Tett tett tett
Bel tanda bahwa waktu istirahat telah usai pun berbunyi, seluruh siswa maupun siswi yang saat ini berada di dalam kantin segera berhamburan menuju kelasnya masing-masing. Tak terkecuali Arga dengan Rafa yang saat ini sudah mulai meninggalkan warung Mbok Yem.
"Lo yakin mau ikut pelajaran Fisika?" ujar Rafa.
"Gue mau ketemu Naya." jawabnya dengan nada datar.
Rafa pun menaikkan sebelah alisnya setelah mendengar jawaban dari Arga, "Lo ada masalah lagi sama dia? Bukannya kemarin lo bilang sendiri sama gue kalo lo udah mulai mencintai dia dan elo sendiri juga yang bilang kalo pelan-pelan elo bakalan mulai maafin Cla-"
"Don't mention her name again in front of me!!" ucap Arga dengan penuh penekanan.
"Sorry-sorry gue gak bermaksud-" belum sempat Rafa melanjutkan ucapannya tiba-tiba ponsel Arga pun berbunyi.
'Drtt Drtt'
Satu pesan masuk yang tidak di ketahui siapa pengirim pesan tersebut, karena merasa penasaran dengan isi pesan tersebut kemudian Arga segera membukanya.
+628516265****
Sebentar lagi kita akan bertemu, i miss u so much Ga. Sampai jumpa 1 minggu lagi:)
Your first love.
Clara JiovandraSetelah membaca isi pesan tersebut raut muka Arga pun mulai berubah seperti sedang menyiratkan sebuah kebencian yang sangat mendalam. Fikirannya pun mulai bekelana kemana-mana. Mengetahui perubahan tersebut membuat Rafa semakin bingung. Tiba-tiba,
Pyarrr!!
"ARGHH BANGSATT!!"
Arga menonjok salah satu kaca jendela kelas 11, tangan kanan yang ia gunakan untuk menonjok tiba-tiba mengeluarkan darah. Banyak siswa maupun siswi yang merasa ketakutan melihat betapa mengerikannya saat seorang the most wonted SMA Nuarta tidak biss mengontrol emosinya sendiri.
"Lo kenapa sih Ga?!!" bentaknya.
Bukannya menjawab pertanyaan tersebut, Arga malah pergi meninggalkan Rafa sendirian disana. Mengetahui kejadian tersebut Rafa segera mengeluarkan ponselnya kemudian ia mengirimkan pesan kepada Naya.
Rafaalndrya : Nay buruan ke rooftop sekarang, dan jangan lupa bawa P3K sekalian.
Setelah mengirim pesan tersebut Rafa segera berlari menuju rooftop, karena ia yakin tempat terbaik bagi Arga untuk menyendiri adalah rooftop.
"Gue yakin lo bisa melewati semua masalah ini Ga, jangan pernah sekali-kali mencoba buat lari dari masalah. Semakin lo mencoba buat menghindari masalah tersebut semakin besar pula masalah itu menimpa elo." Ucap Rafa sambil menepuk pundak Arga, "Gue tau semua ini berkaitan dengan Clara, tapi gue mohon sama elo jangan sampai karena masalah ini lo bikin Naya tambah sakit hati lagi. Sebentar lagi Naya bakalan kesini ngobatin luka lo itu dan gue harap lo jangan cuekin dia lagi. Gue ke kelas dulu."
Setelah itu Rafa meninggalkan Arga sendiri disana, selang beberapa menit setelah kepergian Rafa tiba-tiba Naya datang membawa peralatan P3K.
"Ga kamu ngapain disini dan Rafa di.. ya ampun Ga tangan kamu kenapa bisa berdarah kayak gini? Sini-sini aku obatin." ujar Naya dengan panik.
Naya pun segera membuka P3K nya, kemudian ia segera mengambil revanol untuk membersihkan bekas darah yang ada di tangan Arga agar tidak infeksi. Pelan-pelan ia membersihkannya agar Arga tidak merasa kesakitan.
Sebenarnya saat ini Naya ingin sekali menanyakan penyebab kenapa bisa tangan Arga luka seperti itu, namun ia urungkan karena ia tidak berani untuk menatap Arga. Setelah selesai mengobati Arga kemudian ia segera membereskan peralatan tersebut, "Emm.. A-aku pergi dulu ya Ga soalnya aku ma-"

KAMU SEDANG MEMBACA
Destroyed
Teen FictionArga Rolyc Bramantya adalah seorang troublemaker di SMA Nuarta, panggil saja dia Arga cowok blasteran Indonesia-Inggris yang memiliki sifat yang sangat tertutup. Sifat Arga yang sekarang jauh berbeda dengan sifat Arga yang dulu, pacar pertama sekal...