[✘] keajaiban sapa

147 52 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku memiliki hari lain tak terlupakan saat masa awal-awalku ku belum dekat dengan Taeho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku memiliki hari lain tak terlupakan saat masa awal-awalku ku belum dekat dengan Taeho.

Waktu itu, di awal musim semi, aku tak sengaja melihat Taeho sedang menyesap tembakau dan berbincang dengan teman-temannya di sebuah bar dekat area tinggalku.

Aku sedang melintas di depan bar itu ketika mendapati sosok Taeho berbalut baju kotak-kotak dan dalaman kaus putih andalannya. Ia tak bisa tak tampak dimataku. Mungkin saking mudahnya ia kukenali.

Mereka jelas tak melihatku, karena aku berada di jalan trotoar sementara mereka berada di sudut bar. Pun hanya dari kaca bar saja aku dapat melihat sosok lelaki yang benar adalah Taeho.

Aku segera pergi ke minimarket tujuanku setelah memastikan sejenak bahwa aman untuk ku melintas. Aku tak terlalu bermasalah dengan Taeho karena apa yang dilakukannya padaku beberapa waktu lalu (walau dalam kondisi mabuk). Tapi, tidak jika teman-temannya melihatku.

Dengan cepat, aku mengambil barang-barang yang kubutuhkan, membayarnya, lalu bergegas keluar minimarket. Bukan maksudku untuk menghindari Taeho, tapi ini sudah nyaris mendekati pukul sepuluh malam dan aku belum makan.

"Aku lapar. Harus segera memasak ramㅡㅡ"

Gumamanku terhenti ketika melihat Taeho berdiri tak jauh dari pintu masuk bar. Ia tampak menginjak puntung rokok yang tadi isapnya, mengambilnya kembali dan melemparkannya di tempat sampah.

Matanya langsung lurus mengarah ke padaku setelah itu, jadi bagaimana mungkin aku kabur begitu saja dengan barang belanjaanku ini?

"Eh, hai Taeho," sapaku.

Biasanya, Taeho yang menyapaku terlebih dahulu karena aku takut salah tempat jika aku menyapanya. Tapi, apakah mungkin responnya akan berbeda jika kali ini ku coba sapa ia terlebih dahulu?

Aku menghentikan langkahku, tak jauh dari lelaki itu memijakkan kakinya. Kupikir, aku hanya harus sedikit basa basi dengannya, lalu pamit kembali ke apartemenku.

Tapi, aku salah sangka jika itu semudah yang kupikirkan. Orang yang kuajak bicara, kan, adalah.. Taeho.

"Kau menyapaku. Hebat."

y o u ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang