BAB 27

239 8 0
                                    

Ammar bangun dari tidur. Yana dikejutnya. Dia melangkah untuk mandi dan bersiap-siap ke pejabat. Sementara menunggu, Yana menggosok baju kemeja Ammar.

Selesai sahaja Ammar mandi, Giliran Yana pula.

" Abang... baju abang Sayang dah gosok. Tu ada dekat atas katil. " - Yana

" Alahai.. susah-susah je Sayang. " - Ammar

" Takde la. Tak susah pun 😋 " Yana menjelir lidah. Dia terus masuk ke dalam bilik air.

" Nasib baik comel. " getus hati Ammar.

Setelah selesai bersiap-siap, mereka menunaikan solat Subuh berjemaah. Setelah memberi salam, doa dibaca dan diaminkan. Yana dan Ammar bangun dari tikar sejadah.

Yana menyarung tudung sekolahnya manakala Ammar sedang mencari-cari tali leher yang sesuai dikenakan dengan kemeja kelabunya.

" Laa abang cari apa? " - Yana

" Abang cari tie la Sayang. Nak tengok mana yang sesuai ni ha. " - Ammar

Yana menuju ke arah Ammar. Dia menyuruh suaminya ke bahagian tepi.

" Tepi. Biar Sayang pilih. " - Yana

Ammar menurut. Dalam beberapa minit, Yana dapat mencari penyelesaian masalah suaminya itu. Tie berwarna maroon dipilih Yana.

" Nah! " Yana menghulur tie itu.

" Sayang pakaikan lah... ☹ " Ammar mencebik.

" Abang... jujur Sayang tak tahu macam mana nak ikat tie ni. Nanti lambat pula. " - Yana

Ammar mengerling jam tangannya. Baru pukul 6.30 pagi.

" Alahai... lambat lagi. Meh sini abang ajar. Practice makes perfect Sayang... " - Ammar

Badan Yana dihadapkan ke cermin. Ammar di belakangnya. Ammar menunjukkan tutorial bagaimana untuk mengikat tali leher pada Yana. Yana menghela nafas panjang. Jantungnya berdegup laju.

" My heart beat so fast... aku dah jatuh cinta ke? " bisik hati Yana.

" Ha dah siap! " - Ammar

Lamunannya terhenti.

" Sekarang... cuba Sayang pakaikan dekat abang. It's okay. Slow- slow. " - Ammar

Yana mengikat tie pada kolar baju Ammar. Dia terjengket sedikit kerana Ammar terlalu tinggi.

" Abang ni tinggi sangat la.. penat Yana nak jengket! " Yana merengek.

" Ok..ok abang duduk. " Ammar ketawa kecil.

Ammar duduk di atas katil. Yana pula masih fokus mengikat tali leher suaminya itu.

" Done! " - Yana

" Hmm ... not bad! " - Ammar

" Hehehehe tengokla siapa yang buat? 😏 " - Yana

Ammar mengukir senyuman.

" Allah! Breakfast " Yana menepuk dahi.

" Kenapa? " - Ammar

" Sayang tak buat breakfast lagi... sorry " Yana mencebik.

" Oh! Takpela. Take your time. Masuk pukul 8 kan? " - Ammar

" Yup. Ok. Yana turun dulu. " Yana mengatur langkah.

Yana turun ke dapur dan menyiapkan sarapan. Dalam beberapa minit, ianya telah siap. Roti bakar, telur separuh masak, jem dan coffee sudah tersedia di meja makan.

Ammar turun ke dapur dan duduk di meja makan. Yana pula duduk di hadapannya.

" Abang! Dari sini ke sekolah Yana berapa minit? " - Yana

Setulus Cinta Tali Pinggang HitamWhere stories live. Discover now