" Happy ending itu ada kan? "
" Ada. Buktinya Kita. "
Yoongi tersentak kaget saat pintu ruangan persiapannya di buka dengan kasar. Bukannya apa-apa, tapi lipgloss yang ia pakai sampai berantakan akibat kelinci gunung yang seenaknya menerobos ruangan bersiapnya.
" Jungkook, sedang apa sih? " Yoongi mengerucutkan bibirnya melihat tunangannya masih berbalut kemeja putih yang mereka beli untuk pernikahan mereka.
Jungkook terkekeh, " Hyung, kau tidak percaya pada mitos lama soal ' jika kau bertemu pasanganmu sebelum pernikahan, akan bla bla ' kan? " Ujarnya sambil merapikan kemejanya, berjalan ke arah Yoongi dan mengecup pipi pucat itu sebelum akhirnya duduk di kursi sebelah Yoongi.
Yoongi mengernyit heran, rasanya setelah sebulan yang lalu ia menerima lamaran Jungkook, anak itu otaknya semakin miring saja.
" Itu konyol Jungkook, kau pikir aku akan mati jika-- mmpph " Itu perbuatan bibir Jungkook yang seenaknya menempel di bibirnya sehingga ia tak dapat melanjutkan perkataannya.
Jungkook menciumnya lembut, menyesap bibirnya dengan pelan, hanya ciuman biasa, tapi siapapun akan tahu dengan melihatnya saja, Jungkook itu sangat mencintai Yoongi. Para calon pelakor harap di camkan itu.
Merasa oksigennya menipis, Yoongi mendorong pemuda itu hingga tautan bibir mereka terlepas, wajah Yoongi sudah memerah seperti kepiting rebus, Jungkook tertawa gemas, mengecupi wajah tunangannya itu.
Tadinya Jungkook akan melanjutkan
' kissing on lips ' mereka, tapi Yoongi melemparnya dengan lipgloss yang dia pegang sedari tadi. Sekarang Yoongi sungguh mirip seperti kepiting yang mau kabur saat akan direbus.Jungkook meringis, mengelus keningnya yang barusan dicium oleh lipgloss sialan itu. Lemparan kucing oren imut kesayangannya ini memang tidak main-main. Dulu jidat Jungkook benjol hanya gara-gara dilempar tutup spidol sama Yoongi, jadi Jungkook tak meragukannya.
" Sayang, jahat sekalii~ "
" Siapa suruh sosor-sosor?! Ini buat honeymoon tau! "
" Aku kan cuma mau bantuin membetulkan lipgloss mu yang berantakan, lagipula honeymoon nya masih lamaa.. " Gerutu Jungkook, wajahnya dibuat memelas gitu, Yoongi kan jadi jyjyq liatnya.
Tapi pandangan Yoongi jatuh ke lebam yang kini sudah memudar di pipi Jungkook.
" Kau tidak mau pakai foundation? Itu lebamnya belum sepenuhnya hilang.. "
Jungkook hanya menyentuh pipi kanannya sembari terkekeh,
" Jimin keras sekali memukulku saat itu, " Jungkook mengelus pipinya, mengingat saat Jimin memukulnya keras ketika mendengar Jungkook kembali pada Yoongi.
" Aigoo, wajah tampanku~ "
Yoongi tertawa, " Anggap saja itu hadiah pertunangan kita dari Jimin. "
" Kalau ini suatu bentuk hadiah, aku senang menerimanya, hadiah di depanku ini, aku juga sangat menyukainyaa~ " Yoongi mengernyit dan menginjak kaki Jungkook, lalu bergegas ke ruang gantinya.
Aneh, Jungkook makin lama makin kardus.
Dan di luar Jungkook masih tertawa sambil memegangi kakinya yang barusan di injak, gak apa-apa kok kalau di injak sama Yoongi. Biar Yoongi menembaknya tepat di kepala pun tak apa. Katakan saja Jungkook itu bucin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Love You [ Jjk . Myg ]
FanfictionBagi Jungkook, Cinta adalah segala hal tentang Yoongi.