part 7

132 1 0
                                        

Aku terbangun dari tidurku,rasanya tenggorokanku kering,aku berjalan menghampiri nakas tempatku menyimpan botol airku.
Ternyata botolku kosong,aku lupa mengisinya tadi sore.
Dengan sedikit menahan kantuk aku memutuskan untuk turun mengambil minum di dapur.

Samar-samar aku mendengar suara mobil memasuki pekarangan rumah.
"Mobil siapa itu malam-malam begini masuk rumah orang,perasaan ini sudah sangat malam",ucapku membatin.
Padahal waktu sudah menunjukkan jam 12 malam,dan itu artinya sudah tengah malam.
Lalu mobil siapa itu.
Karena penasaran akhirnya aku memutuskan untuk mengintip dari balik gorden ruang tamu.

"Ternyata kak Rico,kenapa dia pulang sangat larut seperti ini,apa sebegitu bencinya dia padaku.
Jika dia membenciku kenapa tak dia katakan secara langsung,kenapa harus menjauh",ucapku dalam hati.

Ceklek
"Kakak baru pulang,kenapa pulang larut sekali,?....

"Kamu disini,kenapa belum tidur ini sudah tengah malam",ucapnya mengalihkan pembicaraan.

"Aku sudah tidur kak hanya saja aku terbangun karena haus,dan ternyata aku lupa mengisi airku jadi terpaksa aku turun,dari pada mati kehausan",ucapku mencairkan suasana.

"Ohh begitu,ya sudah kamu tidur lagi ini sudah malam",ucapnya.

"Kakak mau aku buatkan minuman hangat,sepertinya kakak sangat lelah",ucapku menawarkan.

"Tidak perlu kamu tidur saja,aku bisa buat sendiri.

"Kakak kenapa berubah,kakak seperti menjauhiku,?....

"Aku tidak menjauhimu,hanya saja aku sedang sibuk akhir-akhir ini.
Aku pergi dulu aku capek mau istirahat",ucapnya sambil berjalan menjauhiku.

"Apa kakak membenciku,apa aku melakukan kesalah padamu kak,?.....

"Aku bilang aku hanya sibuk,aku capek,bisa tidak kalau kamu tidak mengangguku",ucapnya dengan nada cukup keras

Sakit.
Satu kata yang dapat aku ungkapkan saat ini,selama ini selama aku mengenalnya aku belum pernah melihat wajah marahnya.
Selama ini aku hanya melihat wajah konyol dan senyum manis yang selalu tersungging di bibirnya.
Aku lebih menyukai wajah konyolnya ketika menggodaku dari pada wajah marahnya saat ini.

"Kenapa kakak membentakku kak,aku hanya bertanya kenapa kakak berubah,?....

"Kamu itu punya telinga kan,aku bilang aku capek aku butuh istirahat,kau selalu saja mengganggu hidupku,lebih baik kau pergi jauh sekarang dari hadapanku",bentaknya padaku.

Sungguh aku tak menyangka dia akan mengatakan seperti itu padaku.
Kata-katanya sungguh menyakitiku.

"Baik aku akan pergi,aku tidak akan pernah mengganggu hidup kakak lagi.
Maaf selama ini sudah masuk ke kehidupan kakak yang sempurna ini dan juga telah menghancurkan hidupmu.
Aku akan pergi dari hidup kalian secepatnya",ucapku lalu berbalik meninggalkan dia yang masih terpaku di tempatnya berdiri.

"Aleta...
Panggilnya lirih kepadaku.

Aku tidak peduli,aku tetap melangkah meninggalkannya.
Aku tidak yakin bisa menahan air mataku jika aku berlama-lama disini.
Aku berlari menaiki tangga menuju kamarku,aku segera menutup pintu dan menguncinya.

Dari luar kamar aku mendengar kak rico terus memanggilku.
Aku tidak peduli aku hanya butuh waktu untuk sendiri.

Pertahananku akhirnya luruh,aku luruh di balik pintu.
Terisak lirih meratapi nasipku.
Aku masih sangat mengingat kata-katanya yang amat menyakitkan.

Andai dia tau perasaanku selama ini,mungkin dia akan lebih membenciku.

Mungkin keputusanku untuk mengubur dalam-dalam perasaan itu ada baiknya juga,karena aku sadar aku tak akan mungkin memilikinya.
Cinta beda kasta,sungguh miris sekali hidupku ini.
Aku menghapus air mataku yang masih menetes membasahi pipiku.

cinta beda kastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang