(Not) A Good Day To Expect Something

1K 125 17
                                    

“Aku ingin kau menjauh dari adikku.”

.

.

.

Sougo menghela nafas. Melepaskan rangkulan Kamui lalu menengok ke arah Kamui. “Aku tidak bisa melakukannya.” Jawab Sougo.

“Kenapa tidak?”

“Aku akan mengatakan alasannya nanti. Untuk saat ini kita cari tempat sepi terlebih dahulu.” Kata Sougo lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Kamui.

Belakang gedung kelas sepertinya tempat yang paling terkenal di FF ini. Pasalnya tempat itu sangat sepi, sangat cocok untuk jadi tempat berbicara sesuatu yang sangat rahasia. Dan Sougo pun membawa Kamui ke belakang gedung kelas.

“Jadi.. kita sudah di tempat yang sepi.” Kata Kamui. Dia bersedekap dada lalu tersenyum. “Apa alasanmu tidak bisa menjauh dari adikku?”

Sougo menyandarkan punggungnya di dinding kemudian menceritakan semuanya tanpa ada yang disembunyikan sedikit pun. Dia menceritakan semuanya termasuk bagaimana kutukan itu aktif dan bagaimana cara menghentikannya.

Kamui menganggukan kepalanya saat mendengar cerita Sougo. Tapi begitu mendengar bagaimana kutukan itu bisa aktif -karena Sougo berciuman dengan Kagura-, sebuah urat kekesalan tampak muncul di wajah senyum Kamui. “Kau mencium adikku?!”

“Biar ku perjelas, itu kecelakaan!”

“Tapi kau berciuman dengan adikku, kan?!”

Sougo menghela nafasnya untuk menahan kekesalannya. Seharian ini dia sudah berdebat dengan dua orang. Dan dia tidak mau berdebat dengan orang yang ketiga. “Baiklah…. Aku berciuman dengan adikmu. Dan sekarang aku harus mencium adikmu lagi (saat menjadi kucing) agar aku bisa menghentikan kutukan itu.”

“Setelah kau mencium adikku, kau akan menjauhi adikku?”

“Ya.” Jawab Sougo singkat, padat, dan jelas.

“Hmm…. Walaupun enggan, aku akan membantumu.” Kata Kamui. “Tapi itu artinya aku tidak bisa melihat tubuh kucingmu lagi?”

“Kalau kau sebegitu sukanya pada kucing, kenapa kau tidak mencari kucing dan menjadikannya sebagai peliharaan?” tanya Sougo kesal. Sougo teringat bagaimana Kamui memperlakukannya saat dia menjadi kucing. Dan itu sangat menjijikan dan menyebalkan.

“Oh!” Kamui tiba-tiba teringat sesuatu yang penting. Suatu alasan kenapa dia harus menahan rasa sukanya pada kucing.

“Apa?”

“Adikku takut kucing.”

“Ap-”

“Benar! Kagura takut pada kucing.” Kata Kamui membenarkan perkataannya.

“Tapi kau pernah memintaku untuk menjadi peliharaan keluargamu, kan?” tanya Sougo tidak percaya kalau Kagura takut pada kucing.

“Memang…. Tapi saat itu aku lupa dengan adikku yang takut dengan kucing. Kucing selalu berhasil membuatku lupa dengan segalanya.”

Perempatan imajiner tercetak dengan jelas di pelipis Sougo. “Benar. Semalam kau melupakan kalau kucing itu aku dan kau mengusap-usapkan wajahmu di tubuhku.”

“Aaah…. Sial! Setelah dipikir-pikir itu sangat menggelikan!” Kata Kamui sambil mengusap-usap lengannya karena merinding. Bagaimana bisa dia mengusap-usapkan wajahnya di tubuh Sougo kucing?

“Cih! Pikirkan bagaimana jika kau berada diposisiku, Bakamui!” kata Sougo.

“Uwaaa…. Tolong jangan buat aku memikirkannya!” Kamui mengacak-acak rambutnya saat memikirkan bagaimana menjijikkannya saat dia berada di posisi Sougo. Dia pasti tidak akan bisa tidur nyenyak malam ini.

A Good Day To Change (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang