Mungkin ini adalah hari yang sial bagi Hijikata karena harus bertemu dengan duo Do-S, Gintoki dan Nobume. Seandainya Hijikata tidak kelepasan bicara, dia tidak perlu menceritakan kutukan itu pada mereka berdua.
“Hmm…. Aku kurang bisa percaya dengan ceritamu.” Kata Gintoki. “Nobume, cepat cium Hijikata-kun!”
“Hah?!” Hijikata terkejut dengan Gintoki yang dengan mudahnya menyuruh Nobume untuk menciumnya. Tapi dia lebih terkejut lagi dengan Nobume yang tanpa ragu menghampirinya, memegang pundaknya, lalu mendekatkan wajah untuk menciumnya.
“Tunggu-tunggu-tunggu!” cegah Gintoki sambil menjauhkan wajah Hijikata dan Nobume.
Nobume menatap datar Gintoki yang menghentikannya. Padahal sebelumnya Gintoki lah yang menyuruhnya untuk mencium Hijikata. Tapi kenapa dia juga yang menghentikannya?
“Jangan menatapku seperti itu, Nobume! Aku hanya bercanda. Bercanda!” kata Gintoki sedikit kesal. “Kau tidak masalah menciumnya? Apa kau tidak punya orang yang kau sukai? Atau jangan-jangan kau menyukai Hijikata-kun?”
“Punya.” Jawab Nobume singkat, padat, dan jelas. “Dan orang itu bukan dia.” Lanjut Nobume dan menunjuk Hijikata dengan dagunya.
Mendengar jawaban Nobume, Gintoki menepuk keningnya. Nobume memang gadis yang tidak bisa ditebak pikirannya. Bisa dibilang pemikirannya kurang dewasa dan sedikit polos. Jika dibiarkan, mungkin akan bermasalah suatu hari nanti. Gintoki yang memiliki sedikit- sangat sedikit sifat berwibawa, mulai menceramahi Nobume.
Selagi Gintoki sibuk menceramahi Nobume, Hijikata yang masih terkejut dan hanya bisa mengerjapkan matanya tidak percaya. Jika saja Gintoki tidak menghentikan Nobume, mungkin saat ini dia sudah kehilangan ciuman pertamanya.
Memang hal yang aneh dan tidak biasa jika seorang laki-laki peduli dengan ciuman pertamanya. Tapi bagi Hijikata yang sudah menyukai seorang gadis selama lima tahun, tentunya dia ingin memberikan ciuman pertamanya dengan gadis itu.
“Baiklah…. Kembali ke topik. Jadi Bocah-sadis itu mendekati Kagura karena untuk menghentikan kutukannya?” tanya Gintoki. Hijikata yang sudah mulai kembali kesadarannya, menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan Gintoki.
“Apa Kagura tau tentang kutukan itu?” kali ini Nobume yang bertanya.
“Tidak. Tapi aku dengar Sougo akan mengatakannya hari ini pada Kagura.” Jawab Hijikata sedikit canggung.
“Kagura takut pada kucing.” Kata Gintoki dan Nobume serentak.
“Ya. Kami tau itu dan itulah masalah terbesar Sougo.” Jawab Hijikata. “Tidak. Kurasa bukan itu….”
“Apa? Jangan bilang Souichiro-kun itu penyuka sesama jenis?!” tanya Gintoki ngasal.
“Jadi Okita Sougo itu gay? Mungkinkah saat itu dia sebenarnya sedang mengincar Kamui?” Nobume dengan polosnya ikut masuk ke topik pembicaraan Gintoki yang sudah melenceng.
“Kalau Sougo tau apa yang kalian katakan, aku rasa kalian tidak akan bisa tidur nyenyak.” Jawab Hijikata. Walaupun sebenarnya dalam hati dia puas menertawakan Sougo yang dibilang gay.
“Lalu? Apa masalahnya?”
“Souko memberitahuku kalau Sougo melakukan kesepakatan dengan Kamui. Dia akan menjauh dari Kagura setelah kutukannya berhenti.” Jawab Hijikata. Hari ini Hijikata merasa dirinya sudah menjadi tukang gosip.
Nobume hanya diam mendengarkan percakapan Gintoki dan Hijikata. Jika benar apa yang dikatakan Hijikata, itu artinya Sougo akan mulai menjauhi Kagura hari ini. Nobume memikirkan bagaimana perasaan Kagura jika Sougo menjauh darinya. Pasti akan sangat menyakitkan saat orang yang disukai menjauh darimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Good Day To Change (End)
Teen FictionLahir di keluarga yang kaya, memiliki wajah yang tampan, penampilan yang menarik, dan selalu menjadi peringkat teratas. Itulah Okita Sougo. Tapi dibalik dirinya yang sempurna itu, dia memiliki kekurangan. Yaitu, sifatnya yang buruk dan... Dia akan b...