Hari keempat

423 11 0
                                    

Selamat pagi minggu!

Minggu yang menyebalkan, hari dimana seharusnya aku besama aldy untuk menjalankan 5 hari kami, namun kini aku harus terjebak bersama para osis untuk mempersiapkan prom night.
"Al sekarang kita dekor yuk panggungnya" ajak kakak osis
"Iya" jawabku dengan malas.

Saat aku tengah sibuk melakukan pekerjaan yang melelahkan itu, tiba-tiba ada seseorang yang berseru.

"Aldy!"

Seketika itu pula aku menoleh dan betapa terkejutnya aku saat melihat aldy berjalan diarea persiapan prom night.
"Ciee disamperin pacar" goda kakak kelas yang sedari tadi menjadi teman gotong royongku
"Ah kita tidak berpacaran kok" ucapku dengan malu-malu kucing

Aku memandang aldy dan dia melambaikan tanganya padaku, aissh meleleh seketika. Dengan rasa sedikit canggung aku menghampiri aldy yang tampak tersenyum sedari tadi.
"Kok kesini?" Tanyaku
"Inikan masih hari kita, kamu lupa?" Ucap aldy sambil tersenyum khasnya, yakni simpul dan manis.
Aku melengos beberapa detik dan mengatur nafas yang kian memburu, sport jantung ini mah.
"Kamu masih sibuk?" Tanya aldy
"Em bentar lagi tugas aku selesai kok, tunggu aja dikursi itu"
"Em baiklah" aldy menurut dan duduk dikursi yang aku sarankan
"Al minjem duit dong buat beli es cendol hehe"
Aldy merogoh saku celananya dan mengambil beberapa lembar uang didompet.
"Ini..." aldy menyodorkan uang 100k padaku.

Aku terperangah.

"Yang bener aja al, masa beli es cendol aja 100k, bisa bolak-balik kamar mandi entar" keluhku
"Ya kamu beli aja seperlunya, gampangkan....sana beli, pasti kamu haus bangetkan?" ucap aldy yang lagi-lagi tersenyum padaku.

"Ada apa gerangan dengan aldy? ,dari cueknya naudzubillah sampai imutnya subhanallah" batin Aku

Kenapa sikapnya berubah 80% menjadi hangat, dimana aldy yang berwajah datar dan berdarah dingin?, dan baru kali ini senyum aldy begitu merekah. Aku masih menebak-nebak apa yang terjadi pada laki-laki itu, hingga semua yang aku kerjakan menjadi berantakan, titik fokusku beralih pada aldy.

Saat aku menoleh pada aldy, tiba-tiba saja dia tidak sendiri, ada perempuan berwajah imut berhati devil, dia tampak mengajak aldy untuk berbincang dengannya. Emosi jiwa mulai naik dan dengan cepat aku menghampiri mereka.
"Ada apa ini?" Tanyaku sambil meraih tangan aldy
"Kamu sudah selesai?" Tanya balik aldy
"Hay al, oh ya aku lagi ngajakin aldy untuk dateng ke prom night bareng, soalnya aku gak ada kendaraan buat dateng" jelas sarah dengan lembut
"Kita sudah janjian buat dateng ke prom night bareng" dustaku
"Kapan?" Tanya aldy yang langsung membuatku ambyar, ingin rasanya aku tenggelamkan aldy dilautan luka dalam.
"Em kayaknya kamu bohong deh, jadi al kita bisa dateng barengkan keprom night?" Sarah mulai menampakan wajah manisnya pada aldy.
Aldy menatapku dan aku pun melengos.
"Aku tidak datang ke prom night" jawab aldy yang membuatku berbinar seketika
"Yahh sayang banget dong, tapi kenapa al?" Sarah kembali mencoba mendekati aldy dengan kata-kata manisnya, lebih tepatnya menggoda.

"Sarah!...kita masih belum siap dengan musiknya" teriak rekan kerja sarah dari ujung sana
"Tuh dipanggil temennya" ucapku dengan senang hati mengingatkan sarah
"Udah tau" jawab sengak sarah
"Yaudah al aku kesana dulu ya..bye" sarah melambaikan tanganya pada aldy, dan dengan berbangga aku melambaikan tangan pula pada sarah, dia pun nampak mendengus kesal.
"Yang jauh sana kalo pergi" kataku
"Kamu kenapa kesini? Udah selesai?" Tanya aldy
"Belum sih hehe"
"Al...kerjaan kita udah diambil alih sama team cowok, tugas berat...jadi kita boleh istirahat" jelas rekan kerjaku
"Em kak, boleh keluar bentar gak?" Tanyaku dengan hati-hati
"Em....yaudah deh ...bentar aja ya tapi"
"Siap...yuk al, waktunya terbatas" aku menarik tangan aldy dan membawanya pergi
"Kok rada aneh ya pasangan baru itu? Kalo diperhatikan sih kayak ada rasa yang belum sama-sama terkuak gitu? Eh kok malah sok tau gitu sih aku? Kayak pakar cinta aja"

I AM FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang