🎧LIW 17: "She's Fine."

2.4K 269 24
                                    

Hmmm, nggak pengen cerita ini cepet tamat masa :")

Jangan lupa berkomentar bebeb ku :* mau berantem juga hayok sini!

Aku suka keributan 🌚

❄❄❄

📌Song Recomended: You, Clouds, Rain by Heize

"Jadi, Rose--kekasih mu meninggalkan mu begitu saja? Astaga, tega sekali dia! Benar-benar--awas kalau aku bertemu dengannya! Huh! Kuremukkan tulang nya karena sudah berani membuat sahabat ku galau berminggu-minggu! "

Rose menutup matanya dan mendesis kesal. Kelopak mata itu terbuka lambat lalu menatap miring Lisa dengan eskpresi datar.

"Apapun yang ada dipikiran mu maka enyahlah! Jimin itu baik bukan pemuda brengsek seperti mantan-mantan cap playboy milikmu Lisa. Lagipula--"Rose menggantung kalimatnya dan fokus menghias latte didepannya dengan cara membentuk pola salju, "--dia mencintaku. Aku tau itu."

Lisa yang sedari tadi mengunyah cookies coklat hasil panggangan paman Leetuk lantas menatap Rose dengan ekspresi menggoda.

"Cieee! Sahabatku ternyata sedang jatuh cinta, "Kata Lisa sambil menjawil dagu Rose.

"Ish! Menjauh sana! Nanti Latte nya hancur! "

"Cieee! "

"Lisa! "

"Apa!?--cieeee! "

"Paman! Lisa nakal! "

Leetuk langsung masuk kedapur dengan nampan dikedua tangannya. Pria itu menggeleng heran dan berjalan ke arah 2 orang gadis yang saling bertengkar disana.

"Berhenti kalian berdua. Jangan bertingkah seperti bocah 12 tahun! "
Leetuk melotot garang membuat Lisa dan Rose menciut seketika.

"Antar latte-nya ke pelanggan, Rose. Dan kau Lisa! Astaga, lihat--kau harus ganti cookies yang kau makan. Bantu paman memanggang, cepat! "

Mereka berdua langsung melaksanakan perintah Leetuk tanpa ada niat untuk membantah sedikitpun. Girls, paman Leetuk itu sangat menyeramkan saat sedang marah.

Rose dan Lisa tidak berani melawan. Serius.

"Love in Winter"

Rose meletakan nampan diatas sebuah meja dimana ada seorang pemuda yang sedang asik memainkan ponselnya disana. Pemuda itu menatap latte pesanan nya kemudian melemparkan senyuman menawan untuk Rose.

Duh, sial.

Tampannya.

"Kau perlu apa lagi Taehyung?"

Taehyung menyesap Lattenya dengan khidmat. Rasa pahit dan manis mendominasi indra pengecap pemuda itu.

Taehyung meletakan cangkir kopinya dengan anggun. Rose bahkan hampir melonggo melihat tingkah pemuda itu. Terlihat alami tanpa dibuat-buat sedikit pun. Dalam benak, Rose bisa menebak sosok didepannya;

Anak orang berada. Pasti dia berasal dari keluarga konglomerat.

Jadi--ini sosok aslinya, huh?

"Duduklah."
Pinta Taehyung dengan nada santai.

Walaupun sedikit heran, Rose tidak ada pilihan lain selain mengikuti keinginan Taehyung. Dari balik pintu dapur--ada paman Leetuk yang mengawasi dirinya bagai burung elang.

- 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐈𝐍 𝐖𝐈𝐍𝐓𝐄𝐑.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang