Sore ini, Sakura menepati janjinya pada Utakata untuk bertemu di Kafe Jirui, Sakura memakai dress selutut berwarna merah dengan rambut yang di urai bebas.
Sakura masuk ke dalam kafe Jirui, emeraldnya memperhatikan sekitar untuk mencari dosen yang baru dikenalnya kemarin. Emerald itu fokus pada satu titik ketika sudah menemukan Utakata, Utakata melambaikan tangannya guna memberitahu pada Sakura posisinya, Sakura berjalan sembari membalas senyum hangat dan teduh milik Utakata dengan senyum formal.
"Apa kabar?" sapa hangat Utakata dengan tangan yang diulurkan. Sakura segera menyambut uluran tangan tersebut.
"Baik, bagaimana dengan Utakata-sama?" balas Sakura, tidak lupa dengan senyum manis miliknya, rona merah sedikit menjalar di wajah Utakata. 'Senyumannya manis.' Batin Utakata terperangah.
"Seperti yang kau lihat saat ini, duduklah."
Sakura mengangguk, kemudian duduk di kursi yang sudah tersedia di hadapan Utakata.
"Pilihlah yang kau mau dan tolong jangan memanggilku, Utakata-sama. Panggillah Utakata saja." Ucap Utakata, dengan memberikan buku yang di dalamnya terdapat beberapa menu yang tersedia di kafe Jirui, Sakura menerima buku tersebut untuk memilih beberapa makanan dan minuman yang ia suka.
"Sudah menemukan apa yang kau mau?" tanya Utakata yang memperhatikan Sakura, sedetikpun pandangan Utakata tidak pernah lepas dari Sakura. Utakata mengangkat tangannya pada pelayan, kode untuk segera mendekatinya. Pelayan yang mengerti kemudian mendekat pada meja yang berisi Sakura dan Utakata.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan wanita itu dengan ramah.
"Kami ingin memesan." Jawab Utakata membalas tidak kalah ramah. Pelayan tersebut mengeluarkan kertas mini dan pulpen yang berada di saku bajunya.
"Kau duluan." Ucap Utakata, menawarkan pada Sakura untuk memesan lebih dulu, membuat Sakura sedikit salah tingkah.
"Aku ingin memesan steak ini dan minumannya yang rekommended di restoran ini." Sahut Sakura, dengan masih membolak-balikan buku menu.
"Aku pesan yang sama sepertinya." Timpal Utakata, setelah Sakura selesai bicara
Sakura menatap Utakata dengan pandangan heran dan bingung. "Kau juga suka yang aku pesan?"
"Tidak, aku bahkan belum pernah mencobanya. Aku hanya ingin tahu bagaimana rasa makanan yang disukai oleh wanita yang ku sukai." Jawab Utakata, dengan senyum lembut, membuat pelayan wanita itu merona.
Sakura merasa heran, Utakata belum lama mengenalnya tapi sudah berani mengatakan menyukainya.
"Pesanan tuan dan nona tiba lima belas menit lagi." Ucap pelayan wanita, pelayan wanita itu menunduk hormat, lalu pergi dari hadapan mereka berdua.
"Apa maksud ucapanmu?" tanya Sakura yang masih tidak percaya pada sesuatu yang tertangkap oleh indera pendengarannya, Utakata terkekeh.
"Kau lucu sekali, hmm sepertinya aku menyukaimu pada pandangan pertama, kau memiliki sejuta pesona yang membuatku tertarik." Ucap Utakata, dengan senyum lembut.
"A-aku sudah menikah." Ungkap Sakura cepat, Sakura agak tidak nyaman jika dirayu seperti ini, ia akan lebih nyaman bilamana Utakata tidak terang-terangan menyukainya.
Utakata memandang terkejut dan kecewa pada Sakura. "Sayang sekali." Sarat kekecewaan terdengar oleh di pendengaran Sakura.
Sakura memilih membisu, tidak tahu harus merespon bagaimana.
"Tidak apa-apa, mungkin ini memang nasibku, sudah kalah sebelum berjuang." Ucap Utakata sembari tertawa untuk menyembunyikan kekecewaannya. Sakura terdiam, ia bingung harus berbicara apa, pernyataan jujur dari Utakata membuat dirinya kembali canggung. Utakata yang melihat itu kemudian memegang tangan kanan Sakura yang kebetulan berada diatas meja, sementara tangan kirinya berada dipangkuannya. Utakata menggenggam tangan Sakura sehingga membuat Sakura kembali menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Parent's 《R》✔
Fanfiction《01》 18+ END Upload ulang. (Cerita Something but can not be replaced) Menikah, dijodohkan. Begitulah jalan hidup Sakura dan Sasuke, menikah karena kedua orang tua mereka yang mengaturnya. Naruto © Masashi kishimoto Pairing: Sasusaku