Ch. 7 ; Miss You

1.5K 205 26
                                    















Hari demi hari dilewati Yoongi tanpa semangat,

Hanya sikap sok tegar yang menjadi topengnya.

Agar tak ada seorang pun yang menyadari bahwa Yoongi sangat merindukan semangatnya.

Siapa?

Tentu saja Jungkook lah alasan hilangnya semangat Yoongi.

Namja itu pergi membawa hati dan semangat Yoongi, Yoongi bahkan tak tahu kapan namja itu akan kembali.

Bahkan kini lelucon bodoh HoSeok dan Taehyung tak mampu membuatnya mengukir senyum.

Sudah hampir satu bulan semenjak Jungkook pergi,

Tapi namja itu sama sekali belum menghubungi Yoongi.

Yoongi takut, takut Jungkook akan benar-benar melupakannya.

Yoongi meremas surai kelamnya frustasi.

Bahkan Yoongi tak mau untuk mewarnai rambutnya sesuai konsep comeback mereka.

Karena Yoongi menyadari bahwa akan lebih baik bila ia bergaya sesuai kehidupannya.

Maka dari itu Yoongi tak pernah lagi memakai pakaian selain warna-warna pokok dan warna kelam.

kembali pada konsep kehidupan seorang Min Yoongi dulu,

Bahwa sejak dulu memang tak ada warna pada kehidupan Yoongi selain bersama Jungkook.

Yoongi hanya diam menatap monitor komputernya,

Tok..tok..!


Seseorang mengetuk pintu Genius Lab nya,

Yoongi tetap diam, mulutnya seakan sulit berbicara.

Pintu ruangan itu terbuka, menampilkan seorang namja dengan tinggi yang tak jauh beda dari Yoongi.
















"Hyung?" Jimin memasuki ruangan, mendapati Yoongi melamun sambil menatap monitor.

Jimin menghampirinya, duduk di sebelah Yoongi.

"Hyung?" Jimin menepuk lengan Yoongi, Yoongi menoleh.

"Kau tak menjawab saat aku mengetuk pintu tadi," ujar Jimin.

Yoongi kembali menatap monitor, mengetik entah apa pada keyboard.

"Kau sudah hampir seminggu terus menginap disini, aku yakin kau tak makan apa-apa selain kopi pahit itu. Beristirahatlah hyung, kau bisa sakit jika terus begini." Kata Jimin.

"Aku harus menyusun nada yag sesuai untuk konsep comeback kita Jim," Jimin menghela napas.

Jimin tidaklah bodoh, ia tahu jadwal comeback mereka masih sangat lama.

Dan juga deadline tugas Yoongi masih sekitar 2 bulan lagi.

"Jika kau merindukannya jangan menyiksa dirimu seperti ini,"

Jemari Yoongi berhenti mengetik,

"Kau bisa cerita padaku jika tak mampu menanggungnya sendirian, aku akan dengan senang hati mendengarkan seluruh keluh kesahmu hyung."

Yoongi tetaplah Yoongi, manusia es yang tetap teguh pada pendiriannya.

"Kalau kau merindukannya, kau bisa menelponnya." Ujar Jimin lagi.

Jimin berdiri, meletakkan bungkusan yang dipegangnya sedari tadi di atas meja.

"Aku membawakanmu makanan karena kau tahu kau tidak akan mau pulang." Kata Jimin lagi.

Always Love You [ Jjk . Myg ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang