Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jujurlah, Taeho. Aku penasaran akan suatu hal."
"Apa?"
"Kau mengajakku mengambil gambar dari atas bukit ini tidak karena alasan kau menyukaiku, bukan? Karena kau tahu aku menyukainya dan kau pernah berjanji akan mengajakku, bukan?"
"Aku tahu kau menyukainya, makanya aku mengajakmu kemari. Tapi jika kau berkata bahwa hanya itu alasanku, kau salah besar."
"Lalu..?"
"Aku tak pernah ingkar janji, kau tahu itu. Aku berhutang padamu untuk mengajakmu kemari, dan ku yakin kau ingat pula aku pernah mengatakan ini. Tapi tidak hanya itu. Aku benci bersikap munafik, Yunhee. Aku tak akan menyangkalnya. Ya, aku menyukaimu. Aku telah mengatakannya, bukan? Oke, detik ini juga.. lupakanlah."
"Eh?"
Kau takkan pernah dapat menebak sosok seperti Taeho. Ia berbeda. Ia hanya tak dapat dimengerti, apalagi ditebak. Namun semakin kau belajar memahaminya seperti Yunhee.. mungkin kau akan mendapat 'sesuatu' yang lain?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ㅡ
latar belakang dibuatnya cerita ini ada di book ameliatte chapter: Y O U, and me.
