Sesampai di UKS Arga segera merebahkan badannya sedangkan Naya mengambil obat P3K. Sebenarnya Arga tadi menolak ajakan Naya ke UKS, Namun karena Naya memaksanya akhirnya dia menurut.
"Ssshhhh... pelan-pelan bisa gak sih!!" rintih Arga.
"Tahan dulu ya Ga, awalnya emang sakit tapi lama-kelamaan rasa nyerinya bakalan reda kok." ujar Naya dengan lembut.
Setelah itu hening tak ada pembicaraan diantara mereka. Mereka sama-sama larut dengan pikiran mereka. Tiba-tiba Arga angkat bicara,
"Kenapa lo masih baik banget sama gue? Padahal gue udah sering nyakitin elo."
Jujur, awalnya Naya sangat terkejut mendengar ucapan Arga tersebut. Tetapi bagi Naya mungkin inilah waktu yang tepat untuk mengungkapkan seluruh isi hatinya.
"Ga aku tau dan aku faham setiap kesalahan pasti ada alasannya, setiap kejahatan pasti ada balasannya. Kamu emang sering nyakiti aku dengan kata-kata mu dan juga perilaku mu ke aku. Tapi aku juga gak boleh egois, aku tau kamu ngelakuin itu pasti ada sebabnya. Aku cinta sama kamu Ga, tapi aku juga gak bisa maksa kamu buat balas perasaanku. Aku gak pernah benci sama kamu Ga meskipun sikap kamu ke aku kayak gitu. Aku juga gak berhak marah sama kamu, aku mencoba berada di posisi kamu. Cinta gak bisa di paksa, kamu berhak memilih kepada siapa kamu berlabuh. Aku percaya setiap cobaan pasti ada hikmahnya. Setiap tindakan pasti ada alasannya Ga. Jadi aku maklumin itu. Inilah hidup, aku berani jatuh cinta aku juga harus siap menerima resikonya." jawab Naya panjang lebar dan tanpa ia sadari ia meneteskan air mata.
Arga diam seribu bahasa mendengar jawaban Naya tersebut, tanpa aba-aba tiba-tiba Arga membawa Naya dalam pelukannya.
"Kenapa lo bisa suka sama cowok brengsek seperti gue Nay? Gue sering nyakitin elo, kenapa lo gak pernah marah ke gue. Gue hanya cowok bajingan yang bisanya cuma nyakitin hati elo. Gue gak berhak dapetin cinta tulus elo Nay." ujar Arga sambil melepaskan pelukannya.
"Ga setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan baik itu di sengaja ataupun enggak, dan aku tau apa yang kamu lakukan ke aku itu pasti ada penyebabnya. Ga, kamu boleh nyakitin aku sesuka mu asalkan ini bisa buat kamu sedikit ngurangi rasa kecewa mu sama dia. Aku tau kamu butuh tempat pelampiasan kan? Kamu boleh lampiaskan rasa kecewamu itu ke aku, asalkan aku mohon sama kamu setelah ini kamu jangan pernah nyakitin hati perempuan yang benar-benar tulus mencintaimu." ujar Naya.
"Maafin gue Nay, gue mohon sama lo kasih gue kesempatan sekali lagi dan izinin gue buat memperbaiki semua kesalahan gue sebelum terlambat Nay." ujar Arga penuh dengan penyesalan.
Naya tercengang mendengar ucapan Arga, apakah ini hasil dari kesabarannya selama ini? Kemudian selang beberapa detik Naya mengangguk menandakan jawaban "iya".
"Kita mulai dari awal lagi ya Nay, kamu mau kan?" ucap Arga sambil memeluk Naya lagi.
"Iya Ga." jawab Naya.
***
Saat ini Rafa sedang berada di rooftop bersama Nathan. Sejak kejadian tadi Nathan sengaja membawa Rafa ke rooftop agar ia bisa menenangkan diri.
"Raf kenapa lo tadi bisa lepas kendali gitu?" tanya Nathan.
"Gue gak tau Nath kenapa gue bisa lepas kendali gitu setiap ketemu Arga, emosi gue selalu memuncak setiap kali ada dia. Dan Bodohny dia gak ngelawan gue sama sekali, itu yang sedari tadi bikin gue kepikiran sama dia." jawab Rafa.
"Jangan bilang lo suka sama Naya?"
Rafa diam, ia memikirkan pertanyaan Nathan tersebut. Ia sebenarnya bingung dengan perasaannya saat ini.
"Guee.. gue gak tau Nath." jawabnya.
"Gak usah dipikirin Raf mending kita sekarang ke UKS nengok keadaannya Arga." ajak Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destroyed
Fiksi RemajaArga Rolyc Bramantya adalah seorang troublemaker di SMA Nuarta, panggil saja dia Arga cowok blasteran Indonesia-Inggris yang memiliki sifat yang sangat tertutup. Sifat Arga yang sekarang jauh berbeda dengan sifat Arga yang dulu, pacar pertama sekal...