Epilog

11.2K 521 22
                                    

Waktu berlalu dengan semestinya, kini pernikahan Sasuke dan Sakura telah menginjak enam tahun lamanya, kebahagiaan mereka semakin lengkap dengan hadirnya Sarada yang sudah berusia dua tahun lebih enam bulan, Sarada menjadi balita yang menggemaskan dan cerdas, sudah dapat berbicara lancar.

Akhir tahun menjadi momen yang ditunggu bagi semua kalangan, termasuk keluarga Uchiha yang mengadakan pesta akhir tahun dengan mengundang semua koleganya, Sakura maupun Sarada tampil begitu cantik berbeda dengan Sasuke yang tampil maskulin. Sakura berjalan di samping Sasuke dengan mengapit lengan Sasuke, sementara Sasuke menggendong Sarada yang tengah memeluknya.

Sakura tersenyum pada Utakata yang berjalan menghampiri mereka.

"Apa kabar?" tanya Utakata yang baru sampai. Sakura sengaja mengundang Utakata untuk menghormatinya.

Flashback On

Beberapa tahun lalu, setelah Sasuke dan Sakura berbaikan. Sakura mengajak Sasuke menemui Utakata, pasalnya saat di supermarket, Sakura merasa sikap Sasuke agak keterlaluan, maka dari itu Sakura pikir Sasuke harus meminta maaf.

Lucunya, ketika mereka bertemu, Utakata terus menggoda Sakura di hadapan Sasuke. Membuat Sasuke sangat panas, Sasuke dengan sangat terpaksa meminta maaf pada Utakata. Jika tidak dipaksa Sakura, ia sangat tidak bersedia meminta maaf.

Apalagi Utakata terus menerus berkata, "Jika saja Sakura belum menikah, aku pasti akan mengejarnya. Sangat disayangkan!" ucap Utakata dengan berakting sedih, sementara Sasuke terus menatap dengan tajam pada Utakata.

Jika Utakata hanya mengatakan sekali saja, Sasuke akan menganggap itu angin lalu. Tapi, Utakata dengan sengaja sampai akhir pertemuan mereka, Utakata terus menyinggung status Sakura sebagai istrinya.

Merasa tidak rela, Sasuke pun membalas dengan terus menggenggam tangan Sakura dan dengan sengaja Sasuke menggoyangkan genggaman tangan mereka  dihadapan Utakata. Bahkan, Sasuke sempat menyombangkan tangannya yang tersemat cincin kawinnya dengan Sakura.

Selama pertemuan itu juga Sakura tidak menyadari kedua pria itu saling menyinggung satu sama lain.

Flashback Off.

"Kami baik." Balas Sakura dengan ramah. Sasuke masih khawatir jika Utakata akan berusaha mengambil Sakura.

"Masih sendiri?" sindir Sasuke, sebenarnya Sasuke hanya ingin tahu status Utakata supaya ia aman. (saya juga tersinggung nih.🤣)

"Masih dong. Masih setia aku menunggumu, Sakura." Goda Utakata.

Sakura terkekeh, ia paham Utakata hanya bercanda. Tapi berbeda dengan Sasuke yang mulai cemburu.

"Sakura kemarikan anak kita Sarada, pasti berat 'kan!" Ucap Sasuke, dengan menekankan kata 'anak kita'. Sakura segera menyerahkan kembali Sarada pada Sasuke.

Utakata tertawa melihat Sasuke meliriknya tidak suka. Padahal Utakata hanya bercanda saja padanya.

"Selamat tahun baru untuk kalian. Aku akan menghampiri kenalanku yang lain." Pamit Utakata.

"Ya, selamat tahun baru juga dan terima kasih telah datang." Balas Sakura dengan mengangguk.

Daizhi Uchiha- adik Sasuke sekarang sudah berusia lima tahun. Daizhi sengaja menjahili Sarada yang berada dalam pangkuan Sasuke dengan menggelitiki kaki Sarada.

"Papa! Daizhi-nii!!" adu Sarada pada papanya dengan memberengut kesal dan menunjuk Daizhi, mendengar perkataan Sarada, Sasuke melihat ke arah belakangnya dan memang benar adiknya sedang menggelitiki kaki Sarada.

"Daizhi, berhenti menjahili Sarada!" larang Sasuke, membuat Daizhi memberengut kesal.

"Hmm." Balas Daizhi, malas.

"Sana temui Kaa-san dan Tou-san." Titah Sasuke pada adik kecilnya itu. Daizhi patuh, ia segera pergi dari sana.

"Papa, Sarada ingin bersama Mama." Ucap Sarada, lengannya menggapai Sakura yang tidak begitu jauh. Sakura yang melihatnya dengan sigap segera mengambil Sarada.

"Ada apa, sayang?" tanya Sakura, melihat wajah Sarada yang murung.

"Sarada mengantuk, Ma." Balas Sarada, ia segera menaruh kepalanya di perpotongan leher Sakura. Sejak lahir Sarada memang senang tertidur dipelukan Sakura. Sakura kemudian mengelus pundak Sarada hingga tertidur, kemudian memberi kode pada Sasuke untuk mengambil Sarada lalu mengantar ke kamar mereka di Mansion Uchiha.

Tidak lama kemudian beberapa teman Sasuke dan Sakura datang untuk menyapa, Sakura tersenyum senang ketika mengetahui Ino sedang hamil dua bulan.

"Aku tidak menyangka lhoo, kita sekarang menjadi seorang ibu." Ucap Ino heboh, diantara yang lain Ino memang yang paling lama menunda kehamilan.

"Kau sudah merasakan yang namanya ngidam Ino?" tanya Temari, Sakura membenarkan letak kalungnya yang tadi sempat tidak beraturan karena Sarada.

"Belum terlalu parah sih, tapi ya tetap saja itu melelahkan. Sai yang selalu menyemangatiku." Balas Ino bersemangat, sakura dan yang lain tersenyum kecil.

"Yups, memang seharusnya seorang suami selalu siaga berada di samping istrinya yang sedang hamil." Ujar Temari menimpali, ia jadi teringat ketika Shikamaru- suaminya yang pemalas itu menjadi lebih rajin akibat kehamilannya.

"Aku agak terkejut sih, awal kehamilan aku yang merasakan ngidam. Setelah Sasuke pulang, malah ia yang morning sickness." Timpal Sakura, seraya terkekeh. Sakura masih mengingat jelas bagaimana seorang Uchiha Sasuke yang menjadi lemas dan pemalas akibat mual yang seharusnya dirasakan oleh Sakura.

"Kau harus bersyukur Sakura, setidaknya Sasuke jadi tahu bagaimana susahnya wanita hamil." Timpal Hinata.

"Betul, Hinata, jangan mau enaknya aja. Susahnya juga harus dirasakan bersama!" Ino dengan sengaja menyindir Sai yang sedang mendekatinya. Semua tertawa ketika melihat Ino yang sengaja menyindir Sai. Sai mendekati Ino, lalu mencium pipi Ino. Melihat keromantisan Ino dan Sai, semua hanya tertawa.

"Kalian benar-benar menyebalkan." Dengus Sakura melihat hal itu. Sakura bukannya iri, ia hanya merasa risih saja dengan pasangan yang memperlihatkan kemesraan dipublik. Karena tidak terbiasa.

"Sasuke, Sakura ingin kau menciumnya." Ucap Sai tiba-tiba pada Sasuke yang memang sedang mendekati istrinya diikuti Shikamaru dan Naruto. Sakura terkejut ketika mendengar ucapan Sai, ia refleks memelototi Sai. Semua tertawa termasuk Sasuke yang hanya tersenyum kecil.

"Tenang saja, nanti malam aku akan menciumimu." Bisik menggoda Sasuke pada istrinya, Sakura semakin terkejut ia menoleh pada Sasuke.

"Malu tahu!" seru Sakura, memukul pelan dada bidang Sasuke.

"Oh, ya, bagaimana dengan pameranmu, Saku?" tanya Ino kemudian.

Sakura kembali mengalihkan perhatian pada Ino, Sakura memang mulai kembali aktif melukis, ia bahkan menekuni bidang lukis dengan Kiba yang beberapa kali mengajarinya. Hingga akhirnya dia dapat membuka pameran lukisan yang membuat banyak orang tertarik untuk melihat seni indah yang dibalut teka-teki.

"Sudah dimulai pengerjaan dan tata lukisan, mungkin lusa sudah selesai. Aku harap kalian semua datang." Pinta Sakura penuh harap, semua kesuksesan yang ia raih selain Keluarganya, Sasuke dan anaknya. Ada teman-teman yang selalu mensupportnya selama ini.

"Tentu saja kami akan menyempatkan hadir." Balas Temari yang mendapat anggukan dari yang lain.

Sasuke?

Jangan tanya, ia sangat bangga terhadap Sakura yang kembali menekuni hobinya. Walaupun sekarang istrinya sudah menjadi seorang ibu, tetapi istrinya ini sangat pintar dalam memanajemen waktu. Tanpa sadar Sasuke mengelus pucuk kepala Sakura, membuat Sakura mendongak dan melihat senyum tulus Sasuke Uchiha terukir dibibir miliknya. Sakura membalas senyum Sasuke dengan sumringah.

TAMAT


Sudah selesai semuanya.♡

Rabu/30-10-2019/21.50
By.Sasusaku08
Revisi : 01-02-2021/Senin/10:30

Married by Parent's 《R》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang