Maaf digantung :v
Lagunya mesti sama kayak part sebelumnya :v
.
.
."Love In Winter"
Rose kembali tersentak kaget karena tindakan dari sosok misterius tersebut.
"Siapa kau?"
"..."
Merasa tidak ada jawaban, Rose mencoba melepas paksa tangan itu tapi nihil.
Deg.
Aneh lagi, jantung Rose berdetak tidak karuan sekarang. Bukan detakan ketakutan, melainkan detakan--entahlah, rasanya sudah lama detakan ini tidak terjadi lagi.
Karena Rose jelas ingat kepada siapa dia merasa seperti ini.
"Ji-Jimin?"
Nama refleks itu meluncur dari bibir mungilnya . Bolehkah, Rose berharap orang yang menutup matanya ini adalah Jimin?
Semua terjadi begitu cepat, kedua tangan itu menghilang dari matanya. Sosok misterius yang mungkin adalah dalang dari semua kejutan tak terduga ini, berjalan kedepan Rose dan berhenti di depan gadis itu. Dia tersenyum lembut, sebelum menarik sebuket bunga mawar berwarna merah dan putih dari tangan kanan yang sebelumnya tersembunyi di belakang, sambil berlutut dengan satu kaki dihadapan Rose.
"Will you be mine?"
Ucapnya seperti apa yang dia baca dari ledakan kembang api tadi.Air mata Rose menetes begitu saja, dia menutup mulutnya menahan isakkan sebelum memeluk sosok tersebut begitu erat. Rasa bahagia dan rindu, membuat Rose menangis haru.
"Jimin! Hiks! Jimin!"
Rose terus terisak sambil menanggil nama pemuda didepannya.Jimin mengangguk membenarkan, sebelum membalas pelukan Rose dengan erat.
Bahagia?
Sangat, sampai sulit rasanya untuk dijabarkan dengan kata-kata.
Jimin mencium puncak kepala Rose sebelum menyeka air mata di pipi gadis itu.
"Jangan menangis, aku disini. Karena aku bukan seorang pengecut yang akan mengingkari janjinya. Aku kembali Rose, untukkmu."
Jimin tersenyum lebar sebelum menarik tengkuk gadis itu dan--Cup.
--mencium bibirnya dengan lembut.
"Jadi, apa jawaban mu?"
Tanya Jimin setelah melepas ciuman mereka.Walaupun cuman sebatas kecupan, tetapi Rose merasa bahagia bukan main. Bahkan wajahnya memerah menahan malu.
"Tanpa bertanya pun kau sudah tau jawabannya."
Rose membuang pandangannya ke arah lain dengan sudut bibir yang serasa tergelitik.Jimin tertawa lepas melihat tingkah menggemaskan Rose. Dia mencakup kedua sisi wajah Rose dan menatap netra gadis itu dengan intens.
"Tetapi aku ingin mendengar jawabannya langsung dari bibir indahmu, Rose."
Jimin mendekatkan wajahnya, sampai jarak mereka terbatasi oleh hidung masing-masing.Jantung Rose serasa menggila didalam sana, membuat gadis manis itu tersenyum lebar menahan debarannya.
"Yes I want. I want to be yours."
Cup.
"Tidak akan pernah kutolak jika itu dirimu." Lanjutnya sambil terkekeh pelan dengan wajah sembab.
Sekarang giliran Jimin yang memerah. Bagaimana tidak? Tidak pernah terpikir jika Rose akan menciumnya duluan seperti ini.
"Kalau begitu mari kita hidup bahagia selamanya."
Jimin mengambil sebuah kotak kecil berwarna putih dari sakunya dan lansung membukanya.
"Ini?""Cincin untukkmu. Aku pernah berjanji untuk melamar mu saat pulang dari London kan? Dan sekarang janjiku sudah lunas."
Jimin mengambil sebelah tangan Rose dan menyematkan cincin berlian itu dijari manisnya."Kau resmi menjadi tunangan ku Rose, bukan gadis lain atau siapa pun itu. Hanya, Park Rose seorang."
Jimin menatap wajah Rose dan menyimpan baik-baik pahatan indah itu dalam memorinya.
"Terimakasih Rose, terimakasih sudah mau menerimaku kembali. Aku benar-benar mencintaimu."
Ah sial, Rose merasa bahagia sekali.
"Sama-sama. Aku lebih mencintamu juga, asal kau tau."
Mereka berdua tertawa bersama, mengisi malam yang terlampau indah di 25 Desember, tepat dimana Rose seutuhnya menjadi milik Park Jimin. Malam ini juga, mereka menghabiskan waktu dengan kilas balik tentang kisah pertemuan pertama, kisah romansa sehari-hari, juga saling bertukar isi hati.
Membuat mereka sama-sama beryukur karena telah dipertemukan satu sama lain, juga karena telah masih menyimpan kepercayaan walaupun banyak cobaan yang mencoba meruntuhkan dinding kepercayaan itu. Dan berharap untuk tetap dipertemukan ditahun-tahun berikutnya sampai mereka lupa sudah berapa lama mereka bersama.
T h e E n d
A/N:
Maaf yosh :'v aku tidak bisa menulis hal-hal yang berbau romantis. Wkwkwkw.Gak pernah se keju ini. Hiks.
Btw cerita ini udah tamat yah. Yang belum pernah vote :) sebagai salam perpisahan silahkan vote part-part yang belum kalian vote.
Sampai jumpa di cerita lainnya!
Salam hangat,
Noellya.
KAMU SEDANG MEMBACA
- 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐈𝐍 𝐖𝐈𝐍𝐓𝐄𝐑.
Short Story【た嵐恩】 ❝𝐖𝐡𝐞𝐧 𝐰𝐢𝐧𝐭𝐞𝐫 𝐜𝐡𝐨𝐬𝐞 𝐰𝐡𝐨 𝐢𝐬 𝐭𝐡𝐞 𝐭𝐫𝐮𝐞 𝐦𝐚𝐭𝐞. ❞ Summary; | 𝘙𝘰𝘴𝘦 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘮𝘶𝘴𝘪𝘮 𝘱𝘢𝘯𝘢𝘴 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘩𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘯, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘬𝘢𝘪 𝘮𝘶𝘴𝘪𝘮 𝘥𝘪𝘯...