Part 47

3K 114 6
                                    

Assalamualaikum

Maaf ya baru UP karena kemaren sibuk banget dan khusus sekarang karena autor ultha jadi di-update tapi maaf ya kalau nanti banyak typo atau belum nyambung karena autor udah lupa jalan cerita cinta Alifia dan Wira. Oh ya yang pengen ngasih saran atau comen-comen cerita dan yang pengen tau mas Wira atau Alifia bisa DM di Instagram nya autor ya @Alifia.Dewi itu nama Instagram nya nanti bisa langsung tanya-tanya boleh kok. Dan selamat membaca gaiss.

***

7 hari sudah alifia koma, dan selama itu pula wira selalu mendampingi alifia bahkan keluarga alifia dan wira bergantian untuk menjaga anak wira dan alifia.

Terkadang ibu dan bapak wira yang menjaga anaknya. Terkadang ayah dan ibu alifia, semua sangat berharap alifia segera bangun karna semua tidak tega melihat wira dan anaknya terlantar seperti itu.

Wira sendiri setiap selesai sholat selalu mendo'akan alifia agar segera bangun. Anak wira sendiri sekarang digendong oleh ibu alifia

Semua orang memanggil anak wira dengan sebutan dedek karna memang belum ada nama untuk anak wira dan alifia.

Diminggu ini wira mendapat libur tugas karna kemaren-kemarin dia tidak mendapat libur bahkan untuk mengunjungi alifia saja hanya waktu pagi dan malam hari saja sedangkan waktu siang alifia akan dijaga bergantian oleh keluarganya.

***

Wira duduk disamping alifia dengan menbaca lantunan ayat-ayat al-qur'an dia mengharap kesembuhan alifia dan akan segera bangun. Disaat wira selesai membaca jari-jari alifia bergerak dan wira melihat kearah mata dimana alifia sedijit membuka matanya.

"Maaassss haauuusss" ucap alifia.

Wira tak menjawab omongan alifia melainkan dia memanggil dokter.

Dokter pun datang dan mengucapkan hamdallah karna alifia sudah sadar. Dokter memeriksa keadaan alifia dan mencoba untuk mencari apakah ada luka yang membuat alifia cacat namun alhamdulillah keadaan alifia sangat baik.

"Bu alifia ingin apa?" tanya dokter tersebut.

"Minum" ucap alifia pendek. Dengan cekatan wira memberikan minum.

"Pak wira ini ibu alifia sudah bisa dipindahkan diruang rawat inap nanti bapak bisa urus administrasinya biar bu alifia bisa dipindahkan"

"Iya dokter terima kasih, tapi apa boleh saya bawa anak kami didalam sini"

"Sebaiknya jangan pak kan ini ruangan yang khusus, sebaiknya setelah ibu alifia dipindahkan saja"

"Baik dokter"

Setelah itu dokter berpamitan untuk keluar dan membiarkan wira untuk berbucara oada alifia.

"Liff mas kangen banget sama kamu" ucap wira dengan memeluk alifia.

"Mass sakitt" ucap alifia karna dibagian perutnya tertekan oleh lengan wira.

"Maaf ya sayang" ucap wira dengan mengusap kepala alifia.

"Mas aku pengen ketemu anak kita" ucap alifia.

"Iya sebentar ya sayang, kalau dedek taruh sini kasian nanti sakitnya parah, mas tunjukin fotonya aja ya" ucap wira yang dibalas anggukan oleh alifia.

Wira menunjukkan foto anaknya yang selama ini belum semoat alifia beri asi ekslusif.

Alifia langsung menangis karna dia terharu bahwa dia sudah menjadi seorang ibu, tapi yang oaling membuat alifia menangis adalah dia ingin nelahirkan nirmal namun karna jecelakan jadilah dia operasi.

My future Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang