Part 38

3.1K 135 2
                                    

Kini kandungan alifia berusia tiga bulan memang perutnya belum terlihat membesar. Disemester ini alifia mengalami yang namanya morning sick tapi itu dia alami saat pagi hari dan malam hari saja. Terkadang wira begitu kasihan kepada alifia hingga dia menyiapkan ember disamping tempat tidur supaya memudahkan alifia. Tapi yang namanya juga ibu hamil ya udah dikasih yang mudah malah tidak mau.

Dulu saat awal-awal hamil alifia cuti dari sekolah hanya 1 bulan saja karna memang kondisinya yang tidak memungkinkan tapi sekarang dia sudah kembali mengajar bahkan untuk lari-lari saja bisa.

Wira sempat melarang alifia untuk mengajar lagi tetapi itu ditolak oleh alifia karna ini cita-citanya. Bahkan keduanya sampai bertengkar dan itu membuat alifia pergi dari rumah wira. Bukan minggat ya tapi waktu keduanya berantem alifia mendapat tugas untuk kesurabaya pelatihan workshop kinerja guru dan jadilah waktu itu alifia pergi dari rumah tanpa berpamitan kepada wira. Dan itu juga membuat wira kalangkabut mencari alifia.

Hari senin adalah hari tersibuk untuk wira dan alifia karna keduanya kembali beraktivitas dulu alifia yang cerewet karna wira selalu memberantakkan kamar seperti mengobrak abrik lemari yang berisi kaos kaki padahal sudah disiapkan oleh alifia, contohnya lagi saat wira berdandan dimeja rias seperti memakai deodorant atau jell rambut dan itu selalu diberantakin oleh wira padah untuk menata meja rias itu susah kan make upnya alifia banyak ya. Dan satu lagi wira selalu meninggalkan sisa air setelah mandi dilantai dan handuk yang dia pakai ditaruh dimana saja.

Tapi sekaranag wiralah yang sering mengomeli alifia entah itu sepatu, baju yang dia pakai bahkan sabuk untuk bajunya pun dikomentari katanya sih takut anaknya kejepit padahal ya tiap malem wira itu melukin alifia kan sama aja anaknya juga kejepit iya gak readers.

Seperti saat ini alifia memakai baju batik dengan celana pasti wira akan mengomentari.

"Celananya udah digedein kan yang diperut" ucap wira dengan melihat alifia yang mengancingkan celananya.

"Udah yang bawa celanaku semua ketukang jahit kan mas" ucap alifia.

"Bajunya gak usa dikasih sabuk segala kasian anaknya kejepit loh dek"

"Ihh ya jelek lah kalau gak dikasih sabuk, kegedean gak modis, halah alasan anaknya kejepit. Apa kabar yang tiap malem melukin sampek susah nafas" ucap alifia dengan menggebu-hebu.

Wira yang mendengar itu tertawa memang kenyataannya benar alifia sempat marah keoada dia karna meluknya terlalu erat.

"Kan mas gak mau kamu jatuh dek"

"Halah alasan kalau gak mau aku jatuh ya udah nanti malem mas tidur dibawah aku diatas gimana" ucap alifia yang membuat wira langsung melototkan matanya.

"Gak ya mas gak mau"

"Laiya gak usa protes aja"

"Oke oke mamud"

"Iya dong mama muda orang masih kinyis-kinyis gini"

"Hahaha iya wes terserah kamu dek" ucap wira dan mendekati alifia yang sedang bercermin.

Wira berjongkok didepan alifia dan mencium i perut alifia yang sudah ada tonjolan kecil.

"Ini juniornya papa, jagoan kecilnya papa yang akan jagain mama" ucap wira dan mencium perut alifia lagi.

"Yah kalau laki-laki kalau perempuan"

"Laki-laki ini dek mas kan udah pastiin"

"Heleh" ucap alifia pergi dari hadapan wira dan mengambil tasnya dan juga tas wira.

Wira yang melihat alifia akan membawa tas yang berat-berat langsung berlari membantunya.

"Minta tolong kenapa sih dek?" ucap wira dengan mengangkat ransel serta tas alifia.

My future Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang