Hari kedua

573 19 0
                                    

Kasih votment juga gak papa:).


"Bangun al......." ucap ibu sambil menarik-narik selimutku.
"5 menit lagi bu...." kataku dibalik selimut
"Ya kalau kamu masih bernyawa" ucap ibu yang kini tak lagi menarik selimutku.
Aku menggeliat dan memaksakan tubuhku untuk bangkit.
"Gitu banget ibu kalo ngomong, alice tu pengen hidup 1000 tahun lagi" ucapku sambil meraih handuk
"Iya terserah kamu aja al" ibu keluar setelah selesai membereskan buku-bukuku.

Kudekati poster idolaku dan memberi finger love pada gambar mereka, mungkin hanya sekedar gambar tapi ketahuilah...aku sangat bermimpi ingin menyentuh pipi dingin mereka dengan lembut, merasakan setiap jengkal wajah ciptaan tuhan itu. Aisss mendadak melow pagi ini....
Oh iya apa kabar ya pluto?, apa dia sudah bangun? Atau masih nyenyak dalam mimpinya?  Entah...

Disisi lain, ayah sudah siap kekantor untuk bekerja, sementara ibu masih mempersiapkan makanan untuk kami semua dan nenek???? Dia tengah menghitung biji sawi....

"Good morning my family" sapaku sambil duduk diantara ayah dan nenek
"Pagi al" ucap nenek yang cukup mengejutkanku, bagaimana tidak...ini termasuk sebuah sejarah, sebab nenek ingat namaku, kuterkesan.

"Al alan ambilkan nenek biji selasih dikulkas" suruh nenek yang membuatku tercengang seketika, ingin kumeraung meratapi nasibku sebagai cucu yang terlupakan.
"Iye nek...." ucapku sambil bangkit dari duduk
Sementara ayah? Dia hanya menahan tawanya.
"Ayo kita sarapan!" Seru ibu sambil membawa tempe goreng.
"Ini nek??" Aku menyodorkan segelas biji selasih pada nenekku tersayang.
"Apa ini?" Tanya nenek tanpa dosa
"Biji selasih...yang nenek minta tadi" jelasku
"Kapan? Dimana? Kenapa?" Brodong tanya nenek
"Ibu.....ayah......" rengekku pada mereka
"Sabar" ibu
"Sesungguhnya allah diantara orang-orang yang sabar" ayah dengan dalilnya.
Aku hanya menghela nafas pasrah dan sarapan bersama ayah, ibu dan nenek.

Skip

Pagi kedua setelah hari pertama yang kulalui bersama pluto berwajah tampan, aku baru saja sampai disekolah, tepatnya diparkiran.

"Alice!!!" Seru una yang sedikit berlari kearahku
"Iya" ucapku sambil melempar senyuman pada una
"Al aku mau nanya serius sama kamu?"
"Iya ...masalah apa?"
"Kenapa kamu menjauh dari aku?, kamu gak pernah mau kalo aku ajak jalan-jalan....emangnya aku punya salah apa al sama kamu?" Brondong tanya una
"Enggak kok na, aku gak ngerasa menjauh juga....lebay benget dah...aku tuh sibuk" jelasku
"Sama aldy???" Terka una
"Tul banget, eh kok kamu tau sih kalo aku sibuk sama aldy?" Tanyaku
"Satu sekolah udah tau kalo kamu sama aldy lagi deket al, bahkan mereka juga dukung kamu sama aldy...kata mereka kalian itu pasangan yang unik" cerita una
"Beneran??? Wah....kok viral ya? Hehe" aku terkekeh pelan
"Yaudah kekelas yuk....bentar lagi bel" ajakku sambil menarik tangan una.
Setelah sampai dikelas aku dan una pun duduk dikursi, iyalah masa dimeja.
"Kamu udah ngerjain tugas dari bu erni belom?" Tanyaku pada una
"Udah kok" jawab una
Aku mengeluarkan buku pelajaran jam pertama.

"Hay!" Sapa ketua kelas kami satya
"Hay juga bang sat" sapaku balik
"Yaelah na...napa pakek bang sih? Didenger orang lain gak enak, kayak kamu maki aku tau" ucap satya
"Hehe iye...ada apa sat ?"
"Kamu mau gak ikut ekshcool vollyball?" Tanya satya
"Yahh sat napa nawarinnya itu sih...kan aku gak biasa mainin bola" jelasku
"Lah kamu biasanya mainin apaan al?" Tanya satya dengan senyum smirknya.
"Njir mesum!" Celetuku.
"Hehe dikitlah"
"Oh ya na..kamu mau ikut gak?" Tanyaku pada una
"Gak na...aku juga gak biasa main bola" jelas una
"Nah udah jelaskan sat? Kita gak ikut ekshcool bola voli"
"Iya-iya.....oh ya kalo gak biasa mainin bola boleh dong hati aku kamu mainin" gombal receh satya sambil tertawa
"Udah punya orang woy!" Una berseru
"Eh iya lupa aku...kan alice dah sama aldy...moga cepet bubar yak" satya ngacir setelah mengucapkan kata-kata terakhirnya.
"Lah bocah ngapa yak?" Gumanku
"Al emang kamu beneran pacaran sama aldy?" Tanya una
"Kpopers gak boleh pacaran una" jelasku sambil tersenyum lebar dan memperliahatkan deretan gigiku.
"Jadi hubungan kalian disebut apa dong?" Tanya una yang mulai kepo bingitz
"Em semacam......."
"Pagi anak-anak!" Sapa bu erni yang tiba-tiba muncul dari pintu kemana saja. Haha

I AM FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang