bangsad kau nak!

321 6 0
                                    

Aku menggeliat dan membuka mataku, ah aku tidak sedang bermimpi, semuanya memang benar- benar nyata, aldy meninggalkan aku.

Aku kembali memejamkan mataku dan menutupi tubuhku dengan selimut. Aku payah.

Tok tok tok

Ketukan pintu membuatku terbangun dan memaksaku untuk bangkit.

Ceklek

"Kamu tidak berangkat sekolah?" Tanya ibu
"Iya bu" jawabku dengan pelan
"Ya sudah kamu siap-siap, ayah sama sonya udah nunggu diruang makan" ibu mengelus ujung kepalaku sekilas setelah itu pergi.

Aku sedikit terkejut dengan perlakuan ibu tadi, cukup mengejutkan.

Skip.

"Hay anak ayah yang paling imut sejagat raya gempita" sapa ayah

Aku memandang ayah sekilas lalu tersenyum kecil.

"Ya sudah kalian berangkat sekolah gih, takutnya entar telat" ucap ibu.

Aku dan sonya berpamitan dengan ibu dan nenek, kemudian berangkat sekolah diantar oleh ayah.

Didalam perjalanan semua diam, hening.

"Alice, kira-kira bts kalo tidur merem gak ya?" Tanya ayah
"Meremlah yah, kan mereka manusia" jawabku dengan pelan
"Hehe oh iya, sonya kamu pernah makan nyamuk gak?" Tanya ayah sekali lagi
"Belum om" jawab sonya
"Ayah, bisa fokus nyetir aja gak?, entar nabrak " ucapku
"Iya deh iya"

Setelah cukup lama akhirnya ayah berhasil mengantarkanku dan sonya kesekolah, ya raga kami memang selamat, tapi jantung kami hampir copot gara-gara mobil hampir menyerempet pedagang cilok.

"Kami sekolah dulu yah" aku berpamitan dengan ayah.
"Sonya juga om"
"Hey kalian berdua!, kalian jangan lupa keep smile" teriak ayah

Kami hanya menanggapi dengan senyuman tipis.

Aku melangkahkan kakiku dikoridor kelas, sonya mengekoriku dari belakang, aku benci situasi ini, semua memandangku dengan tatapan aneh, belum lagi kakak kelas yang saling berbisik.

"TAK BISAKAH KALIAN LANGSUNG BERBICARA KEPADA SAUDARA SAYA? JANGAN HANYA BERBISIK !" Bentak sonya pada seorang kakak kelas.

Aku terkejut dengan apa yang dilakukan sonya barusan, dia membelaku? Ah yang benar saja.

"Adek kelas gak ada sopan santunya sama kakak kelas, heran" ucap kakak kelas itu dengan nada mengejek
"Buat apa orang macam kalian disopan santunin? Gak guna! Buang- buang citra saya" jawab sonya
"Heh makin nyolot ya jadi adek kelas!" Kakak kelas itu mulai ngegas
"Kenapa? Gak suka? Yaudah, minta maaf sama alice"
"Udah soy, maaf kak" aku menundukan kepalaku pada kakak kelas itu dan menarik sonya pergi.

Aku melepas tarikan ranganku pada sonya saat sampai ditempat yang lumayan sepi.

" kamu itu ngapain sih?" Tanyaku dengan frustasi
"Membela kamu" jawab singkat sonya
"Aku gak butuh pembelaan dari kamu, aku gak butuh apa pun dari kamu " aku pergi, tapi....
"Jangan membenciku karena kesalah pahaman, aku bisa saja membenci balik" ucap sonya sambil menahan tanganku.

Aku meronta dengan paksa dan memandang tajam pada sonya.

"Kesalah pahaman apa? Jelas- jelas kamu mendekati aldy "
"Apa kamu tau alasanya? Apa kamu pernah bertanya alasannya? Apa kamu mau mendengarkanku?"
"Karena kamu mencintai aldy" ucapku dengan penekanan disetiap kata.
"Untuk kesekian kalinya aku katakan sama kamu, aku tidak menyukai aldy"
"Lalu?" Tanyaku dengan sinis
"Seseorang seperti ada dalam diri aldy" ucap sonya yang tiba-tiba menundukan kepala dan.......dia menangis.

I AM FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang