cinta beda kasta

part 12

Sakit tapi tak berdarah.
Kecewa,terluka,merana,tapi apa mau dikata,jika aku sendiri yang menginginkannya.
Jika aku sendiri yang enggan mengakui bahwa luka akan tetap jadi luka.

Sebegitu cintakah engkau kepadaku kak hingga engkau tak bisa merelakanku.

"Ya ampun kakak,kakak ini kenapa sihhh,aku gak papa kok.
Kakak tenang saja,aku tidak menangis karena dia kok,dia baik padaku.
Dia tidak pernah mengecewakanku kak,dia sangat mencintaiku.
Kakak pasti tau itu.

Maaf kak aku terpaksa membohongimu,bukan karena aku tak percaya padamu.
Hanya saja aku ingin kakak melupakanku.
Aku ingin kakak bahagia tanpaku.

"Benarkah kamu menangis bukan karena dia.
Apa kamu berkata jujur,bukan ingin membohongi kakakmu ini.

"Tidak kak,aku menangis bukan karena dia.
Aku menangis karena merindukan orang tuaku.

Aku tidak sepenuhnya berbohong aku memang merindukan mereka.

"Lalu kenapa kamu harus menangis sayang,jika kamu merindukan mereka,kamu tinggal datang dan mendoakan mereka.
Kakak tau sayang,rindu itu sangat menyiksa sayang,apalagi jika kita merindukan seseorang yang tidak mungkin bisa kita temui kembali hanya untuk sekedar merengku mereka kedalam pelukan.

Kak rico menghela nafas beratnya sebelum melanjutkan kata-katanya.

"Percayalah sayang,orang tuamu tidak benar-benar meninggalkanmu,mereka selalu ada disini,di hati dan fikiranmu.
Meraka akan selalu menjagamu,sekalipun kamu tidak bisa melihatnya.

Kak rico menarikku kedalam pelukannya,membiarkanku menumpahkan segala lukaku.
Menangis karena sangat merindukan kedua orang tuaku dan menangis karena orang yang aku cintai.

Aku menangis cukup lama dalam pelukannya.
Dia membiarkanku tenang dengan dekapannya sembari mengelus lembut rambutku.

"Sekarang katakan sayang,apa yang membuatmu sampai menangis seperti ini.
Hemm tidak mungkin hanya karena terlalu merindukan mereka.

"Kakak tau kan sekarang aku sedang sibuk menyusun skripsi.
Hari ini dosen pembimbingku sudah memberi ACC.
Dan seminggu lagi aku akan ada sidang skripsi.
Aku hanya teringat kedua orang tuaku kak.
Dulu mereka yang paling menginginkan aku menjadi seorang sarjana.
Dan sebentar lagi semua mimpi mereka akan terwujud.
Tapi sekarang.......

Aku sudah tak mampu menyelesaikan ucapanku,aku kembali terisak ketika mengingat mereka.

"Sekarang mereka tidak ada disini kak,mereka tidak akan pernah bisa menyaksikan keberhasilanku kak.
Mereka tidak akan ada di hari bahagiaku,ketika aku memakai toga nanti.

"Sstttt,
Sudah sayang ikhlaskan mereka,percayalah meskipun mereka tidak ada disampingmu.
Mereka akan selalu mendoakanmu.
Mereka akan merasa bangga kepadamu.
Jadi jangan bersedih lagi ya.
Persembahkan keberhasilan ini untuk mereka,buat mereka bangga pernah menghadirkanmu kedunia ini.

"Terima kasih kak,kakak selalu ada untukku.
Terima kasih kakak selalu mendukungku.

"Iya sayang sama-sama.
Ohh iya bagaimana kalau kakak mentraktirmu es krim.
Hitung-hitung untuk merayakan keberhasilanmu hari ini.

"Ya ampun kakak tidak usah berlebihan begitu.
Aku belum berhasil kak,hanya saja mendapatkan ACC.

"Kalau begitu apa salahnya,tohh kakak ingin mentraktir adik kakak sendiri apa masalahnya.
Lagi pula kakak sudah selesai.
Sudah tidak ada tanggungan pekerjaan yang harus kakak selesaikan.

"Ya sudah baiklah,ayo kita pergi,aku tau tidak akan pernah bisa menang jika berdebat dengan kakak.

Kami memutuskan untuk segera pergi ke kedai es krim langganan kami.
Setelah sebelumnya berpamitan kepada papa dan mengatakan kami akan pulang sedikit terlambat.