:"D
Aku udah baca komentar kalian. Wkwkw, ngerti sih kalo seorang readers lebih menyukai happy ending dari pada sad ending.But, can I play with you guys?
Bagi yang ngerti, just--close your mouth ;)
❄❄❄
Taehyung menatap ponselnya sambil menimbang-nimbang akan menelfon Jimin atau tidak. Pasalnya, Ayahnya Jimin meminta Taehyung untuk memperingati anak itu agar segera ke bandara.
Ck! Dasar bocah merepotkan!
Kalau bukan saudara nya, malas sekali Taehyung menerima perintah Tuan Park untuk mengawasi bocah berandalan itu.
Benar.Kim Taehyung, selama ini dia yang selalu mengawasi Jimin diam-diam dan memberi tau kondisi pemuda itu kepada Tuan Park.
Jangan kira Taehyung tidak tau siapa sebenarnya Tuan Park. Dia bahkan lebih dari sekedar tau, karena Im Yoona adalah adik dari Ayahnya Taehyung.
Jika saja Ayahnya tau bagaimana sang adik sudah bercerai dengan Park Jaehyun--ayah Jimin. Taehyung dapat menebak--Ayahnya akan segera membawa Jimin dan bibi Yoona untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
"Hei, Jim."
"Ya? Kenapa Tae? "
Suara serak Jimin sehabis bangun tidur memasuki pendengaran Taehyung.
"Jam 3 kau sudah harus dibandara. "
"..."
"Ya! Apa kau mendengarku? Bukankah, Ayahmu sudah mengatakan hal ini padamu Jim? Hahh, aku tau kau tidak menyukai pria itu atau mungkin lebih tepatnya--kau membenci Ayahmu sendiri. Tapi Jim, aku tau Ayahmu menyayangi mu. Dia hanya--"
"--Aku mengerti Tae. Tidak apa-apa. 1 jam lagi aku akan segera pergi ke bandara."
Satu helaan napas lolos dari bibir Taehyung. Dia menatap sendu ponselnya yang mana menampilkan riwayat panggilan Jimin.
Aku tau kau sekarang ada bersama dengan Rose, Jim. Aku tau kau mencintai nya. Tapi--tidak bisakah aku saja yang memiliki gadis itu?
"Dia yang membuat ku masih bisa melihat dunia ini Jim. Aku ingin hidup karena dia. Apa semua sia-sia?"
❄❄❄
📌Song recommend: Promise by Jimin from BTS.
Sinar matahari mengintip malu-malu dari sela gorden kamar apartemen. Perlahan, sinarnya merambat ke permukaan wajah Rose--membuat dia terusik dari tidur nyenyak nya.
Rose kembali memeluk bantal guling disamping nya sambil mengira jika itu Jimin.
Eh.
Mata Rose yang semula terpejam langsung terbuka lebar. Dia mengerjap-ngerjap beberapa kali sebelum merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Pandangan gadis itu menatap keseliling nya. Mencari sosok pemuda yang semalam memeluknya dengan erat sambil menyanyikan lagu untuk membuat dirinya tertidur.
"Jimin... "
Gumam Rose dengan ekspresi gelisah.Dia turun dari atas kasur, hendak pergi keluar kamar sebelum sebuah kertas putih diatas nakas menarik perhatian nya. Rose melangkah dengan ragu ke arah nakas dan membaca isi kertas itu.
Pagi Rose,
Kuharap kau tidur dengan nyenyak. Maaf, kau pasti kebingungan mencari ku saat bangun kan? Jangan cari aku. Karena, aku akan pergi sangat jauh. Aku menulis ini bukan ingin membuat mu sedih. Jadi kumohon, jangan menangis--
Tes.
--kau tau aku sangat menyayangimu kan? Begini, aku harus segera pergi ke London bersama dengan Ayahku. Dia ingin aku menggantikan posisi nya sebagai seorang direktur. Padahal aku belum meneruskan sekolah ku. Hahh, menyebalkan sekali pria tua bangka itu. Untung saja aku pintar. Jadi tidak apa-apa juga sih kalau aku langsung diluluskan saja.
Rose sedikit tersenyum melihat betapa percaya dirinya Park Jimin.
--setelah aku diangkat menjadi CEO diperusahaa Ayah. Aku berjanji akan kembali lagi ke korea dan menemui. Setelah itu, aku akan mencari mama mu Rose.
Rose menyrengit heran membaca kalimat terkahir. Mencari mama? Untuk apa?
--kau pasti bertanya-tanya untuk apa aku bertemu dengan mama mu, kan? Setelah kembali dari London, aku akan segera melamar mu. Agar kau tetap disisiku, walaupun aku keliling dunia sekalipun. Setidaknya dengan ada dirimu disampingku secara resmi aku jadi tidak perlu khawatir. Kau akan jadi milikku sepenuhnya.
Mau tidak mau Rose tersenyum dengan bahagia membacanya. Jimin akan melamarnya? Tidak, masalah. Rose akan berusaha untuk menunggu pemuda itu.
Karena dia sudah jatuh cinta pada Jimin. Dan sulit baginya untuk melupakan Jimin.
Tidak. Rose tidak akan bisa.
--jadi tunggu aku. Aku akan segera pulang. Setelah masalah ku selesai. Aku mencintaimu.
Dari suami masa depanmu,
Park Jimin."Aku juga Jim. Aku sangat mencintai mu."
Rose tersenyum teduh dengan air matanya yang semakin deras mengalir. Dia terisak pelan dengan wajah memerah.
"Walaupun aku harus tersakiti terus untuk menunggumu. Tidak apa-apa. Tidak apa-apa Jim. Karena kau sudah berjanji. Jadi aku tidak perlu ragu denganmu. Aku percaya padamu."
"Ku harap kau tidak mengecewakan ku Jim. Jangan hancurkan hatiku, aku terlanjur mencintaimu."
❄❄❄
Taehyung melambaikan tangannya ke pesawat Jimin dari dalam kaca mobil sebelum menghembuskan napasnya lelah. Dia memanaskan mesin mobil sebelum pergi ke apartemen nya untuk beristirahat.
Dalam hati, dia berharap agar Jimin tidak kembali dari Korea.
Hei, bukan bermaksud jahat.
Taehyung hanya butuh peluang untuk memilki Rose. Selama masih ada jalan? Kenapa dia tidak bisa mendapatkan apa yang dia mau?
Benar, Taehyung akan berusaha memiliki Rose untuk dirinya sendiri.
Hanya dirinya.
TBC
Mampukah Rose bertahan guys?
Mau berkomentar sesuatu 🌚
KAMU SEDANG MEMBACA
- 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐈𝐍 𝐖𝐈𝐍𝐓𝐄𝐑.
Short Story【た嵐恩】 ❝𝐖𝐡𝐞𝐧 𝐰𝐢𝐧𝐭𝐞𝐫 𝐜𝐡𝐨𝐬𝐞 𝐰𝐡𝐨 𝐢𝐬 𝐭𝐡𝐞 𝐭𝐫𝐮𝐞 𝐦𝐚𝐭𝐞. ❞ Summary; | 𝘙𝘰𝘴𝘦 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘮𝘶𝘴𝘪𝘮 𝘱𝘢𝘯𝘢𝘴 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘩𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘯, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘬𝘢𝘪 𝘮𝘶𝘴𝘪𝘮 𝘥𝘪𝘯...