Chapter 16

8K 556 42
                                    

Pagi ini Sakura terlambat bangun, dengan tergesa-gesa  masuk ke dalam toilet untuk mandi secepat yang ia bisa. Ketika keluar dari toilet, Sakura melihat Sasuke yang sedang duduk di sofa seraya memperhatikannya.

"Kau tidak ke kampus?" tanya Sakura, sembari menggosok-gosok handuk kecil pada rambutnya, lalu duduk di kursi meja riasnya, sementara Sasuke berada di belakangnya tidak terlalu jauh.

"Aku masuk siang." Sahut Sasuke yang masih memperhatikan Sakura, Sakura merasa sedikit risih karena Sasuke memperhatikannya. Sakura yang penasaran kemudian melirik Sasuke dari kaca yang ada di hadapannya.

"Oh." Gumam Sakura yang tengah berusaha menormalkan degupan jantungnya yang menggila karena tatapan Sasuke kepadanya begitu dalam. Sakura kemudian menyisir rambutnya.

"Tiga hari yang lalu kau menemui Kiba?!" tanya Sasuke dengan menatap tajam.

Sakura berusaha mengacuhkan perasaan takut yang tiba-tiba melandanya. "Ya, aku diundang ke pamerannya. Jadi, mana mungkin aku menolak." Sahut Sakura, agak gemetar, terlihat ketika tangan Sakura memoleskan mengeringkan rambut.

"Bukankah, aku sering mengatakan kepadamu untuk tidak menemuinya lagi!" ucap Sasuke, begitu terdengar datar dan dingin, sorot mata Sasuke menajam.

"Kenapa? Aku pernah bertanya seperti itu! Kau tidak pernah menjawabnya! Apakah kau lupa kita menikah karena perjodohan! Jadi untuk apa kau mengurusi urusanku!"

Sakura membalasnya tidak kalah tajam. Sasuke memejamkan kedua Onxynya, untuk menenangkan dirinya. Sakura yang memperhatikan Sasuke dari kaca, kemudian memutar kursinya untuk berhadapan dengan Sasuke.

"Lihat dirimu sendiri, Sasuke! Kau melarangku tanpa sebuah alasan yang dapat aku mengerti dan itu yang tidak aku suka darimu!" ucap Sakura dengan sangat dingin. Sakura kemudian berdiri dan berniat meninggalkan kamar, Tepat ketika Sakura akan melewati Sasuke ia berhenti untuk mendengar apa yang diucapkan Sasuke.

"Menunggu!" kata Sasuke, saat Sakura hampir melewatinya, Sasuke menoleh ke arah Sakura yang berdiri kaku di sampingnya.

"Tidak bisakah kau menunggu untukku!" ucap Sasuke dengan mimik wajah datar.

"Seorang pria hanya membutuhkan waktu agar ia siap menceritakan tentang dirinya! Kau tidak memberikan waktu itu untukku!" lanjut Sasuke, dingin.

Sakura menoleh pada Sasuke. "Aku selalu memberi waktu untukmu, Sasuke! Aku hanya bertanya padamu, tidak dengan mendesakmu! Mau sampai kapan kau terus terdiam seperti ini dan menggantung perasaanku!" Balas Sakura, sedikit menyentak di akhir ucapannya.

Sasuke berdiri. "Menggantung perasaan? Selama pernikahan kita, apakah aku pernah memberikanmu sebuah harapan?!" tanya Sasuke, lebih tepatnya pernyataan. Sakura menatap onxy Sasuke dengan tajam.

"YA! dari awal kau memang tidak memberikanku sebuah harapan, hanya aku yang terlalu berharap. Jadi, lebih baik kita cerai saja!" sahut Sakura dengan emeraldnya yang hampir berkaca-kaca, Sasuke sedikit terkejut mendengarnya. Sementara, segera bergegas pergi dari hadapan Sasuke.

"Kau tidak mengerti, Sakura." Gumam Sasuke, pelan.

《MBP》

Sekarang sudah tengah malam, Sakura belum juga pulang, sehingga membuat Sasuke khawatir dan sedikit gelisah.

"Sial! Kemana sih dia!" gumam Sasuke, dengan kesal bercampur cemas. Semenjak mereka bertengkar tadi pagi, Sasuke tidak melihat Sakura di kampus dan Sasuke memang tidak berniat mencarinya. Karena, menurutnya Sakura membutuhkan waktu. Maka dari itu, dia tidak mencarinya.

"Apa aku telepon, Kaa-san?" gumam Sasuke, sembari menatap ponselnya dengan tajam. "Tidak! Nanti mereka khawatir dan bertanya yang tidak-tidak padaku." Ucap Sasuke berbicara sendiri, Sasuke melempar ponselnya ke arah ranjang.

Married by Parent's 《R》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang