10. KENYATAAN PAHIT

64 19 3
                                    

Hari ini adalah hari terakhir Naya bersekolah. Pasalnya, 4 hari kedepan seluruh siswa maupun siswi kelas XII akan melaksanakan Ujian Nasional oleh sebab itu seluruh siswa maupun siswi kelas XI dan X akan di liburkan.

Hari ini KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di SMA Nuarta di tiadakan dikarenakan seluruh guru sedang melakukan sumpah pengawas.

Saat inikelas XI IPA 2 diberi tugas oleh bu Sarah untuk membuat Powerpoint tentang fungsi invers.

"Oh My God, ini tugas banyak banget lagi. Tau gak? Gue merasa sekarang tuh seperti diperbudak oleh tugas kalo kayak gini." omel Dinda saat sedang mengerjakan tugas bersama Naya.

Naya yang saat ini sedang fokus ke laptop tiba-tiba menatap Dinda dan kemudian ia pun menghela nafas, "Ini juga demi kebaikan masa depan lo kali Din, udah gak usah ngeluh lagi mending kita selesaikan tugas ini biar nanti bisa dapet nilai A."

"Naya ku sayang, gini ya gimana tugas ini mau selesai kalo anggota kelompoknya yang ada cuma gue sama elo aja. Coba deh lo telfon tuh pangeran batu lo itu suruh kesini sama dua curutnya itu dan bilang sama dia nanti kalo dia gak kesini namanya bakalan gue coret sekaligus dua curut itu." omel Dinda yang semakin menjadi-jadi.

Naya tertawa mendengar ucapan Dinda, "Dinda-Dinda lo tuh kenapa sih kayaknya benci banget sama mereka. Mereka itu baik lo apalagi si Nathan udah baik ganteng pula." ucap Naya sambil menggoda Dinda.

Dinda merasa semakin kesal kepada Naya pasalnya moodnya akan berubah menjadi buruk kalo mendengar nama Nathan. Jika kalian tanya sudah mencapai level keberapa kekesalan Dinda, sudah dipastikan melebihi lebih dewa.

"Ganteng sih ganteng tapi kalo kelakuannya kayak gitu yang bikin gue benci sama dia. Dasar playboy kelas kakap, gak punya etika sama sekali dan yang lebih penting dia itu brengsek sukanya nyakitin hati perempuan. Coba aja kalo dia itu kayak Rafa sama Arga pasti gue gak bakalan sebenci ini sama dia." ujar Dinda.

Tanpa disadari Nathan sekarang sudah berada di belakang Dinda. Raut muka Nathan berubah setelah mendengar ocehan Dinda, bagi Nathan Dinda itu gadis yang langka menurutnya. Pasalnya dari sekian banyak cewek yang mengejar-ngejar Nathan karena ketampanannya hanya Dinda lah yang gak tertarik sama Nathan dan dia pun terlihat sangat membencinya.

"Jadi kalo gue berubah seperti kemauan elo, lo beneran gak bakalan benci lagi sama gue?" ucap Nathan dari belakang Dinda.

Dinda membalikkan badannya dan alangkah terkejutnya ketika ia menatap muka Nathan secara langsung. Dinda menelah ludah dengan susah payah, "Lo se-sejak kapan disini?" tanyanya.

"Sejak tadi." ujar Nathan sambil tersenyum.

"Nath, gue-"

"Gakpapa gue tau, semua yang lo ucapin tadi bener gue emang playboy, gak punya etika dan brengsek. Gue minta maaf sama lo kalo gue ada salah. Maafin gue kalo tingkah laku gue selama ini bikin lo benci, tapi gue cuma mau ngasih pesen sama lo. Sebelum lo men-judge orang yang enggak-enggak lo cari tau dulu penyebabnya kenapa mereka bisa seperti itu." Nathan pun menghela nafasnya, "Gue cuma mau bilang itu aja dan ini." sambil menyerahkan flashdisk kepada Dinda, "Tugas kelompok kita udah selesai. Tadi gue bertiga cabut bukan karena mabal tapi emang kita ngerjain tugas itu." ujar Nathan.

"Nath-" belum sempat Dinda menyelesaikan permbicaraannya tiba-tiba Nathan pergi meninggalkannya.

Setelah Nathan pergi, Dinda pun terpaku mendengar ucapan Nathan. Setelah itu Dinda membalikkan badan dan langsung duduk lemas di kusinya.

"Gue jahat banget ya Nay?"

"Gue saranin mending lo temuin Nathan sekarang dan minta maaf sama dia Din." tutur Naya kepada Dinda.

DestroyedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang