11th - Kegundahan Tiada Akhir.

88 15 2
                                    

Bruno Mars - Talking To The Moon

***

Bagas masih terus menggenggam ponselnya. Sudah tiga hari Ayu menghilang dan sudah tiga hari pula ia seperti anak ayam yang kehilangan induknya.

Ia sampai harus menyewa detektif untuk mencari tahu keberadaan Ayu. Lebay? Ia tidak peduli. Jika Ayu hanya cuti dan Bagas tahu Ayu kemana, ia tidak akan sekhawatir ini.

Tapi Demi Tuhan! Ayu bahkan tidak bisa dihubungi, orang tuanya pun juga. Ia sudah mendatangi rumah keluarga Ayu di Bandung tapi nihil, Ayu dan keluarganya tidak di sana.

Huh, jika harus sepuluh hari seperti ini, bisa dipastikan Bagas akan gila. Dia tulus dengan Ayu, mencintainya bahkan saat melihat Ayu dengan kebaya saat pertunangannya dia dengan lelaki yang dia tidak tahu siapa namanya.

Tapi percayalah, dari sekian banyak orang yang menyayangkan gagalnya pernikahan itu, Bagas adalah orang yang paling bahagia. Itu sudah tiga tahun, dan baru setahun terakhir Bagas berani mendekati Ayu secara jelas tidak fiktif seperti dulu.

Tapi dia sama sekali tidak tahu jika Ayu takut dengan pernikahan, ia hanya ingin dekat dengan Ayu, melindunginya, menghapus air matanya, dan memberikan senyuman, pelukan ataupun ciuman penenang.

Apa ada yang salah dari keinginannya?

"Kamu dimana, Ay? Aku rindu."

***

Ambar merasa gundah sekarang. Ia baru sampai Perth Airport dan menyalakan ponselnya.

Betapa terkejutnya dia saat Wulan mengatakan bahwa Ayu menghilang. Perempuan itu tidak biasa begini, saat perselingkuhan Angga ataupun kematian Angga pun, Ayu tidak menghilang, hanya diam di apartemennya bersama semua makanan instan.

Ambar Ayu kemana?!

Ambar jangan berjanda

Luna yaampun, pantes dia gak nongol

Luna anak itu kemana si, gak bisa dihubungi

Wulandari Bagas khawatir bgt, dari kemaren dia ngehubungin gue terus

Wulandari katanya dia cuman cuti 10 hari terus bakal balik lagi

Wulandari tapi kenapa tiba-tiba gak ada kabar begini

Wulandari sumpah, gua bakal marah besar ama dia kalo ilangnya lama kaya luna

Luna cuti? Tumben banget

Luna sekarang gue ngerasain

Ambar parah, gue gak bisa bantu, sorri

Ambar baru ampe perth banget, gimana dong

Luna urusin aja dulu nyokap lu

Ambar yang selama ini ada buat gue itu wulan luna ayu, bukan dia

Wulandari tapi dia yg ngelahirin lu bego

Luna ayu gimana??! ))"

"Kak!" Merasa terpanggil, Ambar reflek melihat ke arah suara. Benar saja, itu adalah adik laki-lakinya, Johan.

Ambar memberi sedikit senyuman, "hei."

"Cape Kak? Sini kopernya," ucap Johan sembari mengambil alih koper Ambar.

"Kakak lama kan disini? Mami kangen banget katanya ama Ka Ambar."

"Engga, cuman tiga hari," balas Ambar datar.

Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang