Taehyung melayangkan tatapan dinginnya--menandakan ia tidak suka dengan Jimin yang duduk disebelah Rose padahal bangku disebelahnya kosong dan harusnya ditempati oleh si Park ini.
Gadis-gadis disekitar mulai ricuh, menganggumi betapa mempesona nya Taehyung dan Jimin. Beberapa dari mereka juga mengejek Rose yang 'katanya' murahan karena didekati 2 pemuda tampan sekaligus.
"Dasar pengganggu."
Desis Taehyung pelan, namun bisa ditangkap dengan jelas oleh Jimin.Seulas senyuman miring tercetak diwajah Jimin, atau lebih tepatnya senyuman mengejek. Mengejek Kim Taehyung yang dimata Jimin terlihat seperti seorang laki-laki yang sedang cemburu karena gadis incarannya direbut--membuatnya tertawa dalam hati.
Rose berdehem untuk mencairkan awkward atmosphere yang diciptakan Jimin dan Taehyung--walaupun pada akhirnya juga, Mieyon datang diantara mereka bertiga dengan ekspresi kaget.
Sumpah, wajahnya minta ditonjok. Batin Rose kesal.
Jimin mengalihkan pandangan nya ke arah Mieyon dan tersenyum, "Hai, temannya Rose? Kalau begitu kenalkan aku Park Jimin, temannya Rose juga. "Sapanya dengan nada ceria.
"Ahaha, aku Choi Mieyon," Mieyon membalas tangan Jimin, detik kemudian dia melirik Rose dengan tatapan membunuh,"Tak kusangka Rose punya kenalan-kenalan yang tampan seperti ini, aku baru tau sekarang."
Rose pura-pura menikmati latte nya tanpa menghiraukan Mieyon yang sudah ingin menelan nya hidup-hidup. Ups, kurasa Rose lupa memberitahu pada Mieyon tentang Jimin dan Taehyung.
"Coklat panas khusus untuk kalian berempat!"
"Woah! "
Paman Leetuk berseru tiba-tiba dari samping Rose dengan nyaring. Rose terjengit kaget sampai matanya membulat sekilas. Ingin sekali Rose mencubit paman Leetuk tepat diperut nya--tapi dia masih bisa menahan diri untuk itu.
Diam-diam Rose menatap coklat panas itu lalu lattenya.
Mieyon bersorak gembira seperti anak kecil membuat Rose langsung terkikik geli melihat tingkah laku teman nya yang satunya itu. Paman Leetuk meletakan nampan yang berisi 4 gelas coklat panas dengan marshmallow terapung diatasnya sebelum melirik Rose sekilas lalu berkata;
"Keponakan paman sudah besar rupanya. Bawa 2 pemuda tampan lagi--beruntung kau Rose."Leetuk menaik-turunkan alisnya bermaksud menggoda.
Rose menggeram kesal, "Paman! "
Jimin, Mieyon, dan Taehyung menikmati coklat panas mereka tanpa mempedulikan paman-keponakan yang sedang berdebat itu.
"Kenapa? Malu? Aih, kenyataan kok. Heh, Mieyon-"Panggil Leetuk, membuat Mieyon yang sedang bercengkrama dengan Taehyung mengalihkan perhatian nya ke paman Leetuk"-mana oleh-oleh untuk paman? Bukannya minggu lalu kau baru pulang dari Paris dengan kekasih mu? Mana?? "
Mieyon mendesis kesal dan tersenyum paksa, "Maaf paman, aku lupa beli. Makannya cari pasangan sana, kasiaan~"
"Heh! Sudah berani mengejek orang tua kau ya!"
"Paman sadar paman sudah tua? "
Mieyon tertawa lepas."Anak ini! "
Leetuk memukul kepala Mieyon-pelan-dengan nampan sebelum berjalan pergi ke dapur. Mieyon mencebik kesal dengan tatapan sinisnya pada Leetuk yang sudah hilang dibalik pintu.
"Badai saljunya sudah berhenti!"
Celetuk Jimin sambil menatap pemandangan diluar kaca kafe.Seluruh jalan tertutupi dengan salju yang cukup tebal-dari pandangan mata terlihat indah dengan di dominasi warna putih. Teringat akan sesuatu, lantas Rose segera beranjak pergi keluar dari kafe tanpa mempedulikan panggilan Mieyon dan Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
- 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐈𝐍 𝐖𝐈𝐍𝐓𝐄𝐑.
Short Story【た嵐恩】 ❝𝐖𝐡𝐞𝐧 𝐰𝐢𝐧𝐭𝐞𝐫 𝐜𝐡𝐨𝐬𝐞 𝐰𝐡𝐨 𝐢𝐬 𝐭𝐡𝐞 𝐭𝐫𝐮𝐞 𝐦𝐚𝐭𝐞. ❞ Summary; | 𝘙𝘰𝘴𝘦 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘮𝘶𝘴𝘪𝘮 𝘱𝘢𝘯𝘢𝘴 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘩𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘯, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘬𝘢𝘪 𝘮𝘶𝘴𝘪𝘮 𝘥𝘪𝘯...