BAB 17

329 13 1
                                    

Pavilion Mall menjadi pilihan Ammar.

" Kenapa pergi sini? Tahu tak dekat sini mahal? Harga melambung tinggi lah... Saya taknak menyusahkan awak. Saya ni budak la.. saya.. "

Ammar menekup mulut Yana.

" Eee diam la. Ikut je saya. Bebel je kerja. Tak penat ke? 😐 " - Ammar

" Ha ye la sorry " - Yana

Mereka keluar dari perut kereta.

" Ammar! Nanti jalan slow2 tau " - Yana

" Ok awak. Kalau tak larat bagitahu saya. Biar saya dukung 😌. " - usik Ammar

" Eeeee mengada la... dah jom " - Yana

Mereka pun masuk ke dalam pavilion. Macam-macam Ammar beli untuk Yana. Mana yang Yana suka dia ambil je.

" Meh sini beg- beg tu. Kesian awak. " - Yana

" Eh takpela. Sikit je. Awak nak apa-apa lagi tak? " - Ammar

Tiba-tiba Yana berhenti. Berhenti di depan butik PUMA. Yana memandang Ammar dengan muka comelnya. Dia mencebik dan mengedipkan mata.

" Ha masukla... awak nak beli apa?" - Ammar

" Yeay!! Thank you. Nak beli kasut laa... takkan nak beli nasi goreng pulak 😑. " - Yana

" Eee budak ni. Loyar buruk. Cubit pipi kang. " bisik hati Ammar sambil memandang Yana sinis.

Mereka masuk dan Yana berjalan- jalan di dalam butik itu.

" Haa dah jumpa!! " kata Yana sambil memegang kasut pilihannya.

Dia menyarung kasut tersebut.

" Ammar! Awak! " Yana memanggil Ammar yang sedang bermain dengan telefonnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Ammar! Awak! " Yana memanggil Ammar yang sedang bermain dengan telefonnya.

" Ye? " jawab Ammar sambil meluru ke arah Yana.

" Cantik tak? " - Yana

" Cantik! Tapi.... " - Ammar

" Tapi apa? " - Yana

" Orang yang pakai kasut ni lagi cantik 😊 " - Ammar

" 😬 " - Yana

" Awak.. saya ambil ni ye.. saiz sama tau. " - kata Yana kepada promoter

Promoter itu mengangguk. Yana dan Ammar berjalan ke cashier untuk membayar. Yana mengeluarkan kad debitnya.

" Tak payah.. biar saya bayar.. " kata Ammar dan menepis kad debit Yana.

" Tapi ni kasut saya... biarla saya bayar ☹ " - Yana

" Elliyana Hanisah... biar bakal suami awak ni yang bayar... ok sayang? " kata Ammar sambil memandang muka Yana.

Yana berpeluk tubuh dan mulutnya dicebik.

" Tak payah nak merajuk sangat. Nak saya cium bibir tu? Cebik... cebik... " usik Ammar.

Yana ni dah lah pakai spect bulat. Pendek pula tu. Macam mana tak comel?

" Nah! "  kata Ammar sambil menghulur paperbag yang berisi kasut itu.

" Thanks 🙂 " kata Yana perlahan.

" My pleasure future wife ❤ for your information, awak akan jadi tanggungjawab saya juga nanti. " - kata Ammar

Yana membisu.

Mereka berhenti di depan kedai Switch.

" Awak nak buat apa dekat sini? Saya penat la ☹ " - Yana

" Sekejap je sayang. Lepasni kita balik eh? Jom " - Ammar

Mereka masuk dan Yana mula berkeliaran.

" Eleh budak ni tadi kata penat sangat 😂 " bisik hati Ammar.

Ammar mendekati Yana.

" Sayang!! " - Ammar

" Kenapa panggil 'sayang' ? Takde nama lain ke? 😣" - Yana

" Habistu nak panggil apa? Baby? Buchuk? Saya boleh je... awak laa .... " - Ammar memandang Yana dengan sinis.

" Eeee takpe takpe 'Sayang' sudah memadai " - Yana

Ammar senyum.

" Awak rasa mana lawa? " - Ammar

" awak nak bagi dekat siapa? Mummy eh? " - Yana

" Nope! Someone special 😉 " - Ammar

" Elehhh 😜 Ha ni cantik " kata Yana sambil memegang Iphone X itu.

" Ok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Ok. Saya ambil! " - Ammar

Yana meletakkan semula Iphone X itu. Dia berdiri di sebelah Ammar.

" Awak ni dah kenapa?😂 " - Ammar

" Takde pape. Sorry saya pergi pilih yang mahal pula
👉👈" - Yana

" It's okay sayang " kata Ammar sambil memegang kepala Yana.

Mereka keluar dari Pavilion dan masuk ke dalam kereta. Barang - barang diletakkan di seat belakang. Ammar mula memandu.

" Okay tak harini Yana? Sayang? " panggil Ammar.

" Laaa tidur rupanya. Penat sangat la tu. " Kata Ammar bila melihat Yana yang sedang lena diulit mimpi.

Ammar meneruskan perjalanannya dan mereka pun tiba di rumah Ummi dan Abah.

" Sayang... bangun sayang. Dah sampai. " kejut Ammar dengan lembut.

Perlahan- lahan Yana membuka mata.

" Hmm ok. " Yana.

Yana lantas bangun dan mengambil barang-barang pihak lelaki untuk dibawa masuk ke rumah.

" Ammar... thanks for today. 😀 " kata Yana sambil melempar senyuman.

" You're welcome ☺. Yana.... cakap dekat ummi dengan abah yang saya tak dapat jumpa diorang sekarang. Saya nak rushing ni. Maaf. " kata Ammar.

" It's okay! Ummi dengan abah faham. " - Yana

Yana berjalan perlahan untuk masuk ke rumah.

" Yana! " - Ammar

" ye? " Yana berpaling.

"  I love you 😉" - Ammar

Yana berjalan masuk ke rumah dengan hati yang berbunga-bunga. Senyumannya sampai ke telinga.

" Dear Syed Muammar Aiman, I love you too. " - bisik hati Yana.

Setulus Cinta Tali Pinggang HitamWhere stories live. Discover now