelegar.

"Akan ku temukan kau, diujung dunia sekalipun." Desis Suzy sebal.

Myungsoo langsung mematikan telepon, dan seketika Suzy mendengus kesal. Pria itu berubah 180° semenjak terakhir di halte, kadang Myungsoo diam dan kadang menyebalkan dengan mulut pedasnya.

"Bibi, aku akan menemui Myungsoo dulu ya."

Sora mengangguk, "Baiklah, jaga dirimu."

•••

Suzy menginjakkan kaki dirumahnya, hanya Min Ju yang tahu dimana Myungsoo dan Suzy harus menjatuhkan egonya untuk berbicara dengan manusia egois yang berstatus ibunya itu.

Min Ju menyambutnya dengan senyum, "Kau datang, Suzy?" Ucapnya gembira.

Suzu tersenyum sumir, "Tidak sudi, dimana Myungsoo?"

"Dibelakang, ada apa?"

Suzy mengacuhkan Min Ju dan berlalu menuju taman belakang, dan dia menatap jengkel taman yang dihiasi bunga dan dijadikan altar pernikahan. Myungsoo berdiri di ujung altar dengan tubuh membelakanginya.

Suzy berlari menuju altar, ia tersandung tali yang ada diantara rerumputan. Heels Suzy patah dan perempuan itu meringis karena kakinya terluka. "Ah sial!" Umpatnya.

Myungsoo berbalik saat mendengar suara Suzy, ia reflek berlari saat melihat Suzy meringis dengan memegang kaki kanannya.

"Suzy! Ada apa denganmu?" Myungsoo memegang pundak Suzy namun tangannya ditepis oleh Suzy, ia menatap sinis pada Myungsoo dan mendorongnya.

"Tidak perlu sok peduli!"

"Demi Tuhan, Bae Suzy! Kau terluka. Ayo obati lukamu."

Suzy berdecih, "Bukankah kau suka aku terluka? Agar aku mati lalu kau menikah dengan ibuku, haha tak perlu mencari muka!"

Myungsoo mengusap kasar rambutnya, "Aku serius, Suzy. Lukamu harus diobati. Singkirkan egomu!"

Suzy memaksakan diri untuk berdiri, dia mendengus dan kemudian berbalik dengan kakinya yang berjalan pincang, namun ia berbalik lagi dan menatap Myungsoo dengan sinis. "Tak perlu peduli kepadaku, kalian berdua sama egoisnya. Dan kau setelah membuatku jatuh, kau tetap akan menikahi ibuku. Aku bangga padamu, sialan."




Seketika raut wajah Myungsoo berubah saat mendengar penuturan Suzy yang lebih baik disebut seperti pertanyaan cinta secara tidak langsung. Myungsoo tersenyum cerah dan segera menarik Suzy untuk masuk kedalam dekapannya.

"Kau mencintaiku?" Bisik Myungsoo pelan.

Suzy seketika melotot, reflek dia mendorong dada Myungsoo dan mendesis tak suka, "In your dream!"

Love With Lecturer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang