Sabtu, 6 Oktober. Ammar teman Yana pergi tournament.
" Sayang, you look cute in that outfit. " Ammar memuji.
" Ikhlas ke tak? " - Yana
" Ikhlas la.. " - Ammar
Tiba-tiba telefon Ammar berdering.
Ummi ♡
" Sayang, buka loud speaker. Ummi call. " - Ammar
Yana menurut.
" Assalammualaikum Ummi! " kata Yana dan Ammar serentak.
" Waalaikumussalam. Amboi bagi salam pun serentak. " ummi ketawa kecil.
" Eh ummi ni, kebetulan je la. Nape ummi call? " - Yana
" Takde. Ummi saje je call kamu. Rindu... " - Ummi
" Oh.. ye ummi. Yana pun rindu ummi. " - Yana
" Am pun rindu ummi! " Ammar mencelah.
" Eee sebok je! " Yana mencubit lengan Ammar.
" Aduh! Sakitla yang..." - Ammar
" Hei! Kamu berdua ni. Nak gaduh pun jangan depan ummi. Ni kamu kat mana? " - Ummi
" Hehehe. Ni Ammar nak hantar Yana pergi tournament. Wish me luck ummi. This time, I want gold medal... " - Yana
" In Shaa Allah. I know you can do it Sayang. " - Ummi
" Thanks ummi. " - Yana
" Ok Am... Yana... jaga diri. Assalammualaikum. " - Ummi
" Waalaikumussalam " jawab Yana dan Ammar serentak.
Ammar fokus pada pemanduannya semula. Yana pula tak senang duduk. Nervous.
Dalam beberapa minit, mereka pun sampai. Yana dan Ammar keluar dari perut kereta. Yana hanya membisu. Sesungguhnya dia amat nervous + takut + risau. Bercampur baur perasaannya.
Ammar di belakang Yana. Dia hanya memerhati gerak geri isterinya itu. Beg galas digalas. Tali pinggang dipegang. Dari tadi hanya diam. Tidak bersuara.
Sampai sahaja di dalam stadium, Yana terus meluru ke arah Sir Ahmad dan rakan-rakannya yang lain.
" Assalammualaikum Sir. Am I late? " - Yana
" Waalaikumussalam. No Yana. Awak sampai awal sangat. " - Sir Ahmad
" Oh okay. Saya practice dulu la macam tu. " - Yana
" Oh okay. You're Ammar right? Yana's husband? " Sir Ahmad memandang Ammar yang berada di belakang Yana.
" Yes! I am. " Ammar dan Sir Ahmad berjabat tangan.
Yana hanya memandang Ammar dan Sir Ahmad. Silih berganti pandangannya.
" Why Yana? " - Sir Ahmad
" Nothing Sir. " - Yana
" Macam mana dia tahu Ammar suami aku? " getus hati Yana.
Rakan sekumpulannya menyapa Yana.
" Hai Yana! " - Lisa
" Hai! " - Yana
" So, Yana. Are you ready? " tanya Tristin pula.
" Ya. I'm ready. Let's practice. " - Yana
Lisa, Tristin dan Yana pun berlatih di luar stadium. Ammar dan Sir Ahmad pula berbual.
" Weh Ahmad! Bukan main eh kau! Acah-acah tak kenal aku depan Yana. Haritu pun sama! " - Ammar
YOU ARE READING
Setulus Cinta Tali Pinggang Hitam
RomanceMengisahkan tentang Ammar, 34 yang telah jatuh cinta pada seorang remaja yang baru meningkat ke alam dewasa iaitu Yana, 17. Pertemuan yang tak disangka telah membuatkan mereka mengenali antara satu sama lain. '' Sekeras wanita, ada lembutnya... '' b...