Part 46

3.1K 150 11
                                    


Wira yang sedang bertugas tiba-tiba diserempet oleh pengendara wira yang ingin mengejarnya ditahan oleh bayu.

"Udah wir nanti liat di cctv terus lacak kan bisa" nasihat bayu.

"Iya bay"

Setelah terserempet wira merasa jantungnya itu berdetak keras entah apa yang sedang terjadi dia hanya berdo'a semoga tidak terjadi apa-apa.

Dilain temapat bagus tengah membawa alifia masuk kemobil patroli untuk kerumah sakit karna jika menubggu ambulance akan lama.

Selama perjalanan bagus mencoba menghubungi wira tapi tidak bisa jadilah dia menghubungi kantor untuk memberitahukan wira.

***

Belum selesai bertugas pak edi memberitahukan wira untuk segera kerumah sakit.

"Wir wira" teriak pak edi.

"Iya pak ada apa?" tanya wira yang bingung.

"Sekarang kamu kerumah sakit prima husada langsung ke UGD" ucap pak edi yang membuat wira langsung bingung.

"Ngapain pak saya kesana"

"Istrimu wir kecelakaan sekarang dibawa mobil patroli buat kerumah sakit dimas tadi yang menghubungi kantor buat info ke kamu"

"Tapi tugas saya pak"

"Udah gak papa biar nanti digantikan"

"Siap pak"

Wira langsung berlari menuju jalanan untuk menaiki angkutan karna mobil yang dia bawa tadi digunakan dimas dan alifia.

Karna menunggu angkutan lama wira mencoba berlari secepat-cepatnya hingga dia bertemu dengan salah satu temannya.

Selama diperjalanan wira hanya beristigfar dan diam membayangkan alifia yang terluka apalagi alifia tengah mengandung anaknya. Dia merasa bersalah sebagai suami.

Sampai dirumah sakit wira langsung berlari kearah UGD dimana sudah ada dimas disana.

Dimas yang tahu wira langsung duduk dibawah kaki wira.

"Mas wira maaf ya dimas gak bisa jaga mbak alif" ucap dimas di kaki wira.

"Udahlah dim jangan kayak gini berdiri ini takdir aku yang salah disini dim seharusnya tadi aku nemenin alifia cek up" ucap wira dengan menitihkan air mata.

"Sekarang bagaimana keadaannya alifia?" tanya wira.

"Mbak alif masih ditangani dokter mas, tadi waktu sadar mbak alif bilang dia minta maaf sama mas wira karna sudah marah - marah sam mbak alif bilang mas wira suruh selamatin anaknya mas" ucap dimas panjang lebar.

Wira yang mendengar ucapan dimas langsyng menangis, wira mengirim pesan kepada bapak dan keluarga besar untuk kerumah sakit.

"Alifia bilang gitu dim, aku emang suami gak becus ya dim istriku aja sampai kecelakaan kayak gini" ucap wira dengan menangis.

Tak lama setelah itu dokter keluar dari ruang UGD.

"Keluarga ibu alifia" panggil dokter itu.

"Iya saya suaminya dok" wira langsung menuju dokter itu.

"Bapak masuk sebentar" ucap dokter itu dan wira mengikuti kedalam.

Wira duduk didepan dokter itu namun matanya sambil melihat kearah alifia yang mana alifia masih ditangani oleh dokter.

"Begini pak ibu alifia mengalami pendarahan yang hebat, saya harus mengeluarkan bayi yang dikandung bu alifia karna itu menyelamatkan bu alifia dan bayinya, saya butuh Pelanggan setujuan bapak untuk melakukan operasi"

"Iya doi silahkan tolong selamatkan istri saya dok"

"Iya pak do'a kan saja semoga berjalan dengan lancar"

Seorang suster langsung memberikan surat-surat untuk ditandatangani oleh wira, selesai menandatangani alifia menghampiri alifia sebentar dimana alifia basih berlumuran darah dan dengan mata tertutup. Wira yang melihat itu tak tega padahal impian alifia ingin lahiran normal dia ingin merasakan sakitnya sebagai seorang ibu.

Setelah melihat alifia wira keluar dan saat keluar dia langsung ditampar oleh ibunya sendiri.

Plak

Wira yang digitukan langsung diam saja bahkan ini untuk pertama kalinya ibu menamparnya.

"Budhe sudahlah ini dirumah sakit, seharusnya ibu mendo'akan bukan malah menampar mas wira" ucap ina membela wira.

"Wes ala na ancen mas mu iki ora becus njaga istri e, lek wis kayak ngene yok po" ucap ibu menggebu- gebu. Apalagi ibunya dihububgi saat ada dijalan menuju tumah.

"Wira minta maaf bu, ibu gak papa kok nyalahin wira" ucap wira dengan menampar wajahnya dengan tangan ibunya.

Karna ada keributan seperti itu petugas leamanan datang.

Setelah itu terjadi keheningan sampai keluarlah brankar yang diatasnya ada alifia dan didorong oleh dokter dan suster. Semua keluarga juga mengikuti itu sampai menuju ruang operasi.

***

Selama menunggu operasi semua diam mendo'akan alifia. Sudah 3 jam keluarga menunggu hingga akhirnya semua mendengar tangisan bayi.

"Alhamdulillah" ucap semua.

Ketika pintu dibuka semua berdiri dari tempat duduk dan memberitahukan kepada keluarga alifia.

"Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan bayinya laki-laki setelah dibersihkan bapak bisa mengadzani tapi saya saya juga memberitahukan berita duka bahwa bu alifia mengalami koma akibat pendarahan yang hebat dan saya juga tim dokter sudah semaxsimal mungkin untuk membantu bu alifia" ucap dokter itu dan seketika wira merasa lemas dia terduduk dilantai dengan air mata yang mengalir. Ayah dan bapak seketika membantu wira untuk berdiri.

"Uwes le di do'a no ae cek alifia ndang sadar ya" ucap ayah alifia dengan menangis.

"Iya yah tapi kan kasian anaknya yah, dia belum meminum asi ibunya"

"Sementara bayi dikasih susu formula dan juga harus masuk inkubator pak" ucap dokter itu.

***

Selesai dibersihkan bayi laki-laki itu diadzani oleh ayahnya ya wira yang mengadzani. Selesai mengadzani wira mencium anaknya sekilas dan memberikannya kepada sukster untuk dimasukkan kembali keinkubator.

Setalah itu wira keluar untuk masuk keruang icu dimana alifia ada disana. Melihat alifia yang tertidur membuat wira menangis kembali, dia selalu menyalahkan dirinya.

Wira duduk disamping bankar alifia dan menggenggam tangan Alifia.

"Sayang bangun liat anak kita ganteng Lo, bibirnya itu lo mirip kayak kamu tapi katanya ibu sama bapak kayak aku kecil" ucap wira sendiri didepan alifia.

"Kamu gak kasian apa liat anak kita minum susu formula, katanya kamu pengen susu in dia ayo dong sayang bangun"

Tak ada perubahan dari alifia tapi satu tetes air mata keluar dari mata alifia yg tertutup.

***

Diluar ruangan semua keluarga tengah berkumpul untuk bergantian masuk menjenguk alifia. Saat wira keluar wira langsung terjatuh dan tak sadarkan diri.

"Astagfirullah mas wira" ucap bagus.

Bagus langsung berlari dan membantu wira, sedabgkan keluarga yang lain kaget melihat itu.

Wira langsung diangkat dan dibaringkan ditemoat tunggu, semua mencoba membangunkan wira hingga tak lama setelah itu wira bangun.

"Le kamu gak papa a?" tanya ibu alifia.

"Ini gak nyata kan bu, alifia udah bangunkan"

"Istigfar le dido'ano ae semoga alifia ndang tangi" ucap ayah alifia.

****

TBC

Malang,23 Desember 2018

Salam

Autor

My future Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang