part 3

3.8K 148 0
                                    


"Komandan saya mau izin nanti jam 11 saya sudah seleaai dinas" ucap wira dengan gugup karna ini dia pertama kali untuk meminta izin terhadap komandan tak apalah kena marah sedikit asal dapat izin dan bertemu alifia, ini kan cara dia biar dekat dengan alifia dan bisa menjalin kecocokan kalau bisa sampai keluarga. Wkwkwk

"Tumben izin ada hal penting?" tanya komandan. Karna komandannya itu tau wira tidak pernah izin kalau bukan hal penting.

"Iya komandan urusan pribadi, kalau memang tidak diberi izin tidak apa-apa" ucap wira dengan nada memelas agar komandannya memberi izin.

"Baiklah boleh, jarang-jarang kamu minta izin" ucap komandannya.

Asikk akhirnya ketemu juga my girl i'm coming batin wira

***

Setelah meminta izin wira langsung menghubungi alifia tadi wira hampir kecewa karna alifia akan pergi dengan adiknya tetapi wira diberi kesempatan untuk jalan berdua meskipun itu ada buntutnya. Yups adiknya alifia, tak apalah yang penting bisa jalan bersama alifia.

Karna sudah diberi izin untuk bebas dinas wira pulang kerumahnya untuk mengganti kendaraannya dengan mobil karna kalau naik sepeda adiknya alifia pasti ditengah dan wira susah melihat alifia jadi lebih baik dia pulang mengganti sepeda dengan mobil.

"Assalamu'alaikum" ucap wira sambil berjalan menuju ibunya yang berada didapur.

"Waalaikumsalam, kok wes muleh le gak dinas ta?" ( waalaikumsalam kok sudah pulang, tidak dinas?) tanya ibunya.

"Udah selesai bu"

"Biasane lek minggu yo sampek jam 5 an lah ini ae sek jam set 12 to le" (biasanya juga kalau minggu sampai jam 5 kalau tidak jam setengah 12)

Wira sambil mesem ke ibunya dan memeluk ibunya dia berbisik "wira mau jalan sama calon mantu ibu" ucap wira sambil berlari menuju kamarnya.

Ucapan wira yang seperti itu membuat ibunya mematung ditempat, saat seperti itu bapak datang.

"Buk" tetap diam ditempat.

"Buk ibuk, ibu kenopo se kok meneng ae bapak celuk i" ucap bapak wira dengan kesal.

"Pak wira ate metu ambek calon e, maringene mantu pak" ucap ibu wira dengan senang.

Bapaknya yang mendengar itu langsung senang.

"Gena to buk, lek ancen yo kapan ditakok ake"

"Bapak takok wira ae lah, pokoknya ibu setuju ae karo pilihan e wira"

"Bapak pisan kok bu, seng penting anak e seneng"

"Iya pak, do'akan ae"

***

Dikamar wira tengah mengganti bajunya dengan celana jeans pendek warna coklat susu dan kaos warna hitam. Setelah semua selesai wira turun kebawah untuk berpamitan bersama orangtuanya.

"Pak buk, wira berangkat ya" ucap wira sambil berjalan menuju bapak dan ibunya.

"Ati-ati le, kapan digowo nang omah?" pertanyaan bapak membuat wira bingung wira.

"Pak do'akan saja semoga wira bisa dekat dengan alifia" ucap wira.

"Oh jenenge alifia to le iyo wes bapak karo ibu oke oke ae" ucap ibunya.

"Udah ya pak buk gak usa introgasi wira dulu engkok ae lek wes moleh, wira berangkat assalamu'alaikum" ucap wira sambil bersalaman kepada bapak dan ibunya.

My future Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang