"Gue gak percaya kalo lo gakpapa, gue antar lo ke UKS sekarang." setelah itu Arga segera membawa Naya ke UKS.
Saat di perjalanan Naya pun sempat mencuri-curi pandang kepada Arga. Naya merasa sangat beruntung karena sudah dua kali Arga menolongnya.
"Makasih ya tadi lo udah nolongin gue lagi." Naya mencoba membuka pecakapan karena sejak tadi mereka berdua hanya diam saja.
"Hmm." jawab Arga
"Sabar Nay sabar, lo gak boleh emosi inget Arga udah nolongin lo." batin Naya
Akhirnya sampailah di UKS, Naya segera merebahkan badannya sedangkan Arga hanya diam berdiri sambil menatap Naya.
"Lo ngapain sih ngelihatin gue kayak gitu?" tanya Naya.
Tak ada jawaban. Kemudian Arga pergi meninggalkan Naya tanpa menjawab pertanyaannya. Setelah kepergian Arga tiba-tiba Dinda menghampiriku.
"Naya lo gakpapa kan? Apanya yang sakit? Dan gimana sama pipi lo? Gue ambilin kompresan ya biar rasa nyeri di pipi lo cepet hilang." ucap Dinda panjang lebar.
"Gausah Din gue gakpapa kok. Lagian bentar paling rasa nyeri ini juga hilang." ucap Naya dengan santai. Tiba-tiba datang seorang laki-laki yang menghampiri mereka berdua.
"Haii Kenalin gue Rafa, gue disini mau bicara sama Naya." ujar Rafa
"Yaudah kalo gitu gue tinggal dulu ya Nay nanti habis bel pulang sekolah gue kesini lagi sambil bawain tas lo." ujar Dinda kemudian ia pergi meninggalkan mereka berdua.
Sebenarnya Naya ingin sekali mencegah Dinda agar tidak meninggalkannya dengan Rafa. Bayangin aja mereka hanya berdua di UKS. Kini fikiran buruk pun menghantui Naya, gimana nanti kalo seandainya Rafa macam-macam kepadanya?
"Ihh Dinda kok lo tega sih ninggalin gue sendirian disini bersama Rafa, gimana nanti kalo Rafa macem-macem sama gue. Ohh tidak mama tolongin Naya!!" batin Naya dengan perasaan was-was.
"Tapi Din gue-" belum sempat Naya melanjutkan tiba-tiba Rafa memotong pembicaraannya.
"Gak usah mikir yang aneh-aneh. Tenang aja, gue gak bakalan ngapa-ngapain lo kok." ucap Rafa dengan tersenyum.
"Hah kok dia tau sih apa yang gue pikirin tadi? Apa jangan-jangan dia bisa baca pikiran orang lagi? OMG mati deh gueee!!!"
"Hahaha lo lucu juga ya kalo lagi panik gitu. Iyaa sebenarnya gue emang bisa baca pikiran orang termasuk pikiran lo juga, oh iya tujuan gue kesini gue mau tanya sesuatu sama lo." ujar Rafa.
"Ma- mau tanya apa emangnya?" tanya Naya.
"Lo ada hubungan apa sama Arga? Kok tadi dia mau nganter lo ke UKS dan bahkan dia juga mau berbicara sama lo?" tanya Rafa
"Gue gak ada hubungan apa-apa sama dia. Dia tadi nolongin gue, tadi sewaktu di kantin gue sempat berdebat sama kakak kelas kalo gak salah namanya kak Vella. Kak Vella tadi nampar gue kemudian tiba-tiba Arga dateng nolongin gue dan bawa gue ke UKS. Eh bentar maksud perkataan lo yang dia mau berbicara sama gue itu apa?" jawab gue dengan panjang lebar.
"Arga itu orangnya sangat irit bicara, dingin dan ketus Nay, dia juga paling anti berbicara sama yang namanya cewek. Lo tau Vella kan?" Naya pun mengangguk, "Dia itu suka sama Arga bahkan nggak cuma suka dia juga udah cinta mati sama Arga. Dia nggak segan-segan menghabisi orang yang berani mendekati Arga termasuk lo Nay." ujar Rafa
"Loh kok gue?" tanya Naya
"Iya elo Nay. Tadi Arga nolongin elo kan waktu di serang sama Vella dan antek-anteknya? Maka dari itu udah gue pastikan kalo lo bakalan jadi incaran mereka Nay. Dan lo tau gak? Lo itu cewek paling beruntung. Selama ini Arga gak pernah peduli sama yang namanya cewek. Udah gue jelasin tadi kalo Arga itu anti banget sama cewek Nay dan lo tau penyebabnya apa? Penyebabnya itu Clara. Cinta pertama Arga, dia yang udah buat Arga seperti ini. Arga yang sekarang berbeda dengan Arga yang dulu Nay, sifatnya 180 derajat berubah sejak kejadian 1 tahun yang lalu. Gue sebenarnya kaget waktu tau Arga nganter lo ke UKS bahkan lebih kaget lagi waktu denger penjelasan lo kalo dia udah ngebantu lo dua kali. Disini gue mau minta tolong sama lo Nay.
Gue mohon tolong rubah Arga agar dia bisa kembali seperti dulu. Gue gak bisa kasih tau lo lebih rinci tentang masa lalu Arga, karena gue fikir belum saatnya lo tau lebih mendalam tentang dia. Dan disini gue sangat percaya sama lo, menurut gue lo adalah orang yang tepat dan mampu membuat Arga bangkit dari jurang kehancurannya di masa lalu." penjelasan Rafa itu membuat Naya tercengang, bagaimana mungkin bisa orang yang tadi Naya pikir tidak bisa bicara memiliki masa lalu yang sangat hancur.
Setelah itu Rafa pergi dari UKS, kini Naya pun semakin dibuat bingung dengan apa yang Rafa bicarakan tadi.
Tet tet tett.
Tiba-tiba bel pulang pun berbunyi, Naya segera bangkit dan bergegas menuju kelasnya untuk mengambil tasnya lalu kemudian pulang.
***
Mobil Arga kini sudah memasuki halaman rumahnya yang sangat megah nan mewah. Setelah itu, ia keluar dari dalam mobilnya dan segera masuk kedalam rumah.
"Udah pulang Ga?" tanya Arda yang kini sedang menonton televisi di ruang keluarga.
"Hmm." jawabnya kemudian ia duduk sambil menyenderkan kepalanya di sofa.
"Ga mau sampai kapan kamu seperti ini? Abang tau Ga ini memang sangat berat buat kamu. Tapi abang juga mohon sama kamu tolong hilangin rasa benci kamu kepada dia. Maafin dia Ga, walaupun dia udah jahat sama kamu tapi seengaknya kamu harus maafin perbuatannya.
Abang gak minta kamu maafin dia sekarang. Abang cuma minta pelan-pelan tolong lupain kejadian 1 tahun yang lalu. Ingat Ga, Allah aja Maha Pemaaf masa kita sebagai hambanya enggak bisa memaafkan? Disini abang merasa kasihan sama teman-teman kamu mereka bakalan terganggu dengan sifat kamu yang sekarang. Jadi abang harap jangan pernah berubah hanya karena seseorang Ga. Tetap jadilah diri kamu sendiri." ujar Arda dengan serius.
Itulah Arda, jika ia sudah mulai berbicara serius maka gaya bicaranya yang semula lo-gue menjadi aku-kamu. Karena Arda memiliki daya fikir yang sudah dewasa jadi ia tau bagaimana menempatkan posisinya sekarang. Berbeda dengan Arga seserius apapun ia berbicara dengan abangnya pasti ia tetap menggunakan gaya bicara lo-gue.
"Gue akan coba bang. Doain gue supaya gue bisa ngehilangin perasaan benci gue kepada dia." jawaban Arga itu membuat Arda tercengang.
Pasalnya baru kali ini Arga mau berbicara panjang dengannya walaupun hanya 2 kalimat saja, setelah hampir 1 tahun dia memilih diam dan menutupi semuanya.
Setelah berbicara seperti itu Arga segera bangkit dan masuk kedalam kamarnya.
***
"Assalamu'alaikum mah." ucap Naya saat masuk kedalam rumah.
"Wa'alaikumsalam sayang. Loh kok udah pulang? Gimana nih sekolahnya?" tanya Seva keluar dari dalam dapur.
"Ya gitu deh mah, lumayan asik sih anak-anaknya." jawab Naya.
"Yaudah sekarang kamu ganti baju habis itu kalo capek langsung istirahat aja. Mama mau ke dapur lagi." ujar Seva lalu kembali ke dapur.
***
Sesampai di kamar Naya segera ganti baju dan merebahkan badannya di tempat tidurnya. Tiba-tiba ia teringat akan perkataan Rafa tadi.
"Gue mohon banget sama lo Nay, rubah Arga biar dia bisa kembali seperti dulu. Gue sangat percaya sama lo dan menurut gue lo adalah orang yang tepat dan mampu membuat Arga bangkit dari jurang kehancurannya masa lalu." Ya, kalimat itu terus terngiang-ngiang dikepala Naya.
"Gak tau kenapa setelah gue mendengar cerita tentang kisah hidup lo dari Rafa, gue ingin sekali membawa lo bangkit dari jurang kehancuran lo di masa lalu. Tapi apakah gue bisa? Dan akan gue sanggup dengan sifat lo itu? Yang bahkan kata Rafa, lo itu anti banget sama yang namanya cewek. Dan sekarang gue harus gimana Ga?" batin Naya.
"Kok gue malah mikirin dia sih? Jangan bilang gue udah mulai suka sama dia? Enggak-enggak, itu enggak boleh terjadi. Sadar Nay sadar." ucapnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Dari pada gue mikir dia mending gue tidur aja deh." gumannya lalu kemudian ia terlelap dan tidur.
Haii akhirnya aku update lagi nih, yeayyyy!! Gimana nih sampai sini udah ada feelnya belum ceritaku? Atau jangan-jangan masih flat aja ya ceritaku? Bagian kalian yang mempunyai kritikan ataupun saran buat ceritaku silahkan aja comment, kritikan atapun saran dari kalian sangat berguna buat aku. Oke cukup segitu aja yaa. Dan sampai jumpa di chapter selanjutnya ya♥♥
Salam manis,
Mwndaa

KAMU SEDANG MEMBACA
Destroyed
Novela JuvenilArga Rolyc Bramantya adalah seorang troublemaker di SMA Nuarta, panggil saja dia Arga cowok blasteran Indonesia-Inggris yang memiliki sifat yang sangat tertutup. Sifat Arga yang sekarang jauh berbeda dengan sifat Arga yang dulu, pacar pertama sekal...