part 16

3.6K 119 2
                                    


Setelah resepsi dirumah alifia, keesolannya adalah ngunduh mantu dirumah wira tapi karna rumah wira diperumahan jadi keluarga wira memilih digedung.

Alifia yang sebenarnya sudah lelah hanya diam diatas pelaminan hingga wira mengajaknya untuk turun. Sampai dikamarnya alifia meminta perias yang tadi untuk membersihkan sisa make up yang ada diwajahnya. Wira sendiri tengah mandi, kata wira sih gak papa mandi malem-malem lebih seger.

"Mbak diluar masih banyak tamu ya?" tanya alifia kepada perias.

"Iya mbak, udah capek ta mbak"

"Iya mbak, lepalaku udah pusing ini rasanya itu cenut-cenut gitu"

"Mbak tadi makan apa gak"

"Gak mbak cuma nyemil happytos aja tadi"

"Saya ambilin makan ya mbak"

"Gak usa mbak aku ambil sendiri aja nanti, mas juga kayaknya belum makan"

"Iya udah mbak tak bersihin mukanya mbak dulu"

Alifia hanya mengangguk, 15 menit sudah selesai alifia menganti bajunya dengan baju sopan karna takut-takut nanti masih ada tamu.

Saat alifia akan membuka pintu kamar alifia terkejut karna wira juga masuk kedalam.

"Mas ngagetin aja" ucap Alifia.

"Ya maaf mas kan gak tau kalau ada kamu dek" ucap wira sambil berjalan masuk.

Wira sudah berganti dengan celana jeans pendek dan kaos berlengan panjang.

"Mas laper apa gak, kalau mas laper alifia ambilin dulu ya" ucap alifia dan wira berjalan mendekat kearah alifia.

Wira menunduk untuk melihat raut wajah alifia yang lelah.

"Gak usa adek tidur aja mas nanti bisa ambil sendiri"

"Beneran mas" ucap alifia dengan senang.

"Iya udah sana adek tidur aja"

"Makasih ya mas, mas pengertian banget sih" ucap alifia sambil beranjak menuju tempat tidur.

Alifia langsung mengambil guling dan langsung tidur tanpa memakai selimut. Wira sendiri hanya tersenyum melihat alifia seperti itu.

Wira beranjak pergi dari kamar dan menemui saudara-saudara alifia untuk berkenalan lebih dekat karna wira hanya bertemu saat acara lamaran dan menentkan panitia untuk pernikahannya. Wira sendiri tidak akan memaksa alifia untuk memiliki anak dahulu karna Wira tahu kalau alifia masih ingin bermain dengan temannya, tapi kalau allah berkehendak maka wira dan alifia harus menerimanya.

Wira berjalan kedepan diruang keluarga diman disana ada sepupu alifia ardhan yang dia akan menikah 3 bulan setelah alifia. Ardhan memilih menikah muda karna calon istri ardhan itu tidak mau berpacaran. Nama calon istri ardhan firo dia teman sekampis dengan alifia hanya beda jurusan saja.

Ardhan yang mengetahui wira kearhlahnya dia meneriakinya.

"Loh penganten ngapain kesini udah sana istirahat besok kan masih ada acara lagi"

"Kalau aku mah gampang dhan, yang penting itu alif istirahat dari tadi dia udah capek cuman dia kuat-kuatin aja"

"Mbak fia mah orangnya gitu, mbak fia masih ngeles i ta mas wira?" tanya ardhan.

"Iya, dulu waktu aku pulang dari tugas yang disurabaya aku kalau pas udah nikah aku suruh berhenti tapi di gak mau jawaban dia aja cuman senyum"

"Mbak fia itu tanggunangannya banyak mas aja yang gak tau tapi ini rahasia kita ya, ibu sama ayahnya mbak fia itu punya hutang dibank yang pertama dia pinjam buat sekolah adiknya sari itu yang difarmasi dengan memasukkan bpkb sepeda yang kedua pinjam uang buat beli sepeda yang dipakai sari yang ketiga pinjam uang buat dana modal usaha dan yang ke empat keluarganya punya hutang dibank kecil-kecil ini"

My future Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang