12

1.4K 275 31
                                    

Suzy menikmati semilir angin malam yang menerpa kulit halusnya, dia tidak langsung pulang karena bukan Suzy namanya jika langsung pulang kerumah. Dia harus berkeliaran hingga malam hari baru kembali ke kandangnya untuk tidur dan kembali menjadi kelelawar siang.



Setelah adegan bunga Krisan yang membuat Suzy kesal pada Myungsoo, dia hanya diam tanpa banyak bicara. Terlarut pada pikiran yang memikirkan tentang orangtuanya yang berkepala batu dan seseorang asing yang masuk kedalam lingkup keluarganya. Setelah orang asing itu hadir dalam kehidupan absurdnya, perasaan asing pun ikut hadir serta merta dalam kekacauan kehidupannya.


Penyebab utama kekacauan keluarganya lah yang memicu hadir perasaan asing yang tidak pernah dia rasakan, rasa nyaman seperti rumah saat marah. Myungsoo berdiri disisi Suzy yang duduk di trotoar, Suzy melihat Myungsoo dengan pandangan nanar.


Sudah seharusnya dia bertindak tegas, sebelum kekacauan keluarganya semakin merebes.


"Apa kau setidak laku itu hingga mengencani ibuku? Atau kau dendam padaku? Katakan Kim Myungsoo-ssi!" desaknya, mode pemarah Suzy sepertinya sudah turn on dan tenaganya kembali terisi.


Myungsoo memberikan suzy sebotol air dingin, "Minumlah"



Suzy membuka penutup botol itu, dia menatap Myungsoo, "kau bisa sedikit dikategorikan calon ayah yang baik."


Suzy menegak habis minumannya dan memberikan botol yang sudah tidak berisi air itu pada Myungsoo,"Tapi sampai matipun aku tidak akan merestuimu! Tidak semudah itu ferguso!"

Myungsoo hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Suzy, perempuan ini sepertinya memiliki banyak kepribadian. Dia bisa marah lalu tertawa dia juga bisa mengomel lalu baik hati, tingkah lakunya membuat orang lain selalu bingung menghadapi Suzy.


•••


Tak terasa, malam pun tiba. Myungsoo memarkirkan mobilnya dipekarangan rumah Suzy, dia melepas seatbeltnya dan membalik badannya. Melihat Suzy yang tertidur nyenyak karena kelelahan mengomeli Myungsoo.


Myungsoo turun dari mobilnya dan membuka pintu belakang, dia mengangkat punggung Suzy dengan perlahan agar tak mengganggu tidur perempuan yang berhasil memporaporandakan hidupnya.


Min Ju membuka pintu dengan terburu-buru saat Myungsoo sudah berada di depan pintunya,"Ah dia selalu tidur, masuklah."



Myungsoo menggendong Suzy dengan pelan dia menaiki anak tangga, kamar Suzy berada dilantai dua sehingga agak sedikit sulit untuk Myungsoo namun dia tidak mengeluh dengan itu.

Saat pintu sudah terbuka, Myungsoo membawa Suzy masuk kekamar perempuan itu dan meletakkan tubuh ramping itu dengan pelan. Seolah Suzy adalah porselen yang mudah pecah.


Myungsoo tersenyum melihat Suzy menggeliat dalam tidurnya yang lelap,"Selamat tidur, semoga ada hari esok untuk kita." dia menunduk dan mengecup kening Suzy, Myungsoo menarik selimut untuk menutupi tubuh Suzy.

•••

Min Ju yang sedari tadi sibuk membaca majalah hanya diam melihat pintu kamar Suzy tidak ada perubahan, sepertinya Kim Myungsoo sibuk mengamati Suzy.


"Biarkan anak muda berkarya." Kata Min Ju.


"Suzy sudah tidur." Myungsoo muncul dibelakang Min Ju dan membuat wanita itu terkesiap.



"Bukannya sejak tadi dia memang tidur?"

"Ah iya ibu benar," Myungsoo mendudukan dirinya disamping Min Ju.



Namun sepertinya ada yang kurang, Myungsoo berbalik kebelakang dan tidak menemukan nenek Suzy,"Nenek dimana?"


"Dia sedang mengurus beberapa hal kecil mengenai pernikahanmu."


Myungsoo mengangguk mengerti,"Taehyung itu, dia pernah menyukai Suzy bukan?"



Min Ju yang tadi melirik majalahnya dengan fokus langsung menoleh dan tertawa,"Memang pernah tetapi ditolak Suzy karena Taehyung menangis hanya akibat pipis dicelana. Itupun sejak tk."

Seketika Myungsoo langsung tertawa, sepertinya dia harus mengerjai Kim Taehyung yang kurang ajar pernah berkata dia dan Suzy pernah berpacaran dan saling menyukai.

Love With Lecturer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang