Part 43

3K 132 11
                                    


Sebelum kalian baca aku mau curhat dulu.. .

Sebenarnya cerita yang aku buat ini adalah fiksi kalau pemainnya sih asal aja ya.. . tapi dalam pembuatan cerita ini aku sih berharap juga semoga bisa dapet suami polisi wkwkwk.. . dulu sempat dekat sama polisi tapi yah gitu kandas ditengah jalan karna kita gak kuat LDR an.. Alias kecantol cewek lain.. .

Jadi pesannya berhati-hati aja ya kalau LDR an.

Selamat membaca

***

Hari minggu sore adalah puncak acara syukuran 3 bulannya kandungan alifia. Dirumahnya sudah banyak ibu-ibu pengajian yang datang yang akan mengaji ada juga sahabat-sahabat alifia.

Alifia dan wira menggunakan busana muslim putih-putih sedangkan kan kelurga memakai baju putih dan ada hiasan batik sedikit.

Acara dimulai dengan membaca diba' dan dilanjutkan dengan membaca surat yusuf dan maryam yang dibaca oleh alifia. Setelah selesai para tamu dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang sudah disediakan sedangkan alifia sendiri setelah mengaji dia menuju ruang tengah yang disana sudah diisi oleh saudara-saudaranya dan ponakannya.

"Sini fi duduk diatas jagan dibawah" ucap saudara alifia sesilia.

"Iya mbak" balas alifia dan berjalan menuju sofa. Dia duduk dan memainkan ponselnya hingga wira datang. Tapi alifia tidak menyadarinya, agar alifia sadar wira bersandar dibawah kaki alifia.

Alifia yang merasa terganggu dia melihat kebawah dilihatnya wira yang bersandar dikakinya.

"Capek mas?" tanya alifia dengan mengusap pipi wira yang tirus.

"Enggak, nanti langsung pulang apa nginap disini lagi?" tanya wira.

"Pulanglah mas tapi nanti bersihin rumah ibu dulu"

"Iya sayang"

Keduanya diam hingga saudara alifia yang bernama fian datang dengan anaknya yang cantik.

"Hallo om tante" ucap fian dengan mengangkat tangan anaknya.

"Hallo cantik" ucap alifia. Wira langsung bangun dan mencoba mengajak anaknya fian, memang anaknya fian yang humble terhadap orang jadi anaknya mau-mau aja digendong oleh wira.

"Nitip ya wir mau makan bentar" ucap fian.

"Iya mas"

Fian langsung kembali keluar untuk makan, wira yang ingat bahwa istrinya belum makan langsung bertanya.

"Dek kamu udah makan belum?" tanya wira.

"Emm belum mas" ucap alifia dengan cengar cengir.

Dengan menggendong fila wira berjalan kearah makanan untuk mengambilkan alifia makanan, tapi karna fila yang aktif jadilah wira meminta bantuan kepada budhe alifia untuk mengambilkan.

Selesai disiapkan makanan untuk alifia wira kembali masuk kedalam dimana disana sudah ada alifia.

"Ini makan dulu kan kasian dedeknya kalau belum dikasih makan" ucap wira dengan memberikan makanan.

"Iya mas juga belum makan kan jadi makan berdua aja gimana" ucap alifia dan menyuapkan satu sendok makanan kearah wira.

Wira menerima saja menuruti istri biar senang kan udah daoat pahala. Jadi keduanya makan bersama hingga habis, selesai makan keduanya bercanda bersama sampai alifia dipanggil oleh ibu-ibu untuk kedepan.

Alifia menghampiri ibu-ibu pengajian untuk berpamitan dan mengusap perut alifia untuk dido'akan.

Kalau dijawa makanan untuk ibu-ibu pengajian itu ada rujak gobet yaitu mangga muda yang diparut seperti mie dan dikasih bumbu gula jawa. Itu diacara 3 bulanannya nanti kalau acara 7 bulanan ada yang namanya siraman dan ditambahi makanan yang dibungkus oleh daun nangka muda.

"Sehat-sehat ya nduk sampek lahiran" ucap tetangga alifia.

"Amiinn matur nuwun nggeh pun rawuh"

"Iya nduk" dengan bersalaman dan mengusap perut alifia sebebtar.

Dan itu terus dilakukan oleh semua orang tapi tidak dengan mengusap perut alifia. Selama bersalaman dengan ibu-ibu alifia berdiri saja wira yang melihat dari jejauhan merasa kasihan karna jarang sekali alifia berdiri lama.

Setelah 1 jam berdiri untuk bersalaman alifia disuruh untuk beristirahat oleh ibunya karna dari pagi sampai adzan magrib alifia belum istirahat.

Alifia berjalan kearah kamar sari untuk tiduran disana karna kamarnya dihuni oleh sepupu alifia yang memiliki bayi.

Wira sendiri dia tengah membantu membersihkan rumah karna nanti dia akan pulang dengan alifia. Saat me.bersihkan wira dihampiri oleh iqbal yaitu suami dari sahabat alifia laili.

"Wir alifia mana dari tadi istri nyariin?" tanya iqbal.

"Tadi didepan mas, emang gak ada didepan"

"Gak ada i"

"Sebentar mungkin dikamar udah kecapean, kalau kekamar aja gimana mbak lailnya"

"Ya udah biar cewek-cewek aja didalam"

"Oke ayo biar tak antar" ucap wira dan mengantarkan laili dan iqbal. Tapi sebekum itu wira bertanya pada ibu alifia kemana alifia pergi dan ternyata alifia berada dikamar sari.

Saat masuk kekamar sari dilihatnya alifia tengah memujat kakinya. Wira yang baru datang dengan iqbal dan laili langsung mendekat.

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

"Ini dek kamu dicari sama mbak lail"

"Ahh maaf ya mbak lail gak tak temani dibawah, soalnya udah capek ini kaki buat berdiri terus" ucap alifia dan membuat wira berjongkok untuk memijat kaki alifia sebentar dan itu membuat iqbal  dan laili tertawa.

"Hahaha tu suami so sweet , iya gak papa lif"

"Udah makan belum mbak lail?" tanya alifia.

"Udah tenang aja, mau numpang sholat aku sekalian titip ali disini.

" ohh iya mbak tapi kamar mandinya ada dibawah biar nanti diantar mas wira ya"

"Iya"

"Mas sholat dimasjidkan?" tanya alifia ke wira.

"Iya sayang, mas iqbal ikut juga gak"

"Iya ayo"

Iqbal dan wira langsung keluar kamar untuk sholat kemasjid sebelum itu wura mengantarkan laili berwudhu dulu.

***

Selesai sholat iqbal dan laili memutuskan untuk pulang karna takut kemalaman sedangkan wira dan alifi selesai membersihkan rumah keduanya juga panit untuk pulang sebenarnya nya ibu alifia melarang untuk pulang dulu tapi karna alifia besok masuk jadilah terpaksa memperbolehkan.
.
.
.
.
.
Sampai dirumah alifia yang memang sudah capek dia langsung masuk kamar dan tidur sedangkan wira dia memasukkan pakaian kotor kekeranjang baju dan menyetrika baju yang akan dia gunakan dengan alifia.

(Suami pengertian ya mas wira, apalagi kalau juniornya udah lahir papa able kali ya)

Selesai menyetrika wira menghampiri alifia yang masih menggunakan baju yang sama sebenarnya wira kasihan dengan alifia kalau membangunkan untuk berganti baju tapi karna nanti takut gak cocok dengan baju pilihan wira jadi wira membangunkannya. Dengan keadaan yang sudah mengantuk berat alifia berjalan kearah lemari untuk mengambil baju. Dan itu tidak luput dari ptandangan wira.

Selesai berganti baju alifia langsung tidur kembali dan wira beranjak kebawah untuk melihat apakan pintu semua sudah dikunci apa belum selesai mengecek keadaan rumah wira kekambali kekamar dan tidur disamping alifia. Tapi sebelum tidur wira mencium kening alifia dulu.

"Good night sayang mimpi indah ya" ucap wira dan mencium kening alifia sebentar.

*****
TBC

Malang,21 November 2018

Salam

Autor

My future Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang