Pavilion Mall menjadi pilihan Ammar.
" Kenapa pergi sini? Tahu tak dekat sini mahal? Harga melambung tinggi lah... Saya taknak menyusahkan awak. Saya ni budak la.. saya.. "
Ammar menekup mulut Yana.
" Eee diam la. Ikut je saya. Bebel je kerja. Tak penat ke? 😐 " - Ammar
" Ha ye la sorry " - Yana
Mereka keluar dari perut kereta.
" Ammar! Nanti jalan slow2 tau " - Yana
" Ok awak. Kalau tak larat bagitahu saya. Biar saya dukung 😌. " - usik Ammar
" Eeeee mengada la... dah jom " - Yana
Mereka pun masuk ke dalam pavilion. Macam-macam Ammar beli untuk Yana. Mana yang Yana suka dia ambil je.
" Meh sini beg- beg tu. Kesian awak. " - Yana
" Eh takpela. Sikit je. Awak nak apa-apa lagi tak? " - Ammar
Tiba-tiba Yana berhenti. Berhenti di depan butik PUMA. Yana memandang Ammar dengan muka comelnya. Dia mencebik dan mengedipkan mata.
" Ha masukla... awak nak beli apa?" - Ammar
" Yeay!! Thank you. Nak beli kasut laa... takkan nak beli nasi goreng pulak 😑. " - Yana
" Eee budak ni. Loyar buruk. Cubit pipi kang. " bisik hati Ammar sambil memandang Yana sinis.
Mereka masuk dan Yana berjalan- jalan di dalam butik itu.
" Haa dah jumpa!! " kata Yana sambil memegang kasut pilihannya.
Dia menyarung kasut tersebut.
" Ammar! Awak! " Yana memanggil Ammar yang sedang bermain dengan telefonnya.
" Ye? " jawab Ammar sambil meluru ke arah Yana.
" Cantik tak? " - Yana
" Cantik! Tapi.... " - Ammar
" Tapi apa? " - Yana
" Orang yang pakai kasut ni lagi cantik 😊 " - Ammar
" 😬 " - Yana
" Awak.. saya ambil ni ye.. saiz sama tau. " - kata Yana kepada promoter
Promoter itu mengangguk. Yana dan Ammar berjalan ke cashier untuk membayar. Yana mengeluarkan kad debitnya.
" Tak payah.. biar saya bayar.. " kata Ammar dan menepis kad debit Yana.
" Tapi ni kasut saya... biarla saya bayar ☹ " - Yana
" Elliyana Hanisah... biar bakal suami awak ni yang bayar... ok sayang? " kata Ammar sambil memandang muka Yana.
Yana berpeluk tubuh dan mulutnya dicebik.
" Tak payah nak merajuk sangat. Nak saya cium bibir tu? Cebik... cebik... " usik Ammar.
Yana ni dah lah pakai spect bulat. Pendek pula tu. Macam mana tak comel?
" Nah! " kata Ammar sambil menghulur paperbag yang berisi kasut itu.
" Thanks 🙂 " kata Yana perlahan.
" My pleasure future wife ❤ for your information, awak akan jadi tanggungjawab saya juga nanti. " - kata Ammar
Yana membisu.
Mereka berhenti di depan kedai Switch.
" Awak nak buat apa dekat sini? Saya penat la ☹ " - Yana
" Sekejap je sayang. Lepasni kita balik eh? Jom " - Ammar
Mereka masuk dan Yana mula berkeliaran.
" Eleh budak ni tadi kata penat sangat 😂 " bisik hati Ammar.
Ammar mendekati Yana.
" Sayang!! " - Ammar
" Kenapa panggil 'sayang' ? Takde nama lain ke? 😣" - Yana
" Habistu nak panggil apa? Baby? Buchuk? Saya boleh je... awak laa .... " - Ammar memandang Yana dengan sinis.
" Eeee takpe takpe 'Sayang' sudah memadai " - Yana
Ammar senyum.
" Awak rasa mana lawa? " - Ammar
" awak nak bagi dekat siapa? Mummy eh? " - Yana
" Nope! Someone special 😉 " - Ammar
" Elehhh 😜 Ha ni cantik " kata Yana sambil memegang Iphone X itu.
" Ok. Saya ambil! " - Ammar
Yana meletakkan semula Iphone X itu. Dia berdiri di sebelah Ammar.
" Awak ni dah kenapa?😂 " - Ammar
" Takde pape. Sorry saya pergi pilih yang mahal pula
👉👈" - Yana" It's okay sayang " kata Ammar sambil memegang kepala Yana.
Mereka keluar dari Pavilion dan masuk ke dalam kereta. Barang - barang diletakkan di seat belakang. Ammar mula memandu.
" Okay tak harini Yana? Sayang? " panggil Ammar.
" Laaa tidur rupanya. Penat sangat la tu. " Kata Ammar bila melihat Yana yang sedang lena diulit mimpi.
Ammar meneruskan perjalanannya dan mereka pun tiba di rumah Ummi dan Abah.
" Sayang... bangun sayang. Dah sampai. " kejut Ammar dengan lembut.
Perlahan- lahan Yana membuka mata.
" Hmm ok. " Yana.
Yana lantas bangun dan mengambil barang-barang pihak lelaki untuk dibawa masuk ke rumah.
" Ammar... thanks for today. 😀 " kata Yana sambil melempar senyuman.
" You're welcome ☺. Yana.... cakap dekat ummi dengan abah yang saya tak dapat jumpa diorang sekarang. Saya nak rushing ni. Maaf. " kata Ammar.
" It's okay! Ummi dengan abah faham. " - Yana
Yana berjalan perlahan untuk masuk ke rumah.
" Yana! " - Ammar
" ye? " Yana berpaling.
" I love you 😉" - Ammar
Yana berjalan masuk ke rumah dengan hati yang berbunga-bunga. Senyumannya sampai ke telinga.
" Dear Syed Muammar Aiman, I love you too. " - bisik hati Yana.
YOU ARE READING
Setulus Cinta Tali Pinggang Hitam
RomanceMengisahkan tentang Ammar, 34 yang telah jatuh cinta pada seorang remaja yang baru meningkat ke alam dewasa iaitu Yana, 17. Pertemuan yang tak disangka telah membuatkan mereka mengenali antara satu sama lain. '' Sekeras wanita, ada lembutnya... '' b...