part 19

199 1 0
                                        

Rencana mau double up tapi gk jadi soalnya belum kelar ceritanya
Jadi baru bisa lanjut sekarang....


Keadaanku kacau mataku sembab,kepalaku juga pusing,aku tidak mungkin pulang kerumah.
Jika aku pulang dalam keadaan begini pasti mereka akan curiga.
Mungkin lebih baik untuk hari ini aku menginap dirumah ibu saja.

Aku hanya perlu mencari alasan yang tepat agar mereka tidak curiga.

Setelah memberi tahu dan meyakinkan mama bahwa aku baik-baik saja aku segera masuk kedalam kamarku.

Sungguh kepalaku pusing sekali,aku tak tau ini efek karena kehujanan atau karena penyakitku,aku tidak peduli.
Yang jelas aku ingin tidur,sungguh aku lelah,aku lelah dengan kenyataan hidupku ini.

Aku merebahkan diri dan mencoba untuk menutup mataku,mungkin dengan begini rasa sakitku akan hilang.
Namun nyatanya rasa sakit itu justru semakin menggerogotiku.

"Ahhhh sungguh sakit sekali.

Perlahan cair itu keluar lagi,aku segera bangkit dan berjalan tertatih menuju kamar mandi untuk membersihkan hidungku.

Ku dongakkan kepalaku untuk melihat penampilanku.
Wajah pucat,mata sembab dan hidung yang memerah.
Sebegitu buruknya menampilanku sampai aku sendiri tak mengenali diriku sendiri.

Rambut ini sekarang masih indah di atas kepalaku,tapi mungkin sebulan lagi rambut ini sudah lepas dari tempatnya.
Mata ini yang kini masih bisa melihat indahnya dunia ini,mungkin nanti perlahan-lahan akan kehilangan fungsinya.

Tangan ini,hari ini masih bisa mengenggam sesuatu dengan erat.
Tapi mungkin nanti tangan ini sudah tidak mampu mengenggam lagi atau bahkan tak bisa lagi di gerak kan.

Kaki ini,kini masih bisa berjalan bahkan berlari sepuasnya,tapi mungkin nanti kaki ini tidak akan mampu lagi menopang tubuhku apa lagi berlari seperti sekarang.

Dan otak ini mungkin sebentar lagi tidak akan mampu menggingat apapun lagi.

Aku menangis dan meluapkan kesedihanku saat ini.
Sungguh aku hancur,benar-benar hancur.
Segala yang aku perjuangkan selama ini akan sia-sia jika aku jatuh.

Perjalananku masih panjang,aku belum sanggup membahagiakan mereka.

Tuhan izinkan aku membahagiakan mereka.
Beri aku sedikit waktu untuk mewujutkan mimpiku.

Malam ini biarlah aku menangis sepuasnya,karena mulai esok hari aku tidak ingin terlihat lemah di hadapan mereka.
Akan ku kembalikan semangatku ini demi mereka.

Pagi ini aku bangun dengan kepala pusing,mungkin karena afek menangis semalam dan langsung ketiduran.

Perlahan-lahan aku bangun dan segera membersihkan diri.
Hari ini aku harus belanja untuk sarapan pagiku,karena pastinya tidak akan ada makanan di tempat ini.

Setelah sarapan aku memutuskan untuk segera pulang,aku yakin mama papa pasti khawatir padaku.
Terlebih papa yang tau segalanya tentangku.

"Assalamualaikum

"Waalaikumsalam...
Ya ampun sayang kamu kenapa tidak pulang,mama khawatir sama kamu,kamu gak papa kan sayang,?....

"Letta baik-baik aja ma,letta sehat.
Letta nginep di rumah ibu karena rindu mereka ma.

"Ya sudah sayang iya mama ngerti,mama hanya khawatir sama kamu.
Sekarang kamu makan ya,wajah kamu pucat banget,mama takut kamu jatuh sakit.

"Letta udah sarapan tadi ma letta hanya agak capek letta istirahat dulu ya.

Aku merebahkan diri,dan perlahan lahan menutup mata,tapi belum juga berhasil mengistirahatkan tubuh dan otakku.
Tiba-tiba handphone ku berbunyi.
Siapa kira-kira yang menelfon sepagi ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cinta beda kastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang