☀Lifera-5️ #Cewek Singa & Cowok Hutan☀️

351 56 83
                                    

Kamu singa dan aku hutannya. Kamu galak, tapi akan tetap aku jaga.

»»Forest Dewanolan

🌙️🌙️🌙️

Senyuman gadis yang tengah duduk di bangkunya begitu cerah, secerah mentari yang menyapa pagi. Tangannya sibuk menscroll benda pipih yang sedari tadi ia pegang. Pupil matanya naik turun mengikuti setiap kalimat yang di gulirnya, mengamati dengan seksama tanpa terlewat sekecil debu pun.

Detik berganti menit, berlalu tanpa membuahkan hasil. Ia menggeram dan menetralkan amarah yang sudah ingin ia luapkan. Lifera menghela napas akhirnya, bagaimana bisa ia tidak menemukan nama itu di deretan daftar mahasiswa di Universitas Indonesia. Sudah sejak tadi malam ia membuang waktunya, dan yang paling menyebalkan waktu tidurnya hanya demi hal ini.

Lifera memilih memasukkan ponselnya ke dalam saku, memutuskan untuk mencarinya lagi nanti. Ia beralih menoleh Sera di sampingnya, gadis satu itu sudah mendekur halus di posisi nyamannya. Lifera mendengus sebal, ia menggoyangkan bahu Sera berulang kali hingga Sera terbangun. Tentu hanya dengan setengah kesadarannya.

"Bangun Ser!... Baru jam segini lo udah ngiler aja, jorok lo!."

Sera mengucek matanya, ia menatap tajam Lifera. "Ngiler pala lu peyang! Gue ngantuk, tadi malam nonton Drakor sampe air mata mutiara gue habis."

"Drakor? Judul film baru? Gue belum pernah denger tuh." begitulah tanggapan yang di lontarkan bibir Lifera. Ekspresi wajahnya bodoh, matanya membulat, seolah seperti orang lilung yang ingin keluar dari lingkup kebingungan.

Sera menganga dan menepuk dahinya, lalu mengucapkan istigfar berulang kali. "Lo keturunan Dinosaurus yang keberapa Lif? Drakor lo gak tahu?! Pup aja lo sana!"

"Nah kalau pup gue tahu, berak ala bayi ya kan?" ucap Lifera disertai cengiran bodohnya.

"Wahai Tuan Doraemon, berikan saya senter pengecilmu. Ingin ku kecilkan manusia di sebelah saya ini hingga tak kasat mata! Berikan Tuan!" ucap Sera dengan mengangkat tangannya seolah memohon, kegilaan mulai melanda otaknya bila sudah menghadapi manusia kudet sejenis Lifera.

"Lah kok lo mau nyiksa gue, emang apaan sih Drakor? Ngomong aja kali, lo mau bikin gue pingsan penasaran?" tanya Lifera sangat ingin sekali mengetahui jawaban dari sahabatnya itu, teramat sangat.

"DRAMA KOREA!! Puas? Paham? Ngerti? Nyantol otak lo?" gemas Sera.

"Ohh..." jawaban Lifera semakin membuat Sera naik darah.

"Halah Bodo! Ya udah ayo ke kantin aja, biar gue cariin jamu asam urat."

"Buat apaan?"

"Biar urat update lo nyambung lagi, semoga penyakit kudet lo sembuh." ucap Sera lalu berlalu meninggalkan Lifera dengan segala kegemesan yang ada. Hingga Sera ingin sekali memakan Lifera hidup-hidup.

"Amin... Semoga Lifera gak kudet lagi Ya Allah.." ucap Lifera mengamini ucapan Sera barusan, tak peduli itu doa atau bukan.

Sesampainya di kantin, keduanya langsung memesan pesanan seperti biasa. Memang tidak bosan? Mereka pasti menjawab dengan jawaban yang sama, Tidak! Bagi seorang Lifera dan Asera, mereka adalah penggila mie ayam sejati. Pantang jadi duta makanan lain.

LiferaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang