Part 20

3.5K 125 4
                                    


Alifia dan wira pulang kerumah saat jam 8 malam saat sampai diruang tamu disana sudah ada orang tua wira budhe wira yang melihat keduanya dengan tatapan mengintimidasi.

Wira yang sudah tau hanya diam, dia tau bahwa orang tuanya sudah diracuni pikirannya oleh budhenya.

"Assalamu'alaikum" ucap wira dan alifia. Keduanya langsung menciym telapak tangan yang ada disana.

"Waalaikumsalam" ucap semua orang yang ada disana.

"Tutuk endi ae le jam yaene kaet moleh?" tanya bapak wira.

"Dari liat anaknya bayu pak" balas wira.

"Ngunu iku lak ya pamitan nang kabeh ora isuk-isuk langsung metu" ucap bapak wira.

"Enggeh pak, wira sama alifia pamit istirahat dulu soalnya besok udah kerja"

Saat budhe wira ingin prote sudah didahului oleh ibu wira. Meskipun diam saja ibu wira tau bahwa wira tengah emosi dengan budhenya.

"Iya le, nduk wes maem?" tanya ibu wira ke alifia.

"Sampun bu alifia keatas" pamit alifia.

***

Setelah wira dan alifia naik keatas barulah bapak dan ibu wir berbicara.

"Mbak lain kali gak usa ngomongin wira kayak ngunu, iju wes dalan e wira dewe lek milih alifia, aku iklas mbak selagi wira seneng gak papa"

"Tapi wira salah lek milih istri dek delok o wes ora iso masak, malah milih kerja"

"Sudahlah mbak lek ancen gak iso masak mosok ate gak mangan mbak orang jualan banyak kalau pun alifia sek kerja ancen wira njarno gawe lapo se mbak ndek omah ngerumpi" ucap ibu wira dengan mengebu-ngebu.

Budhe yang akan menjawab langsung ditengahi oleh bapak wira.

"Uwes mbak intinya aku ambek istri gak mempermasalahkan itu sekalipun alifia wanita karir gakpapa seng penting tau batesan e, selagi wira seneng gak popo" ucap bapak wira dan langsung menggandeng istrinya untuk kekamar.

Tinggallah budhe wira disana sendiri karna saudara-saudara yang lain sudah kekamar untuk istirahat karna besok semua akan kembali pulang.

***

Dilain tempat alifia tengah menyiapkan baju yang akan dikenakan wira dan dirinya besok.

"Mas ini bajunya belum disetrika, aku setrika bentar ya biar besok gak telat" ucap alifia mengamati baju wira dan dirinya yang sangat kusut.

"Besok aja dek sekarang istirahat, besok adek mas anterin ya kan sepedanya belum ada disini gak ada yang matic" ucap wira karna dia ingat bahwa alifia hanya bisa menggunakan sepeda matic.

"Gak usa dianterin mas biar aku besok naik ojol aja kan kantor mas sama tempat sekolah beda arah" ucap alifia karna dia tidak akan membawa sepeda mio merahnya kesini karna nanti dirumah akan susah akan kemana-mana.

"Udah gakpapa besok mas masuk jam 8 kok cuma tugas dijalan aja" ucap wira dia tahu bahwa alifia tengah memikirkan dia. Dan dia juga tahu bahwa alifia tidak akan membawa kendaraannya kesini karna pasti disana kurang sepedanya buat sekolah.

"Ya udah kalau gitu, mas aku tidur sebelah kiri ya?" tanya alifia.

"Hemm" ucap wira yang sudah mengantuk.

Alifia mendekati wira. Dilihatnya wira. Sudah menutup matanya tapi alifia lupa bahwa dia dan wira belum sholat isya'. Jadi alifia terpaksa membangunkan wira.

"Mas bangun ganti baju dulu terus sholat isya' baru tidur" ucao alifia dengan mengguncang-guncangkan tubuh wira. Yang disuruh bangun malah diam saja.

My future Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang