Hari ketiga

430 12 0
                                    

Keesokanya...

Aku sudah siap untuk berangkat kesekolah, namun entahlah...aku sangat malas, aku takut nanti disekolah aldy memarahiku, aku takut aldy membentakku lagi.

"Kok masih disini? Ditunggu ayah tuh" ucap ibu
"Iya bu" aku berdiri dan melangkah keluar kamar.

Langkahku sangat berat, rasanya ada rantai yang mengikatku.

"Kalau gak mau sekolah bilang alice" ucap ibu yang tak kusadari jika sedari tadi mengikuti langkahku.
"Serius bu?" Tanyaku dengan mata berbinar.
"Iya, tapi kamu dicoret dari daftar kk"
"Yahhh ibu mah....kejam keji gak berperi kealice an" aku memanyunkan bibirku.
"Sudah sana berangkat , ayah juga mau kerja alice"
"Iya..."

Aku langsung naik kemotor ayah dan mengenakan helm.

"Kenapa nih anak ayah pagi-pagi dah cemberut aja?, ga dikasih uang jajannya kurang?" Tanya ayah

Aku menggelengkan kepalaku.

"Trus? , gak bisa nonton konser bts? Udahlah....nunggu ayah kejatohan emas batangan dari langit dulu, baru kita bisa nonton konser bts hehe" ayah terkekeh.
"Ayah jangan bikin alice makin cemberut, tuh liat matanya udah melototin " selak ibu.
"IHHHH ALICE TUH LAGI BETE! CALON MANTU IBU SAMA AYAH LAGI NGAMBEKIN ALICE!!!!!! ALICE SEDIH" teriakku dengan keras.

Ayah dan ibu terperangah.

*****

Akhirnya aku sampai disekolah, ki turun dari motor dan mengembalikan helm ayah.

"Eh alice! " panggil ayah
"Iya yah?"
"Calon mantu ayah yang mana?, ganteng kayak ayah gak?"
"Ih apaan sih ayah ini, udah deh ayah berangkat kerja sanaaaa"
"Hehe iya...oh iya jangan lupa salamin ya sama calon mantu yah" setelah itu ayah mengegas motornya dan hilang didalam kemancetan.

Aku melangkah kedalam kawasan sekolah, aku berjalan sangat hati-hati, berharap aldy tidak muncul didepanku, aku masih takut denganya.

"Una!!!!" Aku berteriak saat melihat una berjalan sendirian menuju kelas.
Dia menoleh dan tersenyum kecut padaku.
"Dih mukanya gak enak banget " ucapku yang melihat una tampak murung.
"Hem"
"Kenapa sih?" Tanyaku sambil menutup wajahku dengan sebelah tanganku.
"Gak apa-apa kok, yaudah kekelas yuk" ajak una yang masih menunjukan sikap murungnya.
"Yaudah"
Baru satu langkah kami melangkah tiba-tiba saja ada yang berteriak memanggilku.
"Alice!"

"Mampus!!!! Sapa tuh? Aldy? Please jangan" batinku

Aku menunduk dan menyembunyikan wajahku.

"Heh al! Tuh dipanggil kakak kelas" kata una

Seletika itu pula aku langsung menoleh dan memandang orang yang baru saja memanggilku. Aku mengehela nafas lega.

"Eh iya ada apa ya? Dan kamu siapa?" Tanyaku yang memang tak mengerti dengan maksud panggilan dari laki-laki itu.
"Kenalin aku fajar, anak 12 Ips B"
"Em terus?"
"Kamu mau gak ikut anggota osis?"
"Osis???"
"Iya...mau ya....temen-temen juga setuju kalo kamu yang direkrut menjadi anggota osis yang baru"
"Tapi....."
"Udahlah ikut aja ya....nanti pas istirahat kumpul diruang osis..bye" potong kakak kelas itu dan ngacir meninggalakanku dan una.
"Lah...belum juga menyutujuinya? Gaje!" Gumanku
"Una ntar kita pergi bareng ya keruang osisnya"
"Ya gak bisalah al, kan yang diajak kamu bukan aku...aku tunggu kamu dikelas aja "
"Yaudah deh"
Setelah itu kami benar-benar melangkah menuju kelas. Bel masuk pun tak lama berbunyi dan pelajaran pun sudah dimulai.

****

Lika-liku pelajaran dikelas pun akhirnya usai dengan dibarengi benda sakral itu berbunyi, ada yang bersorak hore dalam hati, ada juga yang menguap karna merasa suntuk dikelas, dan ada pula yang merasa sedih karna pelajaran telah selesai, yang pasti itu adalah golongan murid rajin nan pandai.
"Na ...beneran kamu gak ikut aku keruang osis? "
"Iya al...aku tunggu disini aja, lagian aku masih belum selesai pr mtk"
"Oh yaudah...bye, entar aku bawain makanan"
"Terserah deh"
Belum sempat aku melangkah keluar kelas tiba-tiba perempuan sok cantik dan teman se gengnya datang kearahku, masih terngiang perbuatan sadis dari perempuan sok cantik itu padaku saat mos kemaren. Aku memandangnya sinis.
"Ngapain sih mbak kesini? Bukanya ruang kelasnya diujung ya? " tanyaku dengan nada mengejek.
"Hehe jangan gitulah, aku kesini mau minta maaf atas kesalah pahaman kemaren" jelas vera
"Hem...aku maafin" ucapku yang masih sedikit sinis
"Eh kamu fans bts ya???" Tanya vera lagi
"Eh kenapa kamu bisa tau?" Tanyaku yang mendadak kepo.
"Tau dari temen, ngomong-ngomong aku sama bela juga fansnya bts loh"ujar vera
"Iya kita dah lama ngebiasin mereka semua dan pas tau kalo kita satu idol jadi kita langsung aja nyamperin kamu kesini" jelas bela
"Aku juga punya grup loh sama temen-temen smpku dulu, kalo kalian mau kalian bisa ikutan gabung kok"
"Seriusan???" Tanya vera yang tak percaya.
"Demi jungkook nikah sama aku, dua rius !!"

I AM FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang