Jimin hanya bisa diam melihat sosok Yoongi yang sedang bersama dokter di ruang terapi, Yoongi tampak merasa kurang nyaman sedari tadi.
Meski kata yang lain, Yoongi memang sudah aneh dan tidak normal. Bagi Jimin, Yoongi tetap Yoongi hyungnya yang dulu.
" Bagaimana keadaan Yoongi hyung, Jim? "
Itu suara Hoseok yang baru saja datang dengan membawa sekeranjang buah-buahan disertai pita kumamon yang lucu, ia membawa itu dengan harapan akan membuat hyungnya merasa lebih baik.
" Hyung, kurasa kita harus memindahkan Yoongi ke rumah sakit lain. " Jimin berkata dengan dingin.
Hoseok mengernyit, tiba-tiba saja Jimin mengusulkan hal seperti itu, padahal anak itu juga yang mengusulkan rumah sakit elite ini untuk Yoongi.
" apa-- "
" Ya, Jungkook sudah mengetahuinya, tadi aku melihatnya bersama Nayeon melakukan check-up disini. " tanpa sadar Jimin mengeratkan rematannya pada besi pegangan untuk pasien itu.
" aku tidak masalah sebenarnya, tapi kata Namjoon, hanya rumah sakit ini yang memiliki perawatan dan fasilitas yang lengkap daripada rumah sakit lainnya. " ungkap Hoseok.
" tapi jika Yoongi tetap tinggal disini juga percuma, jika dia tetap melihat si brengsek itu, dia tak akan pernah sembuh! " Hoseok hanya diam, menjawab tak akan ada gunanya. Sulit melawan Jimin yang sedang emosi seperti ini.
.
.
.
.
.
.
Di saat yang bersamaan, di ruangan pribadi milik salah satu dokter di Rumah Sakit Gongdu. Seorang dokter ber nametag Mina itu berada di pojok ruangan, keringat dingin mengucur deras di sekitar wajahnya pucat pasi karena melihat sosok di depannya dengan santainya memainkan pisau yang ada di tangannya, menggores-gores pinggiran meja kerjanya.
" Mina-ssi, aku memintamu dengan baik, jangan sampai aku berbuat kasar pada keluargamu. " Suara sang pengancam terdengar begitu mengejek, tapi penuh penekanan.
Gadis berseragam putih itu dengan ragu menyerahkan berkas berupa amplop besar itu. Disatu sisi takut jika sang klien akan marah, tapi tentunya ia tak mau keluarganya terluka barang sedikitpun.
" aku memang dokter yang menanganinya, aku sudah memberikan semua laporan dan perkembangan bayinya padamu maka jangan sakiti keluargaku. " orang berjaket kulit hitam yang baru saja mengancam dokter itu tersenyum.
" bagus, lain kali kau harus berpikir dua kali untuk hal-hal seperti ini. " selanjutnya yang terdengar adalah bunyi debuman pintu yang ditutup kasar oleh orang itu.
🌸🌸🌸
Yoongi masih tak mengerti apa saja hal yang dibicarakan Jimin dan Hoseok di sana. Mungkinkah dirinya?
Yoongi jadi merasa dia terlalu merepotkan member-member Bangtan. Dan membuat ARMY khawatir. Seumur hidup Yoongi tak pernah bisa membayangkan dia akan mengecewakan or
ang-orang yang dia sayangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Love You [ Jjk . Myg ]
FanfictionBagi Jungkook, Cinta adalah segala hal tentang Yoongi.