Kagura memperhatikan Sougo. Sejak hari mereka bertemu di halte, Sougo terlihat berbeda dari biasanya. Laki-laki itu terlihat murung. Dia tidak menjahili atau meledek Kagura seperti biasanya. Makanan yang dibelinya pun tidak dimakan.
"Apa terjadi sesuatu, Sadis?" tanya Kagura.
Sougo melirik Kagura sejenak kemudian menghela nafas. Setelah itu dia berpangku tangan lalu kembali menghela nafas.
"Bisakah kau tidak menyebarkan aura negatif di sekitarku?!" bentak Kagura kesal melihat Sougo yang tidak menjawab pertanyaannya dan hanya menghela nafas. "Sudahlah, kalau kau tidak mau cerita tidak apa-apa."
"Kau takut kucing?" tanya Sougo tiba-tiba. Mendengar pertanyaan tiba-tiba Sougo, membuat Kagura yang sedang makan itu tersedak.
"UHUK! Ap- apa? Uhuk! Uhuk!" tanya Kagura terbatuk-batuk. "Bagaimana kau-"
"Bakamui yang memberitahuku." Jawab Sougo datar sebelum Kagura menyelesaikan pertanyaannya. "Apa yang membuatmu takut pada kucing?"
"Ada sesuatu yang terjadi." Jawab Kagura sambil menyeka mulutnya dengan tangan kanannya. "Memangnya kenapa?"
disaat kakakmu sangat menyukai kucing sampai seperti orang gila yang menjijikkan, tapi kau malah takut pada kucing.""Hm.... Jadi itu yang membuatmu murung?" gumam Kagura lalu berpangku tangan. Dia mengamati Sougo yang menatapnya dengan wajah innocent nya.
"Apa?"
Kagura menghela nafas. Tentu saja tidak mungkin Sougo murung karena dirinya. Sougo menyukai Nobume. Kenapa dia terlalu berharap pada Sougo?
"Apa?" tanya Sougo kesal. Urat kekesalannya itu muncul di pelipis kanannya.
"Uwah! Kenapa kau kesal? Kau sedang PMS, ya?"
"Ya, aku sedang PMS! Kenapa? Apa ada masalah?"
Kagura mendengus kesal. Mood Sougo sedang buruk. Dan itu membuat laki-laki itu tiga kali lebih menyebalkan dari biasanya.
Sougo sadar kalau saat ini moodnya sangat buruk. Bagaimana tidak, dari malam dia akan menghentikan kutukannya sampai tadi malam dia tidak bisa tidur. Dia menunggu jawaban dari pemandu wisatanya saat itu. Ingin tau kenapa kutukannya masih belum berhenti. Apa Sougo harus melakukannya dengan cara yang berbeda?
"Sadis.... Mau nonton film?"
"Hah? Kenapa tiba-tiba?" Sougo mengerutkan keningnya.
"Kita sudah membuat kesepakatan, kan? Aku akan membantu hubunganmu dengan Nobutas dan kau mentraktirku makan." Jawab Kagura. "Aku akan mengajak Nobutas. Dan saat di bioskop, aku akan mengirim pesan kalau aku tidak bisa datang. Jadi kalian bisa nonton berduaan saja."
"Hmmm... Cara umum yang biasa digunakan."
"Kenapa? Kau tidak suka?" tanya Kagura kesal. Dia menggembungkan pipinya lalu membuang muka. Dia kecewa dan kesal karena reaksi Sougo tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. "Padahal aku pikir ini bisa mengembalikan mood mu."
Sougo membulatkan matanya. 'Mengembalikan moodnya'? Kagura merencanakan pertemuannya dengan Nobume karena ingin mengembalikan moodnya yang sedang buruk?
Sougo terkekeh. Dia lalu tersenyum dan mengusap kepala Kagura. "Tidak, aku menyukainya. Terima kasih."
Wajah Kagura kontan memerah. Dia menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya yang merah merona dari Sougo. Jantungnya berdegup kencang. Walaupun dia sudah memutuskan untuk menyerah, tapi perasaannya pada Sougo tidak bisa ditahan. Sougo memang laki-laki yang berbahaya.
Tidak jauh dari meja Sougo dan Kagura, Shinpachi sedang memperhatikan keduanya. Mereka tidak berpacaran, tapi kenapa mereka berdua terlihat seperti sedang bermesraan? Apa mereka berdua tidak menyadari tatapan mata sekitar yang iri melihat kemesraan mereka? Apa mereka tidak mendengar kalau ada yang histeris saat melihat Sougo mengusap kepala Kagura? Apa mereka tidak memikirkan perasaan para single/jomblo yang melihat mereka berduaan?
KAMU SEDANG MEMBACA
A Good Day To Change (End)
Teen FictionLahir di keluarga yang kaya, memiliki wajah yang tampan, penampilan yang menarik, dan selalu menjadi peringkat teratas. Itulah Okita Sougo. Tapi dibalik dirinya yang sempurna itu, dia memiliki kekurangan. Yaitu, sifatnya yang buruk dan... Dia akan b...