BAB 18

308 10 0
                                    

Keesokan harinya, Yana pergi ke sekolah bersama dengan abangnya, Harris.

" Minggu ni minggu last  abang  hantar Yana pergi sekolah. Lepasni Encik suami pula yang hantar. " - Usik Harris

" Eee abang ni! Abang! Kenapa ummi dengan abah nak Yana kahwin awal-awal? 😣 Tengok abang ! Umur 25 tahun pun tak ada girlfriend lagi. Ummi dengan abah tak kisah pun! " - Yana

" Dik... abah dengan ummi buat macam tu mesti ada sebab. " - Harris

" Apa sebabnya? 🙄 " - Yana

" Haa dah sampai pun ! Nah ambil duit belanja ni. Simpan." Kata Harris sambil menghulur RM50 kepada adiknya itu.

" Banyak ni abang... " - Yana

" Simpan. Jangan boros. " - Harris

" Thanks abang. Assalammualaikum. " - Yana

" Waalaikumussalam "

Yana keluar dari kereta abangnya dan masuk ke kawasan sekolah. Dia terus naik ke kelas. Ada masa lagi 10 minit.

Sampai sahaja di dalam kelas, hanya Kama, Johari dan Mira sahaja. Yana terus duduk di tempatnya iaitu di sebelah Kama.

Yana diam dan mengeluarkan buku. Kama yang duduk di sebelahnya berasa pelik.

" Yana ni diam je. Selalunya mulut pot pet pot pet. " - bisik hati Kamalia.

Tiba- tiba Johari datang ke meja Yana.

" Hai sayang... " - Johari

Yana membisu.

" Awak kenapa ni Yana? " Johari

Kali ini Johari sudah melampau. Dia memegang tangan Yana namun Yana pantas menarik tangannya.

" Hey! Kau ni dah melampau la Jo! " kata Kama sambil mengetuk meja dengan kuat.

" Kau nak apa lagi Jo? Yana dah tak nak kau dah. Tolonglah move on ! " sampuk Mira

" Yana milik aku ! Kalau Yana tak jadi milik aku, tak akan ada sesiapa pun yang dapat miliki dia ! " - Johari

Yana diam dan membisu. Air matanya mengalir.

" Eyyyyy!!!! DIAM BOLEH TAK? Johari, aku minta maaf aku BENCI kau!!! Aku BENCI kau! Aku BENCI! kau ingat eh... once aku dah benci someone, selamanya aku akan BENCI! " - Yana

Tubuh kecil itu terduduk dan menangis. Yana tiba-tiba pengsan.

----------------------------------------

Yana tersedar. Dia sudah berada di atas katilnya. Dia masih berbaju sekolah. Dia turun ke tingkat bawah  menggunakan lif kerana kakinya masih sakit.

" Yana... dah bangun? " - Ummi

" Tadi bukan Yana dekat sekolah ke? Ni kenapa Yana boleh ada dekat rumah pula? " kata Yana sambil menjeling ke arah jam tangannya. Jam menunjukkan jam 10.00 pagi.

" Ohh tadi abang kamu yang bawa kamu balik. Pihak sekolah call. Abang kamu yang hantar  kamu balik rumah. " - Ummi

" Oh okay.. " - Yana

Yana menuju ke arah dapur. Dibukanya peti ais. Dicarinya air mineral sejuk. Haus agaknya.

Tiba-tiba Ammar muncul apabila Yana menutup pintu peti aisnya.

" Astaghfirullahalazim ..." - kata Yana sambil mengurut dadanya.

Dahlah pakai kot warna hitam... seluar hitam... spect hitam.. rambut pula dah hitam... nasib baik muka tak hitam 🤦‍♀️

Ammar tergelak.

" Kenapa awak ada dekat sini? Tak kerja ke? " - Yana

" Saya singgah sini kejap. Ummi kata awak pengsan. " - Ammar

" Ohh saya ok la " - Yana

" Macam mana boleh jadi macam ni? " - tanya Ammar dengan resah.

" Hmm.. " Yana mengeluh.

" Cuba cerita sayang... " - Ammar

" Johari .... " - kata Yana. Air mata mula bertakung.

Ammar membawa Yana ke meja makan. Dia duduk di sebelah Yana.

" Kenapa dengan Johari? Dia buat apa? " - Ammar

" Dia psiko la Ammar.... Saya dah tak tahan tahu tak. Dia pergi pegang tangan saya. Hish ! "

Air mata Yana mula mengalir. Ammar mengambil tisu. Dilapnya air mata yang berguguran itu.  Ammar mengetap gigi. Bahang kian terasa.

" Dia sentuh bakal bini aku? Johari kau dah melampau! " bisik hati Ammar.

" Dah lah awak tak payah lah marah... saya lagi 3 bulan dekat sekolah tu. Lepastu saya dah bebas. Saya nak pergi jauh dari dia. Boleh kan? " rayu Yana pada bakal suaminya itu.

" Saya tak marah. Saya geram. Boleh sayang. Nanti Am fikirkan dulu. " - Ammar

Yana tersenyum sehingga menampakkan bracesnya.

" Thanks 😃 " - Yana

" My pleasure 😊 " - Ammar

" Ok sayang got to go. Nanti ada meeeting. Assalammualaikum. " - Ammar

" Okay. Waalaikumussalam. " - Yana

Setulus Cinta Tali Pinggang HitamWhere stories live. Discover now