Setelah dua tahun lamanya, akhirnya Sougo menemukan keberadaan Yato Kagura. Gadis yang dia butuhkan untuk menghentikan dirinya berubah menjadi kucing di tengah malam. Tapi ada satu masalah lagi yang harus dihadapi Sougo, bagaimana caranya dia mendapatkan bantuan dari gadis itu? Apakah Kagura mau membantunya jika dia mengatakan tentang kutukan yang dialaminya?
Jawabannya tidak. Jangankan berbicara, hanya dengan bertatapan mata saja gadis itu langsung mengalihkan pandangannya atau pergi menjauh. Sudah pasti gadis itu membencinya karena masih mengingat kejadian saat pertama kali mereka bertemu di China.
“Yato Kagura!” panggil Sougo. Dia kesal karena Kagura berlari menjauh tepat setelah berpapasan dengannya. “Ada yang mau aku bicarakan denganmu.”
Langkah Kagura terhenti. Dia melirik ke sekelilingnya. Orang-orang di sekitarnya menatapnya sinis. Lebih tepatnya siswi-siswi yang berada di sekitarnya. Bagaimana tidak, seorang siswa tampan dan sempurna seperti Sougo memanggil siswi biasa seperti Kagura.
“Maaf, tapi tidak ada yang mau aku bicarakan denganmu.” Jawab Kagura lalu kembali melangkahkan kakinya.
“Tunggu!” Sougo menahan tangan Kagura dan menghentikan langkah gadis itu. “Kau harus bicara denganku!”
“Permisi… Ada perlu apa dengan adikku?”
Sougo menengok kebelakang kesal karena ada seseorang orang mengganggunya. Orang yang mengganggunya itu adalah siswa dengan rambut dan mata seperti Kagura. “Adikmu?”
“Ya, Kagura adalah adik kembarku. Bisakah kau lepaskan tanganmu dari tangan adikku?” pinta Siswa itu sambil tersenyum dan mencengkeram kuat pundak Sougo.
“Sebelum itu singkirkan tanganmu dari pundakku!”
“Baik-baik…” kata siswa itu sambil mengangkat tangannya dari pundak Sougo. Tidak lama kemudian Sougo melepaskan tangan Kagura.
“Jika kau berani kabur, aku akan memberimu pelajaran.” Ancam Sougo.
“Siapa kau berani mengancamku?” tanya Kagura sedikit membentak.
“Aku Okita Sougo. Salam kenal.”
Pelipis Kagura berkedut. Perempatan imajiner terlihat di pelipisnya. Jawaban Sougo terdengar sangat angkuh dan menyebalkan. Ditambah dengan wajah sok innocent yang ditunjukkan Sougo… Sungguh, ingin sekali dia memukul wajah tampan laki-laki itu.
“Hei-”
Kamui yang ingin menegur Sougo, terhenti karena ada seseorang yang menendang laki-laki itu dari belakang. Tendangan itu cukup kuat untuk membuat Sougo jatuh ke depan. Kalau seandainya dia tidak berpegangan pada pundak Kagura, mungkin Sougo sudah jatuh berlutut atau tersungkur.
“Bolehkah aku menendangmu? Kau sangat menyebalkan.” Kata orang yang menendang Sougo. Dia lalu bersedekap sambil memandang rendah Sougo.
Kagura dan Kamui tercengang melihat wajah orang yang menendang Sougo. Orang itu terlihat seperti Sougo versi perempuan. Cantik dan juga elegan.
“Salam kenal. Namaku Okita Souko. Adik kembarnya laki-laki angkuh dan sadis itu.” Kata siswi itu memperkenalkan dirinya ke Kagura dan Kamui yang sambil menunjuk ke arah Sougo.
“Apa-apaan pertanyaanmu tadi?! Kau sudah menendangku duluan, sialan!”
“Aku bertanya karena aku ingin menendangmu lagi. Tapi kali ini aku akan menendang wajahmu.” Souko tersenyum melihat perubahan ekspresi kembarannya itu.
“Lihat saja pembalasanku nanti!” dengus Sougo.
“Ya ampun. Kau ini sama sekali tidak tau bagaimana caranya mendekati seorang gadis. Disaat seperti ini seharusnya…” Souko meraih lalu memeluk lengan Kamui. Dengan suara yang di imut-imutkan, dia berkata. “... Nee, Onii-chan. Aku sedang butuh uang, mau bersenang-senang denganku?”
KAMU SEDANG MEMBACA
A Good Day To Change (End)
Teen FictionLahir di keluarga yang kaya, memiliki wajah yang tampan, penampilan yang menarik, dan selalu menjadi peringkat teratas. Itulah Okita Sougo. Tapi dibalik dirinya yang sempurna itu, dia memiliki kekurangan. Yaitu, sifatnya yang buruk dan... Dia akan b...