🎧LIW 19: "Meet again. "

2.4K 276 33
                                    

📌Play song on mulmed

"Love In Winter"


5 tahun kemudian...

Rose ingat pertemuan pertama mereka waktu itu. Baginya hal tersebut sangat membekas dalam memori yang tersimpan jauh didalam benaknya.

2 Desember 2018, saat itu musim dingin, dan bisa dibilang keadaan Rose sangat kacau. Semua karena perceraian kedua orangtua nya yang mana sempat membuat Rose meledak marah saat itu.

Dan untuk pertama kalinya, sosok Ayah angkat yang selalu bersikap acuh padanya, melayangkan sebuah tamparan di pipi nya. Jangan tanya seberapa hancur Rose. Mama nya tidak pernah menyakiti Rose secara fisik apalagi Ayah kandungnya.

Jadi untuk melampiaskan rasa sakit dihatinya, Rose pergi ke danau Han yang mana bukan sebuah pilihan bagus karena sebagian airnya mulai membeku. Apalagi, berita perkiraan cuaca mengatakan akan terjadi badai salju 3 jam lagi.

Tapi siapa yang peduli? Pikir Rose saat itu. Memang tidak ada yang peduli. Orang tuanya sibuk bertengkar tanpa menyadari jika hal itu mungkin akan berdampak sangat buruk bagi putri mereka.

Sahabat? Tidak, dia tau 2 sahabatnya memiliki masalah yang lebih berat dari pada dirinya. Rose sangat menyayangimu Mieyon maupun Lisa, dan tak pernah terbesit dalam pikiran nya untuk membebani kedua gadis itu.

Kembali pada Rose yang duduk termenung di danau Han. Disana sepi, tidak ada satu manusia yang nekat menerobos cuaca ekstrem itu kecuali Rose.

Dan pada hari itulah, Rose bertemu sosok malaikat dalam tubuh pemuda tampan berambut oranye.

"Kalau dingin kenapa tidak pulang ke rumah dan menghangatkan diri nona? Ngomong-ngomong merry Christmas~"

Kedua sudut bibir Rose terangkat mengingat kenangan indah itu. Baginya Jimin merupakan malaikat yang sebenarnya. Karena dari wajah dan tindakan Jimin, merupakan sesuatu yang indah dimata Rose. Apapun yang Jimin lakukan, Rose menyukainya. Bahkan bernapas sekalipun.

Dia begitu memuja sosok Jimin.

Rose tidak sadar, ia telah jatuh hati pada sosok tampang bak malaikat bernama Park Jimin.

"Sebelum itu, perkenalkan aku Jimin." Jimin mengulurkan tangan kanannya yang dibalas dengan ramah oleh Rose,"aku sedang menunggu seorang teman di sini."

Ketika keduanya saling bersentuhan, Rose dapat merasakan percikan aneh dihatinya. Hanya sebatas berjabat tangan, namun begitu mendambakan untuk Rose.

Ketika Jimin tertawa, tersenyum, merengut kesal, atau bahkan bersemu malu. Semua itu merupakan hal sederhana yang menjadi favorit Rose.

Dia telak jatuh cinta, tanpa menyadarinya saking kalut dengan masalah keluarganya.

Intinya Jimin memiliki tempat spesial dihati Rose. Dan tidak ada yang bisa menggeser posisi itu. Bahkan dia yang mungkin pernah membangkitkan dirinya dari keterpurukan.

.
.
.
.
.

"Rose!!! "

"Mieyon!! "

Kedua gadis itu saling memeluk satu sama lain seolah mereka berpisah bertahun-tahun.

Kenyataannya.

Rose melempas pelukan dan menatap Mieyon dari atas sampai bawah lalu tersenyum lebar. Dia mencolek hidung sahabat nya yang satu itu sambil berkata;

- 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐈𝐍 𝐖𝐈𝐍𝐓𝐄𝐑.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang