Chapter 10

8.4K 575 19
                                    

• Jepang

Sakura telah sampai di rumah Sasuke, ia tidak merasa rumah yang ditempati ini adalah rumahnya, Sakura malah merasa ia menumpang di rumah Sasuke. Sasuke tidak pernah melarangnya berbuat apapun di rumah ini, tapi tetap saja tinggal bersama Sasuke bukan seperti punya suami, malah seperti tinggal bersama teman.

Sakura mengikuti Sasuke ke dapur, Sasuke mengambil air dingin di kulkas dan kemudian meneguknya.

"Sasuke, bolehkah aku bertanya lagi?" tanya Sakura.

"Hn."

"Apakah Hanabi sangat berarti untukmu?" Sakura bertanya agak ragu, mengulang pertanyaannya saat di pesawat tadi.

Sasuke menoleh pada Sakura. "Entah." Balas Sasuke sembari mengendikkan bahunya.

"Waktu itu kau pernah mengatakan bahwa kau Gay, apakah Hanabi yang membuatmu menjadi Gay?" Sakura merasa kelu, ia takut Sasuke marah padanya jika bertanya hal sensitif seperti ini.

Sasuke semakin menatap dalam pada emerald Sakura. Ia cukup terkejut karena Sakura masih mengingat apa yang pernah dia ucapkan.

Sasuke terkekeh. "Kau percaya ucapanku pada waktu itu?" tanya Sasuke, dengan nada meremehkan.

"Tentu saja! Pada waktu itu kau berkata dengan serius, bagaimana mungkin aku tidak percaya?!" balas Sakura, siapapun yang ada di posisinya pasti percaya Sasuke gay. Waktu itu Sasuke berkata dengan sangat serius dan waktu Sakura menggodanya, Sasuke tidak tergoda.

Sasuke tertawa, padahal saat itu ia hanya menjahili Sakura, Sasuke hanya ingin melihat reaksi Sakura jika dirinya gay, juga agar Sakura tidak berharap banyak kepadanya. Sasuke tidak ingin bertanggung jawab atas harapan Sakura.

Sakura bingung, Sasuke tiba-tiba tertawa, padahal Sakura bertanya dengan serius.

"Berapa usiamu?" tanya Sasuke.

"Kau mengalihkan topik!" sahut Sakura, dengan tidak terima. Bagaimanapun, Sakura belum mendapat jawaban yang meyakinkan dari Sasuke!

"Jawab Saja, Sakura!"

"Menuju dua puluh tahun." Sakura menjawab dengan ketus.

"Hampir dua puluh tahun. Kau sudah dilegalkan meminum alkohol oleh pemerintah dan teman-temanmu pasti banyak yang sudah sex bebas. Seharusnya kau lebih tau pria yang memang gay dan bukan gay, juga jangan mudah tertipu." Ucap Sasuke dengan menyeringai meremehkan Sakura.

"Hei! Aku bukan gadis yang sering masuk Bar untuk mabuk atau apapun itu! Jadi bagaimana mungkin aku tahu mana yang gay dan bukan gay! Aku juga sudah berusaha membuktikan bahwa kau gay atau bukan! Setiap usaha yang kulakukan pasti jawabannya kau gay!" sungut Sakura, dengan emerald yang menantang Onxy, Sakura tidak terima jika Sasuke menganggapnya mudah dibodohi, walaupun nyatanya memang benar.

Entah Sasuke sadar atau tidak, Sakura sangat sering mencoba menggoda Sasuke dengan bagian tubuhnya yang terekspos untuk membuktikan kebenaran ucapan Sasuke. Tapi, Sasuke tidak bereaksi berlebihan, Sasuke seolah tidak memedulikan semua hal yang berada di sekitarnya.

"Hn. Saat kau memakai lingerie, saat kau dengan sengaja tidur dekat-dekat denganku dengan tali tipis dan belahan dada yang rendah. Itu semua termasuk usahamu?" Sasuke bertanya dengan senyum menggoda. Sakura mengingat kembali kesalahan yang pernah ia lakukan untuk menguji orientasi seksual Sasuke.

"Ya! Kau bahkan sama sekali tidak tertarik denganku pada saat itu! Bahkan, kau menghina tubuhku!" sungut Sakura kesal, karena kembali mengingat saat ia menggoda Sasuke.

"Aku tidak mau masuk dalam rencanamu, belum tentu kau akan bertanggung jawab kalau milikku yang berada di selangkangan hidup."

Sakura terkejut, pertama Sasuke yang berbicara cukup panjang lebar, semenjak bulan madu mereka, Sasuke jauh lebih banyak bicara dan berekspresi dan kedua karena perkataan jujurnya. Seketika wajah Sakura memerah sempurna, otaknya menjadi sedikit liar dan penasaran pada yang disebutkan oleh Sasuke.

"Sasuke, siapa yang merasukimu!?" tanya Sakura, tidak mempercayai makhluk yang bicara jujur dan panjang adalah suaminya.

"Apa maksudmu!?" Sasuke menautkan alisnya dengan heran.

"Kau bukan Sasuke yang biasanya! Kenapa kau jadi blak-blakan seperti ini! Katakan yang sejujurnya. Apakah kau terbentur sesuatu? Atau kau salah makan?" Sakura semakin khawatir, Sasuke seperti orang asing. Ada apa dengan Sasuke?

"Aku baik-baik saja, hanya menjawab pertanyaan yang ada di otakmu!" jujur Sasuke.

"Benarkah?"

"Hn."

"Jadi kau bukan Gay?"

"Hn."

Sasuke menarik tengkuk Sakura. Ia mendaratkan ciuman lembut pada bibir Sakura.

Cup~

Sakura membelalakkan matanya, Sakura bisa melihat Sasuke yang sudah menutup matanya. Ciuman Sasuke, terasa lembut sekaligus memabukkan bagi Sakura. Sakura bisa merasakan Sasuke memperdalam ciumannya, menekan belakang kepalanya.

Sakura mencoba menikmatinya. Ia menutup matanya. Sasuke menggerakkan bibirnya ke atas dan ke bawah, lidahnya menjilat menggoda bibir Sakura, dia tidak akan menerobos masuk ke dalam mulut Sakura dan mengajak lidah Sakura untuk bergulat. Saat ini bukan waktunya bertukar saliva, Mereka masih belum mempunyai perasaan satu sama lain. Ciuman ini, hanya agar Sakura mengetahui jawaban dari pertanyaan yang ada dibenaknya.

Setelah merasa sudah cukup. Sasuke menghentikan ciumannya, dan melepaskan tangannya dari tengkuk Sakura.

Sakura masih terbuai oleh ciuman Sasuke. Sakura masih menutup matanya, ia benar-benar menikmati ciuman lembut yang Sasuke berikan dan juga debaran jantungnya yang berdetak kencang membuat sensasi tersendiri bagi dirinya.

"Kau terlena oleh ciumanku?" ejek Sasuke dengan nada yang terdengar menggoda. Sakura segera membuka kedua emeraldnya, wajahnya merona. Sementara Sasuke, terkekeh beberapa kali, merasa begitu puas mempermainkan perasaan Sakura dengan mudahnya, dari terlena, berubah menjadi kesal kepadanya.

"T-tidak!" sahut Sakura, sedikit gugup.

"Jadi bagaimana? Sudah menemukan jawaban?" tanya Sasuke, dengan menyeringai.

"Ya, mungkin." Jawaban Sakura terdengar ragu.

"Mau pembuktian lain?" Sasuke menawarkan karena Sakura tampak belum percaya kepadanya.

"Tidak! Tidak usah! Aku percaya kau bukan gay!" Sakura menjawab dengan cepat. Bagaimanapun, berbahaya jika Sasuke melakukan hal seperti tadi. Itu tidak baik untuk jantungnya.

"Hn." Gumam Sasuke, yang kemudian berlalu dari Sakura. Sakura hanya mengangguk, ia bahkan melupakan persoalan Hanabi.

BERSAMBUNG

(Ini tidak menjelaskan secara rinci saat sasusaku berlibur di Korea.. karena udah 2 chapter yang menceritakan saat mereka berlibur.. makannya saya percepat..)- dulu.

Memang banyak bagian yang dihapus, padahal aslinya dulu panjang momen liburan sasusaku.

Rabu/15-11-2018/14.26
By. Sasusaku08
Revisi : 31-01-2021/Minggu/12.37
09-03-2022/Rabu/23.27

Married by Parent's 《R》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang