PROLOG

1.7K 94 18
                                    

"Bakar penyihir itu, bakar, bakar."

Di sebuah balai desa yang sangat ramai akan penduduk. Semua orang menyoraki acara pengeksekusian sepasang penyihir yang telah tertangkap oleh para kesatria kerajaan. Dua penyihir itu terikat tak berdaya disebuah tiang.

"Kalian para penyihir adalah kesalahan yang harus dimusnahkan," ucap seorang kesatria bernama Rolland.

Penyihir pria itu berusaha mendongak dengan tenaga terakhirnya untuk menatap Rolland.

"Apa yang kau tau tentang kesalahan? Jika kau pikir penyihir adalah kesalahan karena kami memiliki keahlian yang berbeda, lalu bagaimana dengan kalian yang bisa menggunakan senjata? Penggunaan senjata juga sebuah keahlian yang membuat kalian berbeda. Semua orang berbeda, setiap keahlian dan kemampuan. Tergantung dari individu itu sendiri, digunakan untuk apa perbedaan yang mereka miliki."

Rolland tak berkata apapun. Tiba-tiba jerami dibawah kaki dua penyihir itu dibakar oleh seorang kesatria bernama Luiz.

"Jangan terlalu banyak bicara, nikmati saja sisa nafasmu." Luiz tak menunjukkan rasa iba sedikit pun.

Api semakin menjalar, semakin besar dan akhirnya melahap tubuh dua penyihir itu. Teriakan kesakitan terdengar sangat keras sampai ke telinga seorang gadis kecil yang sedang bersembunyi. Air mata gadis kecil itu mengalir deras saat melihat kedua orang tuanya dieksekusi.

Roda kehidupan para penyihir memang sudah ditentukan untuk menjadi yang paling rendah dalam rantai kehidupan. Hari ini gadis kecil itu melihat bagaimana orang tuanya meregang nyawa. Setelah 12 tahun kemudian, mungkin giliran gadis kecil itu yang menjadi incaran para kesatria kerajaan itu. Siapa yang tau?

***

Obrolan Unfaedah

Cipu : Yo wasap gais, ha ha ha. Gue balik lagi bersama Author pemalas kita.

Author : Kita? Loe aja kali.

#DUAG.
/Author ditimpuk helm sama Cipu/

Cipu : Sori gais atas helm itu. Ha ha. Jadi gini, mmm......, Gue lupa mau ngomong apa. Ya udahlah, bay bay gais. Sampe ketemu di part selanjutnya. He he.

Author : Niat ngasih tau ngga sih?

#BRAK.
/Author ditimpuk motor sama Cipu/

Cipu : Keknya ada yang baca ngga yah? Akh boda amat dah. Ha ha ha.

Sang PenyihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang