part 10

115 1 0
                                    

Lama udah gak up,gak ada inspirasi buat nulis,mungkin karena masih pengalaman pertama buat nulis cerita jadi rasanya sering malas,apa lagi belum ada pembaca yang berminat melirik karyaku.
Hihihihi
Gak sampek segitu ngenesnya kok.
Maklum namanya juga masih belajar jadi wajar saja,belum berpengalaman menarik minat pembaca.
Happy reading....
Jangan lupa vote and coment ya....







🌲🌲🌲🌲🌲🌲

"Aku mencintaimu amat sangat mencintaimu.

Aku terpaku mendengar kata-kata itu keluar dari bibir manisnya.
Sebegitu besarkah rasa cintanya padaku,hingga dia begitu berat melepaskanku untuk orang lain.
Sebegitu berartinyakah aku bagi dirinya.

Lamunanku buyar ketika kurasakan tangannya memegang lembut tanganku.

"Kamu kenapa diam,kakak tidak pernah memaksa kamu untuk membalas perasaan kakak.
Perasaan kakak murni dari lubuk hati kakak paling dalam".

Aku masih diam,lidahku kelu untuk sekedar menjawab kata-katanya.

"Kakak tau kamu tidak mungkin membalas perasaan kakak,cinta kakak tidak menuntut untuk bisa memilikimu.
Cukup melihatmu bahagia,maka kakak akan selalu bahagia.
Kakak tak ingin jadi orang egois hingga demi rasa cinta kakak,kakak harus menghancurkan kebahagiaan kamu.

"Dengar dek,kakak mungkin memang sangat mencintaimu,tapi bukan berarti kakak harus memilikimu.
Jadi jangan pernah berfikir untuk menjauhiku setelah ini",ucapnya meyakinkan aku.

Ku beranikan diri untuk menatap kedua matanya mencoba mencari kebohongan disana,namun yang aku temui hanya sebuah kejujuran.
Ku anggukkan kepala pertanda aku percaya padanya.

"Dek meskipun kamu sudah tau gimana perasaan kakak sama kamu,kakak harap itu tidak akan pernah merubah apapun di antara kita.
Kakak harap kamu masih mau menjadi adik tersayangku,kakak harap kamu tidak pernah menjauhi kakak setelah ini.

Ku eratkan genggaman tangan kami untuk meyakinkan padanya bahwa aku tidak akan pernah berubah.
"Kak,kakak kenapa ngomong kayak gitu,mau seperti apapun kakak padaku,aku tetap menyayangi kakak sepenuh hati.
Aku gak akan pernah berubaah kak,aku akan tetep jadi adik kecil kakak yang paling cantik,tegar dan tidak mudah putus asa.

"Terima kasih dek,kakak akan selalu jadi kakak terbaik untuk  kamu putri",ucapnya sambil mengelus kepalaku dengan lembut.

Aku selalu merasa nyaman berada di dekatnya,aku selalu merasa di utamakan,selalu jadi prioritas.
Dia selalu mendahulukan aku dalam berbagai hal.
Andai saja tak ada jarak yang terbentang jauh di antara kita,mungkin kita akan selalu bersama dan menikmati apa itu bahagia yang sesungguhnya.

"Dek apa kakak boleh meminta sesuatu darimu.
Izinkan aku tetap seperti ini,biarkanan aku tetap mencintaimu seumur hidupku.
Jangan paksa kakak untuk melupakanmu,karena kakak tidak akan pernah bisa melupakanmu,apalagi menggantikanmu di hatiku.

"Kak,kakak jangan gitu,kakak berhak mendapatkan kebagiaan.
Kakak harus bisa menemukan tambatan hari kakak.
Cinta sejati kakak,jangan hanya mementingkan kebahagiaanku saja,pikirkan diri kakak juga.

"Untuk yang satu ini maaf aku gak bisa menurutinya dek,karena di hati kakak cuma ada satu nama yaitu kamu.
Jadi kakak mohon izinkan kakak selalu mencintaimu.
Kakak janji kakak akan menyimpan perasaan ini untuk diri kakak sendiri.
Dan kakak janji gak akan pernah ada yang tau perasaan kakak,selain kita berdua dan tuhan.

"Baiklah kak,tapi aku mohon kakak jangan pernah berubah.

"Iya dek kakak janji.
Ya sudah sekarang sudah malam,cepat tidur,besok ada jadwal bimbingan skripsi kan,jangan tidur malam-malam besok terlambat kekampus.

cinta beda kastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang