BAB 14

344 18 0
                                    

Pintu wad diketuk. Rupa-rupanya Ammar. Bungkusan makanan dipegangnya.

" Ok la ummi, abah dengan mummy keluar dulu. Nak pergi makan. " - Ummi

" Ummi... " kata Yana sambil memegang tangan umminya itu.

" Ummi percaya Ammar... ok sayang? " - Ummi

Mereka berlalu pergi. Tinggal Yana dan Ammar sahaja dalam wad.

" Saya ada beli chicken chop untuk awak. " - Ammar

" hmm.. " Yana berpaling.

Bungkusan dibuka. Satu bilik bau chicken chop. Makanan itu telah terhidang namun tidak disentuh.

" Awak nak saya suapkan ke Elliyana? " tegas Ammar.

" taknak! Saya boleh makan sendiri. " - Yana

" Tunggu apa lagi? Apa masalah awak ni Yana?" - Ammar

Ringtone Iphone 6s milik Yana berbunyi.

Johari Sengal 😒

Yana tak jawab.

Kali kedua, telefonnya masih berdering.

" Angkatla mana tahu penting." Kata Ammar dengan lembut.

Yana slide butang ' Accept ' dan loud speaker ditekan.

" Hello Yana. Where are you sayang? I miss you? Yana? Janganlah marah saya. Saya still sayangkan awak. Kenapa diam? Yana? Jawablah sayang... Takpelah. Bye awak. "

Kata kata Tengku Johari tadi membuatkan Ammar berhenti makan.

" Sekarang awak dah tahu... apa masalah saya.. mamat psiko ni ganggu saya setiap hari tau ! And awak suruh saya angkat..then saya angkat! I'm so suck with men. Semua sama je. " kata Yana dengan marah.

" Yana... tak semua lelaki sama. Depan awak ni dah setia mencintai awak. Tak semua lelaki sampah Yana. Can you give me a chance? Untuk mengenali awak ? "
Kata Ammar lembut.

Yana terdiam. Chicken chop yang terhidang diambil. Yana makan dengan penuh berselera. Walaupun mukanya tidak menunjukkan apa-apa reaksi namun hatinya tengah berbunga.

" Heish Syed Muammar. Please be mine." Bisik hati Yana.

Ammar menatap wajah Yana.

" I will make you mine Yana. " bisik hati Ammar pula.

Pintu wad diketuk. Beberapa orang nurse masuk ke dalam wad Yana.

" Cik Yana, makan ubat dulu ye. "- Nurse

Bungkusan chicken chop yang telah habis diberi kepada Ammar.

" Ammar... tolong.. " - Yana

Ammar lantas bangun dan membuang bungkusan makanan itu lalu duduk semula. Ammar melihat Yana. Satu persatu ubat ditelannya. Bukan sedikit tapi banyak.

" Cik Yana, kami keluar dulu ye." Nurse

" Thanks nurse. " - Yana

Nurse itu melemparkan senyuman dan berlalu pergi.

" Yana, awak sakit apa? " - Ammar

" Asma " - Yana

" Awak pakai inhaler ke? Teruk ke? " tanya Ammar dengan resah.

" Tak de la teruk sangat. Last saya kena waktu Form 3 masa nak ambil PT3. Tu pun sesak nafas sikit je. Saya ambil ubat je sebab tak teruk. Tapi takdela makan setiap hari. Bila kena je saya makan ubat. Tu yang nurse tu bagi tadi... tu la ubat asma. " kata Yana.

" Lain kali jagalah kesihatan. Okay? 😊 " - Ammar.

" Okay 😶 " - Yana.

----------------------------------------------

" ummi, adik mana? " tanya Harris yang baru sahaja sampai.

" ada dekat wad. Kenapa? " - Ummi

" Seorang? " - Harris

" tak dengan kawan dia la... Ammar. Kamu duduk la dulu. Ni mummy Ammar " kata Ummi sambil memperkenalkan Pn. Sharifah.

" Hai Aunty 😊 " sapa Harris dengan senyuman.

Pn. Sharifah tersenyum.

-------------------------------------

" Yana... SPM bila? " tanya Ammar

" 13 November. " jawab Yana.

" ohh lagi 3 bulan la ni kan? " - Ammar

" Yup. Tapi sekejap je 3 bulan tu. " - Yana

Ammar tersenyum.

Pintu diketuk. Kelihatan mummy, abah, ummi dan abang masuk ke dalam wad.

" Abaaannnnngggg !!! ... " jerit Yana sambil memeluk abangnya.

Yana berbisik ke telinga Harris.
" Abang... tu Ammar... bakal adik ipar abang... "

" eh gatal eh" Harris memukul lembut lengan adiknya itu.

Yana berbisik lagi.
" Saje je mengusik abang... "

Harris pula berbisik.
" Tapi.. kalau ada jodoh, apa salahnya?. "

Yana terdiam...

" Apa bisik-bisik ni Harris? Yana? Tak elok laa... kan ada Ammar dengan mummy ni. " kata Ummi dengan  tegas.

" Ummi bila Yana boleh discharge?" - Yana

" Esok dah boleh discharge dah. " - Ummi

Yana tidak berkata apa-apa.

Ummi dan mummy bersembang. Begitu juga dengan abah dan Ammar. Abang Harris? Mana ntah dia pergi. Asyik hilang je...

Dan tinggallah Yana seorang. Dia membelek- belek telefonnya. Kadang- kadang buka Instagram..  kadang-kadang buka Whatsapp... dah macam peti ais dah phone si Yana ni. Buka tutup.

Yana pun tertidur. Mungkin sebab kesan ubat. Ummi datang menyelimutkan Yana. Ammar dan mummy pun meminta izin untuk pulang.







Setulus Cinta Tali Pinggang HitamWhere stories live. Discover now