part 8

112 0 0
                                        

Jangan kau lambungkan aku setinggi angkasa jika akhirnya kau jatuhkan aku ke dasar jurang.
Sungguh itu amat menyakitkan.



"Kak ini......
Kok bisa ada mama papa juga ayah bunda",ucapku binggung.

"Iya donk,bagaimana sayang,kamu suka,?.....

"Suka banget kak,makasih ya kak udah ngasih kejutan ini buat aku,aku suka banget kejutannya",ucapku tulus sambil memeluknya.

"Ini belum seberapa sayang,kakak masih punya kejutan lain buat kamu.
Yang pasti tak kalah indahnya dari ini.
Yang pasti kamu akan terkejut dan mungkin bahagia",ucapnya tersenyum lembut padaku.

"Apa itu kak jadi penasaran,pengen lihat seberapa indahnya kejutan kakak itu.
Sampai kakak yakin kalau aku akan terkejut.

"Kita lihat saja nanti,aku jamin kamu akan terkejut sayang",ucapnya mengedikpan sebelah matanya dengan genit.

Aku tertawa melihat kelakuan genitnya padaku,dengan wajah yang dibuat sok imut itu berhasil membuatku gemas,dan ingin mencubit pipinya.

"Hahahha kakak ini genit banget sihhh,geli tau gak lihat wajah kakak yang sok genit gitu.
Buleh nyubit itu pipi dikit gak sih,aku udah gemes banget nihh lihatnya.

"Hahhaaha dasar kamu itu gampang banget bapernya.
Bagaimana sayang apa kamu sudah siap dengan kejutannya sayang,?.....

"Hemmm
Boleh juga mana kejutannya aku sudah penasaran.

"Oke sayang tapi kamu harus tutup mata dulu.

Aku menurut,akhirnya dia memakaikan kain di kekepalaku untuk menutup kedua mataku.
Kemudian aku merasakan dia menuntunku untuk mengikutinya.
Entah dia akan membawaku kemana aku hanya menurut dan mengikuti langkahnya yang terus menuntunku.

Sampai aku merasakan dia menghentikan langkahnya begitupun denganku.

"Bersiaplah menerima kejutan dariku sayang.
Aku akan membuka tutup kepalamu,dalam hitungan ketiga kamu buka mata kamu ya sayang.

Aku menganggukkan kepalaku.
Aku merasakan dia melepaskan kain yang menutup kedua mataku.
Aku masih menutup mataku sampai dia memintaku untuk membuka mata.

"Satu dua tiga.
Sekarang buka matamu  pelan-pelan sayang.

Aku membuka mataku pelan-pelan,aku menutup mulutku tak percaya dengan apa yang aku lihat di depan mataku.
Kak rico membawa kue cukup besar didepanku dengan angka 21.

Aku tak menyangka jika hari ini umurku telah bertambah satu tahun
Aku bukan lagi remaja,aku sudah beranjak memasuki usia dewasa.
Bahkan aku lupa hari ini adalah hari ulang tahunku.
Tapi mereka justru mengingatnya,dan hari ini mereka memberikan kejutan yang sungguh membahagiakan bagiku.

"Bagaimana sayang apa kamu bahagia,?....

"Makasih kak sungguh ini kejutan terindah untukku",ucapku sambil menangis haru.

Sungguh aku bahagia memiliki mereka,mereka yang aku tahu bahkan tak pernah memiliki hubungan darah denganku,justru mereka menyayangiku lebih dari apapun.

Sungguh ini kado terindah dalam hidupku,disaat tuhan mengambil kedua orang tuaku.
Disaat itu juga tuhan menghadirkan orang-orang yang begitu menyayangiku.
Orang yang dengan rela membagi kebahagiaannya untukku.

"Make a wish dulu sayang.

Aku memejamkan mata dan berdoa.
Setelah itu ku tiup lilin itu.
Mama dan papa menghampiriku dan mengucapkan selamat padaku.

"Selamat ya sayang panjang umur dan sehat selalu,mama dan papa selalu menyayangimu.
Ini dari kami,semoga kamu suka ya.

"Iya mama terima kasih,aku juga menyayangi mama dan papa.
Ku peluk mama dan papa secara bergantian.

Sekarang giliran ayah dan bunda yang memberiku ucapan selamat.
Ayah dan bunda adalah panggilanku untuk kedua orang tua kak vino.

"Selamat ya sayang semoga tercapai segala cita-citanya,kuliahnya cepet kelar dan lulus dengan nilai cumlaud.
Ini dari kami sayang.

"Iya bunda pasti,terima kasih bunda dan ayah sudah menyayangiku
selama ini.

"Sama-sama sayang",ucap bunda memelukku.

"Selamat ulang tahun kakakku tersayang,tercantik dan terbaik semoga tambah disayang pacar.
Aku sangat menyayangimu kak,jangan pernah tinggalin aku ya ",ucap adikku memelukku erat.

"Terima kasih sayang kakak juga sayang kamu.
Kakak janji akan selalu disisimu dan menjagamu selalu sayang.
Aku memeluknya dengan erat,kami menangis bersama.
Sungguh aku begitu menyayanginya melebihi nyawaku sendiri.
Dialah alasanku berjuang sampai saat ini meskipun aku rapuh.
Dia alasanku bahagia dan merelakan segalanya.
Aku tlah berjanji menjaganya seumur hidupku ketika kedua orang tuaku tlah menutup mata.
Bagaimana mungkin aku tega meninggalkannya.

"Selamat ulang tahun dek,panjang umur dan bahagia selalu.

Ucap seseorang yang mampu membuyarkan segala perasaan haru yang sedang terjadi padaku.
Aku tau bahkan sangat tau suara siapa itu.

Ya dia adalah kak rico,seseorang yang tadi malam telah membuatku menangis dan terluka secara bersamaan.
Dia berdiri di hadapanku sambil mengulurkan kotak kecil kepadaku.

"Terima kasih kak",ucapku sambil tersenyum.
Dia membalas senyumku tak kalah tulus,aku bisa merasakan dari tatap matanya.

"Boleh aku memeluk adikku",ucapnya yang membuatku kaget,tapi akhirnya aku menanggukkan kepala mengiyakan permintaannya.

Untuk pertama kalinya setelah renggangnya hubunganku dengannya,dia memelukku kembali,pelukan berbeda dari yang biasa dia berikan padaku.
Pelukan yang menyiratkan penyesalan dan kasih sayang yang besar.

"Maaf... maafkan kakak,kakak tidak bermaksut menyakitimu,sungguh kakak menyayangimu.

"Aku memaafkanmu kak,aku juga sayang padamu kak.
Please kak jangan menjauh dariku,aku membutuhkan kakak.
Aku memeluknya erat dan menangis dalam dekapannya.

"Kakak janji kakak tidak akan pernah meninggalkanmu lagi,kakak akan selalu melindungimu dan menyayangimu selalu.
Dia mencium keningku dengan lembut,kemudian memelukku kembali.

"Jangan pernah berfikir kakak membencimu karena kakak sangat menyayangimu.
Dia menghapus air mataku dan tersenyum manis padaku.

Aku membalas senyumnya,aku bersyukur akhirnya masalah kami selesai.
Kakak yang begitu menyayangiku kini tlah kembali.
Aku bahagia,akhirnya aku bisa melihat orang-orang yang aku sayangi bahagia.
Tak ada hal yang paling membahagiakan didunia ini kecuali,memiliki mereka yang menyayangi kita sepenuh hati.

cinta beda kastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang