Part 22

3.4K 128 2
                                    


Sudah 1 bulan alifia dan wira menikah tapi selama menikah keduanya belum melakukan kontak fisik. Wira sendiri bulan orang yang pemaksa, dia akan bersabar menununggi dimana alifia mau menyerahkan dirinya untuk dia. Hari ini wira mendapat tugas malam jadi wira harus meni ggalkan alifia dirumah bersama orang tuanya. Budhenya yang dulu diawal pernikahan itu sudah pulang 3 minggu yang lalu sedangkan ina dia pindah sekolah disini karna dia pengen dekat sama alifia jadilah dia pindah sekolah disini, sekolahnya pun dekat dengan sekolah alifia.

Alifia ssndiri tengah menyiapkan keperluan wira seperti jaket baju ganti buat besok pagi, karna setelah tugas malam wira langsung bertugas seperti biasa.

"Dek nanti kamu tidur sama ina aja ya disini, jangan tidur sendiri nanti kangen mas" ucap wira dengan menggoda.

"Hiii siapa juga yang kangen sama mas, udah sana berangkat" usir alifia kepada wira.

"Besok kalau berangkat sekalian bawa sarapannya mas ya dan kalau bawa sepeda pelan-pelan aja" ucap wira menasehati alifia.

"Iya mas, lauknya terserah aku ya"

Wira hanya mengangguk.

Sebenarnya alifia baru saja dibelikan wira sepeda baru yaitu vario berwarna putih sempat alifia protes ngapain beli sepeda lagi kalau dirumah ini ada sepeda, tinggal alifia belajar kan bisa tapi wira menolaknya dan malah membelikan alifia sepeda baru.

Alifia mengantarkan wira kedepan, didepan komplek begitu sepi karna sudah jam 9 malam. Wira berangkat menggunakan sepeda motor dan itu pun diantar alifia.

Sebelum menaiki sepeda wira mencium kening alifia dan alifia mencium tangan wira.

"Mas berangkat asslamu'alaikum" pamit wira.

"Hati-hati mas waalaikumsalam" balas alifia. Dan wira membalas lagi dengan membunyikan klakson.

Setelah wira berangkat alifia mengunci geebang dan kembali masuk tapi saat akan naik ketangga dia melihat ina tengah membawa bantal. Alifia menghampiri ina.

"Mau kemana na?" tanya alifia.

"Yah mau nemenin mbak lah, tadi aku dibangunin mas wira suruh tidur bareng mbak, itu orang kalau bangunin kebangetan" gerutu ina.

"Udah kalau mau tidur dikamar kamu gakpapa mbak tidur sendiri aja" ucap alifia, karna dia tidak tega melihat ina yang sudah ngantuk berat.

"Ahh udah tanggung mbak udah ayo kekamar mbak dari pada uang jajan ku dipotong sama mas wira" ucap ina dengan menggandeng alifia naik keatas untuk mengajaknya tidur.

Alifia hanya nurut saja toh dia juga sudah lelah besok dia juga masuk kuliah eh tapi tadi dia belum bilang kepada wira.

Sampai dikamar ina tidak langsung tidur melainkan dia menonton drakor di kamar alifia karna yang dberi tv kabel hanya dikamar wira saja.

"Na udah ayo tidur, besok kamu gak sekolah apa?" tanya alifia.

"Enggak mbak libur kalau hari sabtu"

"Yaudah kecilin dikit tvnya nanti ibu sama bapak bangun lagi kasian udah malem" ucap alifia memperingati.

"Siip mbak"

Alifia tidak langsung tidur melainkan dia menata buku yang akan dia besok setelah selesai menata buku alifia mencuci mukanya dan beranjak tidur.

"Na mbak tidur dulu ya kamu kalau tidur jangan malem-malem nanti tk bilangin mas lo" ancam alifia.

"Mbak mah gitu, habis ini selesai aku tidur janji" ucap ina dengan mengangkat jari telunjuk dan tengahnya.

"Oke"

My future Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang